Mohon tunggu...
Dian Ekawati Suryaman
Dian Ekawati Suryaman Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Micro Influencer

Mom's Nares and Kinar Suka Nulis...Suka Ngeblog...Suka Jalan.. www.dianesuryaman.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marhaban Ya Ramadan, Ini Doa dan Harapanku

27 April 2020   23:03 Diperbarui: 27 April 2020   23:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah...Ramadan yang ditunggu-tunggu datang juga...Meskipun dalam suasana yang sangat berbeda, bahkan yang tak pernah terbayangkan selama ini. Sebelum memasuki Ramadan..tak sedikit yang berharap, termasuk aku... pandemi yang melanda seluruh muka bumi ini sudah berakhir. Tapi sepertinya belum ya...angka penambahannya di Indonesia masih naik terus..

Lebih baik berusaha menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan -- Anonymous. Jadi..daripada kita mengutuk pandemi ini..ayok aja lah..kita cari jalan cara mencegah penyakit ini. Termasuk ketika Ramadan. Banyak kebiasaan saat Ramadan..tahun ini berubah..

Tarawih

Ibadah yang hanya dilakukan saat Ramadan ini, sekarang tidak bisa lagi dilaksanakan jemaah beramai-ramai di masjid atau surau. Sejak pertengahan Maret kita memang sudah dianjurkan untuk beribadah di rumah saja kan..Entah sholat 5 waktu, solat Jumat, dan sekarang..solat tarawih.

Di lingkungan rumahku ada surau, yang memang dibuka untuk umum saat tarawih. Jemaaahnya ya warga sekitar rumah aja total sekitar 15 orang laki-laki dan perempuan. Selain tarawih, kami biasanya melanjutkan dengan tadarus 1 jus saja setiap hari. Tambahan 1 jus lagi selama 2-3 hari agar khataman Alqurannya tidak terlalu mepet lebaran.

Tapi tahun ini kami sengaja tidak menggelar tarawih. Tetangga ada yang kecewa, karena mereka berpikir toh yang bertarawih hanya lingkungan sendiri. Tapi kami tetap memutuskan agar tarawih di rumah masing-masing saja.

Anak-anak Full di Rumah Aja

Saat Ramadhan biasanya anak-anak disibukkan dengan kegiatan Pondok Ramadan, bukber, dan baksos di sekolah. Tapi karena sejak 16 Maret sudah full belajar di rumah, semua kegiatan di bulan Ramadan sepenuhnya dilakukan di rumah masing-masing. Pihak sekolah hanya terima laporan saja tentang aktivitas ibadah anak-anak di rumah. 

Alhamdulillah anak-anak sudah terbiasa sih beraktivitas di rumah..apalagi di saat Ramadan. Dan mereka juga paham kalau beraktivitas di luar rumah harus pakai masker, jadi seringnya malas keluar rumah deh ..Ribet katanya kalau harus ini itu.

Menjadi tantangan tersendiri untuk mengajak anak-anak beribadah secara mandiri. Terutama tarawih dan tadarus. Karena kan biasanya begitu adzan isya' langsung cuzzz...ke surau. Kali ini harus mengalahkan rasa malas..begitu adzan langsung solat isya' di rumah lanjut tarawih dan tadarus.

Doa dan Harapanku di Ramadan Ini

Dengan segala perbedaan Ramadan tahun ini.. Aku tetap bersyukur sih masih diberi kesempatan bertemu Ramadan..dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang apa pun. Begitu juga anak-anak dan ortu. Sebelum memasuki ramadan anak-anak sempat ada gangguan kesehatan yang membuatku khawatir. Tapi Alhamdulillah 1-2 hari sebelum Ramadan semua sudah fit dan sehat ...

Nah..mumpung Ramadan ..bulan diijabahnya doa-doa..aku punya doa dan harapan..

Aku ingin...penyebaran virus yang sedang kita perangi bersama ini segera terhenti..Tamatlah riwayat Covid 19. Tak ada lagi yang tertular, semua sehat...

Aku ingin..pasca pandemi ini semua kembali normal..perekonomian pulih dengan cepat.

Aku ingin di Ramadan ini semua anggota keluargaku sehat dan menjalani ibadah dengan khusuk tanpa gangguan. Selain anggota keluarga..juga keluarga nun jauh di sana..para tetangga..dan teman-temanku..

Aku ingin meskipun dalam situasi yang sulit seperti saat ini pun..rejeki tetap ada saja..dari pintu mana saja.

Aku ingin bisa senantiasa berbagi rejeki dengan orang-orang terdekat juga dengan yang berjauhan.

Semoga Allah mengijabah doa dan harapanku ini ya.. Boleh diaminkan...

Kalau doa dan harapanmu apa nih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun