Pernahkah kita berkendara melalui jalan yang tidak rata dan bergelombang? Ada gundukan di sana, ada lubang, dan tidak ada yang mulus. Kondisi lalu lintas macet, membuat diri tidak sabar dan emosi menyebar. Akhirnya tidak sabar. Bersenggolan dengan kendaraan sebelah, hanya demi jalan setapak yang tersisa. Tujuan terasa lama, karena diri tidak sabar.Â
Begitu pula dalam kehidupan. Seringkali kita mengalami hal-hal yang tidak sesuai harapan. Membuat diri kehilangan kesabaran dan bawaannya marah-marah melulu. Bertindak agresif, merugikan diri sendiri. Ketika itu terjadi, penyesalan datang bertubi-tubi.
**
Pernahkah kita berkendara di belakang kendaraan yang berjalan lambat? Ia bak kura-kura di tengah jalan yang lowong. Kita lantas dihadapkan dengan dua pilihan. Tetap di belakangnya atau menyalipnya. Pilihannya adalah tiba tepat waktu atau tetap berada pada ritme yang lambat.
Begitu pula dalam kehidupan. Seringkali kita menjumpai faktor yang menghambat diri mencapai tujuan. Kita dapat memilih untuk membebaskan diri dari orang tersebut, atau tetap meladeni mereka. Waktu berjalan tanpa henti. Aksi yang berguna harus disikapi. Sebelum semuanya menjadi terlambat.
**
Dalam berkendara, situasi jalanan selalu berubah-rubah. Setiap saat pula kita selalu dihadapkan dengan pilihan bagaimana menyikapinya. Sehingga pada akhirnya selamat sampai tujuan.
Begitu pula dalam menjalani kehidupan ini. Situasi dan kondisi yang kita hadapi akan selalu berubah. Kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, kadang berada di luar prediksi kita. Namun, kita selalu memiliki pilihan dalam menghadapinya.
Pilihan yang bijaksana membuat kita mencapai tujuan. Jangan sampai saat kita sudah tersadar, semuanya sudah terlambat.
**
Jakarta, 1 Desember 2021