Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Alkitab Itu Fiksi?

12 April 2018   06:28 Diperbarui: 30 April 2019   18:42 2612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan menurut doktrin kristen, dalam rangka eskaton umat mesti melakukan kehendakNya dibumi. Supaya ketika Dia datang didapatiNya lampu kita menyala karena penuh minyak, didapatiNya kita tak bercacat dan tak bernoda dihadapan Allah.

Tidak ada dalam alkitab yang merujuk pada kata fiksi  dalam rangka Eskaton itu.   Tidak ada kata dalam alkitab yang merujuk pada fiksi sebagai syarat menyambut hari kegenapan itu. Yang dianjurkan adalah bekerja, melayani, mengasihi. Semua kata berbentuk kata kerja aktif.

Rocky keliru mengatakan kitab suci adalah fiksi.  Karena Alkitab  sebagai Kitab Suci  orang kristen menceritakan banyak kejadian. Fakta sejarahnya bisa diverifikasi, situsnya ada dan banyak jumlahnya, manuskripnya tersedia dalam arsip.

Alkitab adalah kumpulan kisah yang dicatat dan  dingat-ingat. Ingatan pada sejarah dimana Allah telah menyatakan diri pada umat kepunyaanNya itu,   dijadikan teladan, dijadikan pelajaran bagi generasi berikut. Ingatan pada Allah yang telah menjadi manusia lalu mati dan bangkit dalam sejarah itu, dalam bahasa teologi disebut sebagai "Sejarah Kerajaan Allah".

Sejarah atau pengalaman-pengalaman yang dicatat dalam alkitab itulah yang menuntun jalan orang beriman mencapai telos (tujuan).  
Jadi bukan fiksi yang menuntun orang kristen untuk tiba pada telos, seperti yang dikatakan  Rocky Gerung. 

Tentu saja memaparkan sejarah ribuan tahun lalu pada pada manusia masa kini, butuh tafsir. Dan soal tafsir berbeda-beda setiap zaman, bahkan berbenturan . Makanya ada begitu banyak denominasi, ada banyak mazab pemikiran terutama perdebatan dikalangan pakar teologi terus berkembang. Tapi perbedaan seperti itu lumrah sekali malah sehat adanya.

Sungguhpun Rocky Gerung mengatakan kitab suci itu fiksi, bukan realitas. Tapi dia tidak sedang menghina agama kristen di Indonesia. Dia menjelaskan sikap kritisnya, dan sikapnya itu  bebas dibantah oleh siapa saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun