Hutan mangrove salah satu potensi penting bagi sebuah daeah. Bukan hanya karena mempunyai fungsi untuk lingkungan perairan dan daratan. Tapi juga berperan dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar melalui pemanfaatan yang tepat. Salah satunya yang dilakukan oleh warga desa Kebundadap Timur kecamatan saronggi kabupaten Sumenep Madura.
Desa Kebundadap Timur mempunyai kawasan mangrove yang relative luas dan rapat. Beragam jenis tanaman mangrove tumbuh subur dan terjaga dalam kurun waktu yang cukup lama hingga puluhan tahun. Ini terlihat dari kerapatan hutan dan kondisi pohon mangrove yang besar dan menjulang tinggi.
Melihat potensi ini warga menjadikannya sebagai obyek wisata "Wisata Mangrove Kedatim, sebuah tempat wisata alam dan edukasi mangrove. Ini satu-satunya wisata mangrove yang dikelola oleh desa di Sumenep.
Berwisata ke Wisata Mangrove Kedatim
Saya sendiri berkesempatan mengunjungi Wisata Mangrove  Kedatim ini beberapa kali. Karena memang tempatnya nyaman dan menyenangkan. Kita akan dimanjakan dengan pemandangan hutan mangrove yang rimbun sekaligus perairan yang bersih. Hutan mangrove ini berada di sekitar muara Sungai Saroka, salah satu sungai besar di Sumenep.
Menyusuri hutan mangrove ini tidak terasa panas karena memnag hutannya sangat rimbun. Apalagi pengelola menyediakan beberapa titik untuk beristirahat dan spot untuk berfoto. Bisa memakan waktu sekitar 1 jam lah untuk menyusuri hutan mangrove di Wisata Mangrove Kedatim ini. Ya kita memang berjalan kaki selama di hutan..Tapi tak perlu khawatir terjebak lumpur ya.. karena kita berjalan di jalur yang memang sudah disediakan. Tidak ada penggunaan kendaraan di area hutan ini.
Bagi pengunjung yang haus atau lapar gak perlu khawatir juga karena disediakan caf di tengah hutan. Paket lengkap deh kalau berkunjung ke wisata ini.
Apa yang dilakukan di desa Kebundadap Timur ini hanyalah salah satu dari sekian banyak desa wisata di Indonesia. Melalui Festival Kreatif Lokal yang digelar Adira Finance selain untuk memulihkan ekonomi Indonesia juga untuk merayakan kepemilikan gen kreatif Indonesia. Tujuannya adalah agar pelaku kreatif bisa terus berkembang dan membawa desa wisata semakin dikenal wisatawan lokal dan  mancanegara.
Ada beberapa program yang ditawarkan, diantaranya Desa Wisata Kreatif, Festival Pasar Rakyat, dan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara. Buat saya ini menarik banget. Karena ada beberapa desa wisata yang bisa kita jadikan contoh, yaitu :
- Desa Carangsari kabupaten Badung
- Desa Saung Ciburial-kabupaten Garut
- Desa Sanankerto -- Kabupaten Malang
- Desa Karanganyar kabupaten Magelang
- Kampung Wisata Rejowinangun -- Kota Yogyakarta
Pengen tahu lebih jauh tentang FKL ini, bisa kunjungi  : adira.id/e/fkl2022-blogger
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H