Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 11

14 Maret 2019   09:17 Diperbarui: 14 Maret 2019   15:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Jadi siapa yang jadi warna hitam di antara kita ini?" Natalia bertanya sekali lagi.

"Rio kamu bisa panggilkan mereka ke sini."

Pelayan Caf langsung memanggil beberapa orang untuk masuk ke dalam caf. Saya melihat dua remaja putri yang memakai baju sekolah Santo Bartolomeus. Salah satunya saya kenal, perempuan yang menyelamatkan saya dari Andre dan teman-temannya. Siswi Santo Bartolomeus yang bisa bela diri yang berkulit sawo matang.

"Hallo semuanya. Saya Anita." Dia tersenyum dengan ceria sambil melambaikan tangan dia. Struktur tubuhnya terlihat seperti penyenam dan tingginya seperti tinggiku.

Satu siswa lagi terlihat sangat pemalu dan dia memakai kacamata dan dia memakai baju kemeja yang cukup longar dengan badannya. Tinggi badannya lebih pendek dari Anita. Saya rasa dia eknik Chinese sebab matanya sipit dan kulitnya lebih putih dari saya. Rambutnya cukup panjang menuntupi mukanya yang bulat, hingga mukanya terlihat langsing.

"Nama saya Violet. Senang berkenalan dengan kalian semuanya." Dia menjawab dengan suara halus dan pelan.
Viridis menghampiri saya dan membisiki dan berkata kepada saya,"Salah satu dari mereka berbau bubuk mesiu dan darah."

"Kamu bisa mencium bau bubuk mesiu dari jauh begitu?"

"Bukan, saya melihat warna baunya. Warnanya berwarna hitam tercampur warna ungu." Viridis memiliki kemampuan Synestesia yang dapat melihat warna bau.

"Mereka akan menjadi The Muscle kalian."

"Mereka menjadi Muscle kita? Maksud anda mereka menjadi pengawal kita?"
Pengawal kita adalah kemungkinan bekas tentara anak-anak. Saya berkata seperti ini, karena cuma tentara yang berbau bubuk mesiu dan darah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun