Mohon tunggu...
GRUBIKu GROUP
GRUBIKu GROUP Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Public Services
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Gerakan Rakyat Untuk Bangun Indonesia Kuat - Gerbang Raya Ollah Usaha Dan Pemasaran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami dan Mendalami Makna Integritas

19 November 2023   06:50 Diperbarui: 19 November 2023   06:50 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Integritas?

Integritas adalah salah satu bentuk kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan perilaku, nilai, metode, sarana, prinsip, harapan, dan keterpaduan berbagai hasil. Orang yang memiliki integritas berarti memiliki kepribadian yang jujur dan kuat. Integritas sendiri berasal dari bahasa latin "integrate" yang artinya seperti berikut ini:

Sikap tegas untuk tidak ingin korupsi, berpegang teguh pada prinsip, dan menjadi dasar untuk berhubungan dengan diri sendiri sebagai nilai moral

Kualitas, sifat, atau kondisi yang menunjukkan satu kesatuan yang utuh memiliki potensi dan kemampuan untuk memancarkan otoritas, kewibawaan, dan kejujuran

Kejujuran dalam hal ini bukan hanya omongan, pemanis retorika, tapi juga tindakan. Jika dimulai dengan kejujuran, kredibilitas, dan banyak akhlak mulia lainnya, maka karakter inilah yang sangat dibutuhkan pemimpin saat ini dan selamanya. Karakter agung ini tentu akan bermuara pada manusia pilihan Al Mustafa Muhammad SAW sebagai penyempurna karakter manusia.

Salah satu bentuk integrasi pribadi akan terlihat percaya diri dan elegan serta tidak mudah terpengaruh oleh sesuatu hanya untuk melewati kegembiraan atau kesenangan sesaat. Seseorang yang tulus lebih berhasil ketika mereka menjadi pemimpin, baik formal maupun informal.

Dr. Kenneth Boa, presiden dari Pelayanan Refleksi di Atlanta, menggambarkan integritas sebagai kebalikan dari kemunafikan. Dia mengatakan orang munafik tidak memenuhi syarat untuk memimpin orang lain dibandingkan kepribadiannya yang lebih tinggi. Kejujuran diperlukan untuk semua orang, bukan hanya pemimpin, tetapi mereka yang dibimbing. Orang menginginkan jaminan bahwa pemimpinnya dapat dipercaya untuk menjadi pengikutnya.

, kita pasti yakin bahwa pemimpin harus memperhatikan kepentingan setiap anggota tim dengan serius dan pemimpin harus percaya bahwa anggota timnya menjalankan tanggung jawab mereka dengan serius. Manajer dan pemimpin sama-sama ingin tahu bahwa mereka menepati janji dan tidak pernah kehilangan komitmen tersebut.

Orang yang hidup dengan itikad baik bersedia atau tidak mampu merusak kepercayaan orang yang mempercayainya. Ini adalah tanda integritas dengan bentuk bertanggung jawab bahkan ketika orang tersebut merasa tidak enak untuk mengatakannya.

Integritas lebih berkaitan dengan "hati", kemampuan untuk melatih hati nurani, termasuk kejujuran, ketulusan, dan dedikasi. Integritas dibangun di atas tiga elemen kunci, yakni nilai kepemimpinan, koherensi, dan komitmen. Nilai-nilai ini adalah pedoman yang dibutuhkan manajer di lapangan.

Integritas ini menjadi lebih kuat ketika seorang pemimpin konsisten antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan (menjalankan ucapannya) dan berkomitmen untuk itu. Tanpa integritas, kita akan kehilangan kepercayaan karena orang lain menjauhi kita untuk menghindari kekecewaan. integritas adalah praktik bersikap jujur dan menunjukkan kepatuhan yang konsisten dan tanpa kompromi terhadap prinsip, nilai moral, dan etika yang kuat.

Integritas tidak berubah dan tidak tergoyahkan dalam mendukung nilai-nilai luhur dan keyakinan seseorang. Definisi lain dari apa itu integritas adalah konsep yang berkaitan dengan koherensi antara perilaku dan nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan ketepatan atau ketepatan tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah kemunafikan (hypocrisy atau kemunafikan).

Ketika tindakan orang sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang mereka ajarkan, mereka disebut memiliki integritas. Sederhananya, kualitas orang yang tulus hanya ditunjukkan oleh kata-kata dan tindakan, bukan oleh mereka yang tidak bisa menjaga kata-kata. Orang yang tulus bukanlah orang yang memiliki banyak wajah dan rupa yang disesuaikan dengan motivasi dan minat pribadinya.

Integritas adalah pribadi yang penting bagi para pemimpin. Manajer yang tulus memenangkan kepercayaan dari karyawan. Manajer yang tulus dipercaya karena apa yang mereka katakan adalah apa yang mereka lakukan. Untuk memahami apa itu integritas lebih luas, , kita juga bisa memperhatikan pengertian integritas menurut para ahli berikut ini:

Menurut Henry Cloud, integritas adalah seseorang yang terintegrasi penuh dalam setiap bagian dari dirinya, bekerja dengan baik, dan tidak dapat dipisahkan dari menjalankan fungsi sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya. integritas terkait erat dengan keutuhan dan efektivitas seseorang sebagai pribadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah integritas adalah kesatuan utuh kualitas, sifat, dan kondisi dengan potensi dan kemampuan untuk memancarkan wibawa dan integritas.

Menurut Ippho Santosa, integritas sering diartikan sebagai kombinasi pikiran, perkataan, dan tindakan yang menciptakan reputasi dan kepercayaan. Jika mengacu pada asal kata, kata kesempurnaan berarti berbicara secara utuh dan lengkap.

Menurut Andreas Harefa, integritas adalah tiga kunci yang dapat diamati. Ini tentang menunjukkan kejujuran, memenuhi kewajiban, dan melakukan sesuatu secara konsisten.

Stephen R. Covey membedakan antara integritas dan kejujuran. "honesty is telling the truth, in other words, conforming our words reality-integrity is conforming to our words, in other words, keeping promises and fulfilling expectations." Kejujuran berarti mengatakan yang sebenarnya, dan kata- kata kita sesuai dengan kenyataan. Kejujuran membuktikan bahwa apa yang dia lakukan adalah apa yang dia katakan. Orang yang memiliki integritas dan jujur adalah orang yang mandiri. Mereka menunjukkan kredibilitas mereka sebagai orang yang bertanggung jawab dan setia. Menurut

Menurut Jacobs (2004), integritas menekankan kekekalan moral, kejujuran pribadi, atau kejujuran.

Menurut Butler dan Cantrell (1984, Hosmer, 1995), integritas didefinisikan sebagai reputasi yang kredibel dan jujur dari mereka yang menjelaskan istilah "kepercayaan" dalam konteks organisasi.

Ciri- Ciri Orang Berintegritas

Ciri- Ciri Orang Berintegritas

Orang yang tidak memiliki kedok tertentu atau tujuan lain selain apa yang diperlihatkan

Orang yang berperilaku sesuai dengan apa yang diucapkannya

Orang yang sama sifat dan perilakunya di depan maupun dibelakang

Memiliki kekonsistenan antara apa yang diimani dan kelakuannya

Orang yang konsisten antara nilai hidup yang dianut dan hidup yang dijalankannya

Sebenarnya istilah integritas jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena tidak semua orang mengetahui dan memahami arti dari apa itu integritas secara lebih detail. Kata integritas digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengacu pada sikap dan sifat seseorang. Seseorang dikatakan berintegritas jika memiliki kepribadian dan karakter sebagai berikut:

  Bisa dipercaya dan jujur

Memiliki komitmen

Bertanggungjawab

Menepati ucapannya

Setia

Menghargai waktu

Memiliki prinsip setia pada nilai- nilai hidup

Contoh Bentuk Integritas

Hampir setiap pemimpin di dunia setuju bahwa karyawan yang berintegritas adalah karyawan yang ideal untuk organisasi atau perusahaan mana pun. Kejujuran diri seseorang tercermin dari integritas pekerjaan yang dilakukannya. Pentingnya integritas kerja adalah nilai, komitmen, dan keuletan yang dibawa seseorang dalam setiap pekerjaan.

Ada lima kebiasaan atau contoh bentuk integritas yang harus dimiliki setiap orang, terutama bagi mereka yang mencari integritas tinggi dalam hidupnya. Kelima kebiasaan tersebut merupakan contoh dari sikap integritas. Orang memiliki integritas yang kuat ketika mempraktikkan lima kebiasaan seperti berikut ini:

   1. Selalu Datang Tepat Waktu

Pertama dan terpenting, selalu membiasakan diri datang tepat waktu. Sikap ini berkaitan dengan komitmen dan waktu kita yang tinggi, karena datang tepat waktu berarti menghargai waktu yang kita miliki dan waktu yang dimiliki orang lain.

Sikap ini akan semakin meyakinkan orang-orang di sekitar kita bahwa kita adalah pribadi yang kredibel karena kita hidup dengan itikad baik. Sebaliknya, ketika kita sering datang terlambat, orang lain tidak terlalu menghormati kita.

  Hanya tidak menghargai waktu mereka mengapa mereka tidak bisa. Apakah kita masih layak dihormati orang lain? Rasa hormat kita tidak hanya berkurang, tetapi kepercayaan internal kita juga hilang. Oleh karena itu, mulai sekarang, latihlah dan terapkan kebiasaan ini setiap saat.

2. Mengklarifikasi Komitmen Yang Tidak Dapat Kita Buat

Integritas mencakup komitmen dan keabadian yang kita miliki untuk sesuatu. Itu sebabnya segala sesuatu yang tidak dapat dilakukan sejak awal, yang dapat tidak sesuai dengan nilai dan prinsip hidup perlu dihindari. Ketika , kita mulai dengan mengatakan ini, orang-orang di sekitar kita menjadi semakin yakin bahwa kita mulia. Mengapa? Ini karena seseorang berpegang pada nilai-nilai yang dimiliki saat ini dalam segala kondisi, kapan pun, di mana pun.

3. Memperjelas Tindakan Dan Catatan Yang Ditulis Di Akhir Setiap Pertemuan

Penting untuk mengklarifikasi. Tujuannya adalah agar apa yang kita pahami dan catat konsisten dengan apa yang dipikirkan orang lain dalam rapat. Salah satu alasan utama banyak hal yang sering diabaikan dalam rapat adalah karena tidak ada yang siap untuk mengatur semuanya, baik itu poin penting atau kesepakatan akhir rapat.

  Misalnya, penerima tidak tahu persis apa yang diinginkan pihak lain dalam rapat. Tentu saja, ini membahayakan posisinya. Karena jika dia tidak dapat mencapai apa yang dia inginkan, dia kehilangan kepercayaan dari pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Membangun integritas dapat dicapai dengan praktik yang baik dalam mengklarifikasi masalah dan tindakan yang dibahas dan mengkomunikasikannya dengan jelas di akhir pertemuan.

   4. Selalu Memenuhi Tanggung Jawab Yang Diberikan

Orang yang sangat berintegritas selalu berusaha memenuhi tanggung jawab mereka. Selain itu, mereka berusaha keras untuk mencapai hasil terbaik tanpa meminta pertanggungjawaban orang lain. Jadi, jika , kita benar-benar menginginkan integritas yang tinggi, mulailah dengan menggunakan kebiasaan baik untuk memenuhi semua tanggung jawab yang ada. Nama tanggung jawab harus ditulis dengan hati-hati, apakah tanggung jawab itu kecil atau besar.

     BACA JUGA: Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Orang Lain

5. Jangan Biarkan Stres Mengendalikan Integritas

Stres dan tekanan seringkali membuat orang merasa canggung dan mengambil jalan pintas dengan merusak integritas mereka. Misalnya, mantan karyawan perusahaan XYZ adalah orang yang sangat tulus. Namun karena situasi yang membuat pekerjaannya sulit dan hampir putus asa, ia melakukan sesuatu yang melanggar hukum.

  Jika dia melakukan pelanggaran yang merusak bisnis, dia secara tidak langsung menghancurkan integritasnya. Jadi streslah yang memicu kita untuk mengambil napas dalam-dalam dan melakukan yang terbaik. Jangan biarkan stres menghancurkan integritas diri yang kita miliki sebelumnya.

Cara Membentuk Integritas

Paling mudah , kita bisa menerapkan dan membentuk integritas di dunia pekerjaan, seperti berikut ini:

1. Beri Penjelasan Secara Rinci Arti Apa Itu Integritas Di Tempat Kerja

Saran untuk karir , kita yang merupakan eksekutif, pemimpin atau pemilik bisnis yang sangat menginginkan karyawannya jujur, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menjelaskan arti sebenarnya apa itu integritas dalam perusahaan. Dengan jawaban pengertian integritas yang jelas dan terperinci, anggota tim atau karyawan akan memahami apa yang diharapkan perusahaan dari mereka.

Terutama dalam hal kejujuran dan transparansi. Dalam hal ini, perlu untuk menetapkan seperangkat standar etika bagi karyawan dan menerapkan etika kerja mereka secara bersama-sama.

   2. Ciptakan Lingkungan Kerja Yang Terbuka Dan Transparan

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan transparan, karyawan lebih nyaman karena dapat leluasa berdiskusi berbagai topik tanpa takut melanggar hukum. Melalui diskusi yang transparan tentang topik, karyawan merasa bahwa kehadiran mereka di perusahaan dihargai dan diakui. Hal ini membuat semakin sulit untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan dan menjaga integritas.

3. Penting Untuk Memberi Contoh

Sayangnya, masih banyak manajer yang hanya mengembangkan etos kerja yang harus dipatuhi karyawan, tetapi mereka sendiri tidak bertindak sesuai etos kerja yang berlaku. Dalam hal ini, pemimpin harus mampu memberi contoh dan memenuhi harapan perusahaan. Dengan kata lain, bukan hanya karyawan yang perlu menjaga integritas. Tetapi manajer harus melakukan hal yang sama. , kita perlu memperhatikan apa yang atasan katakan dan menerapkannya.

4. Terapkan Penilaian Integritas Diri Secara Teratur

Metode keempat ini menuntut karyawan untuk memberikan umpan balik kepada diri mereka sendiri. Misalnya, bagaimana , kita menilai kinerja yang dicapai dalam beberapa minggu atau bulan terakhir? Dorong karyawan untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sehingga mereka dapat melihat apa yang kurang dalam kinerja yang belum maksimal. Dengan cara ini, karyawan menjadi jujur dengan diri mereka sendiri dan memiliki integritas.

5. Konsisten Dengan Karyawan Tentang Integritas Di Tempat Kerja

Dalam hal ini, kita harus secara konsisten berpegang pada etos kerja yang diharapkan dan menunjukkan rasa apresiasi atau rasa terima kasih kepada karyawan yang bertindak sesuai dengan itu. Namun, jika seorang karyawan melanggar, kita juga harus mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki pelanggaran tersebut. Misalnya teguran dan sanksi.

  Manfaat Integritas

Manfaat Integritas Secara Fisik dapat menjadikan seseorang sehat dan bugar. Dalam keadaan ini, seseorang dapat memulai aktivitas dan pekerjaan sehari-hari dengan baik

Manfaat Integritas Secara Intelektual dapat mengoptimalkan kinerja otak agar lebih berfikir strategis dalam mengambil keputusan atas banyak pertimbangan

Manfaat Integritas Secara Emosional dapat mengisi seseorang dengan rasa solidaritas yang tinggi dalam motivasi, empati, dan interaksi kerja

Manfaat Integritas Secara Mental membuat seseorang menjadi lebih cerdas dalam memaknai sesuatu, termasuk pengalaman hidup, sebagai keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami

Manfaat Integritas Secara Sosial adalah kemampuan untuk mengembangkan hubungan antara individu dan masyarakat. Berkolaborasi dengan seseorang untuk melakukan tugas atau kegiatan yang membutuhkan kohesi dan kolaborasi

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu integritas. Apakah , kita sudah merasa memiliki integritas, baik dalam dunia pekerjaan atau aktivitas sehari- hari? Integritas adalah sesuatu hal yang bisa dibentuk dan dipelajari, jadi kita bisa berupaya untuk membentuk integritas itu demi kebaikan kehidupan maupun tanggung jawab pada tugas dan pekerjaan kita.

#SahabatTanpabatas.

Ditulis : Romo Sugeng SB Flash New

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun