Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analogi Ember Bocor: Manusia Lebih dari Sekadar Kebocoran

23 November 2021   06:35 Diperbarui: 25 November 2021   05:30 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analogi Ember Bocor: Manusia Lebih Dari Sekadar Kebocoran (ilustrasi pribadi)

Seperti manusia, ketika kita diberi bantuan dalam bentuk materi, input yang positif atau motivasi, pada awalnya mungkin kelihatan suatu peningkatan dalam kehidupan, tetapi biasanya hal ini bersifat sementara. Setelah berselang beberapa waktu, kita kembali ke level kehidupan semula, dibatasi oleh kelemahan-kelemahannya.

Sebagai contoh, setelah mengikuti seminar motivasi, kita bersemangat dan ingin melakukan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan kita, tetapi baru satu bulan, kita sudah kembali ke keadaan semula bila tidak ada pelatihan yang berkesinambungan.

Contoh lain, seseorang yang menang lotre satu juta dolar, tetapi tidak punya pengetahuan untuk mengelola uang atau disiplin dalam mengatur keuangan, cepat atau lambat, dia akan kembali ke keadaan semula.

Letak lubang atau kebocoran pada ember itu penting dan berpengaruh. Apabila lubang itu terletak di dasar ember, maka ember itu tidak berguna sama sekali. Ember itu tidak bisa berfungsi sebagai tempat menampung air karena semua air yang dituangkan akan mengalir keluar.

Jika lubangnya terletak di samping ember bagian bawah, ember tersebut hanya bisa menampung sedikit air dan level air dalam ember akan rendah. Bisa lubang itu terletak di samping sebelah atas, ember tersebut masih bisa menampung air lebih banyak dan level air di dalam ember akan lebih tinggi.

Hal ini bisa dikaitkan dengan kelemahan-kelemahan kita sebagai manusia, semakin kelemahan itu mendasar, semakin rendah level kehidupannya. Misalnya, ketidaksetiaan pada pasangan adalah kelemahan mendasar dalam kehidupan berumah tangga, jika tidak ada komitmen untuk menangani kelemahan ini, rumah tangga itu akan sulit bahagia.

Apabila ada lebih dari satu lubang yang bocor di ember itu, maka ketinggian air di dalam ember tergantung dari lubang yang paling rendah, bukan terletak pada lubang-lubang yang letaknya lebih tinggi.

Supaya ember tersebut bisa menampung lebih banyak air dan level air bisa meningkat, kita perlu menambal lubang yang terletak di paling bawah terlebih dahulu.

Manusia memiliki banyak kelemahan-kelemahan, tetapi kita akan dibatasi oleh kelemahan yang paling mendasar dalam kehidupan, misalnya lemah dalam hal disiplin, komitmen dan tanggung jawab.

Jika kita sebagai manusia ingin mencapai level yang lebih tinggi, kita harus mulai memperbaiki kelemahan yang paling mendasar. Setelah kelemahan-kelemahan dasar itu diperbaiki, baru kita perbaiki kelemahan-kelemahan yang lain.

Bagaimana kita menambal ember yang bocor itu? Salah satu caranya adalah menggunakan plastik yang dipanaskan sampai meleleh, kemudian lapis demi lapis digunakan untuk menutup lubang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun