Mohon tunggu...
GriyaMedia
GriyaMedia Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis

Penulis, jakarta, indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ratusan Warga Perumahan Griya Duren Klari Padati Jalan Utama

3 September 2017   10:17 Diperbarui: 3 September 2017   10:33 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

(GriyaMedia/swat) SALAT IDUL ADHA: Wakil staf Satuan Kerja Perangkat Daerah(SJKD) Karawang bersama umat Muslim lainnya melaksanakan ibadah Salat Iduladha di Jalan Utama Perumahan DurenKlari Karawang, Senin (12/9). Pelaksanaan ibadah Salat Iduladha 1438 Hijriyah dan pemotongan hewan kurban di Perum Griya Pesona Asri berlangsung aman dan khidmat.

Karawang, (swat).Perwakilan dari Aparatur pemerintah kabupaten Karawang bersama Pengurus Lingkungan dan jama'ah Masjid serta ratusan umat Islam perumaham Griya pesona asri kabupaten Karawang menunaikan salat Iduladha 1438 H di Jalan Utama Perumahan, Jumat (1/9).

Bertindak sebagai imam dan Khatib Ust. KH Lamri Spd, dari Rengasdengklok Karawang. 

Dalam kesempatan itu, Ust. KH. Lamri mengajak seluruh masyarakat memahami dan memaknai Iduladha  dan menjadikan semangat berkurban sebagai kebiasaan berbagi dan menolong orang lain tidak hanya di Iduladha.

"Hari ini seluruh umat Islam di seluruh dunia, melaksanakan salat Ied dan berkurban. Makna yang paling mendalam adalah melaksanakan kurban yang dimaknai dengan berbagi kepada orang yang membutuhkan rezeki. Kita sangat menginginkan semangat berkurban dan berbagi diteruskan bukan hanya pada saat Hariraya," jelas Ust. Lamri usai salat Ied.

"Saya melihat masyarakat Desa Duren dan sekitarnya memenuhi lapangan jalan dan masjid. Semangat berkurban, semangat memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan ini baik sekali. Semangat memberi ini hendaknya jangan hanya pada hari ini, namun dapat menjadi sikap keseharian kita," katanya.

Menurut Ust. Lamri, menjadi hal yang menggembirakan semangat berkurban hewan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dia mengharapkan, kurban hewan ini dapat menanamkan semangat kepedulian sosial pada diri para pekurban. Semangat berkurban hendaknya tidak berhenti, melainkan diperluas kepada bentuk kepedulian sosial yang lain.

Salat Ied berlangsung khusyuk dan khidmat yang dilaksanakan di jalan utama Perumahan  di tengah cuaca cerah. Dalam khutbahnya, Khatib menjelaskan, dalam Idul adha ada dua kegiatan pokok yang disyariatkan kepada umat Islam yang sebelumnya disyariatkan dari Nabi Ibrahim dan keluarganya. Keduanya adalah haji dan menyembelih hewan kurban.

"Bagi yang tidak mendapat kesempatan pergi haji, bersabarlah, berdoa, bekerja keras mencari rezeki. Dan bagi yang mempunyai kelapangan, menyembelih kurbanlah sebaik mungkin," ujarnya.

Dia mengingatkan, ibadah dalam Islam diisyaratkan dua hal, yaitu niat ikhlas mengerjakan semata-mata mencari rida Allah. Hal kedua adalah bahwa amal atau ibadah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat, jangan diakal-akali.

Ustad Lamri juga menceritakan kisah ketika Nabi  Muhammad SAW mewakilkan menyembelih kurban kepada Ali, Nabi Muhammad SAW berpesan agar Ali tidak memberikan kulit kurban itu kepada tukang sembelih (sebagai upah). "Menjual kulit kurban atau bagian apa saja dari kurban hewan tidak boleh. Demikian juga menjadikannya sebagai upah atau bagian dari upah tidak boleh," ungkapnya.

Namun orang miskin yang menerima kulit atau daging kurban boleh menjualnya. Karena pemberian daging kurban atau kulit kurban kepada orang miskin statusnya tamlik atau pemilikan", ungkapnya. 

Imbau

Dalam kesempatan itu pula Ust. Edi Mustofa selaku Ketua panitia pelaksana penerimaan hewan kurban  juga mengimbau seluruh umat Islam di Perumahan Griya khususnya dan masyarakat umumnya bisa memaknai Iduladha sebagai cerminan untuk melakukan pengorbanan demi mencapai tujuan mulia. Dikatakannya, merujuk dalam riwayat Alquran, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya Ibrahim untuk mengorbankan putra kesayangannya sebagai bukti ketaatan kepada Allah.

Dengan demikian, lanjutnya, harapan yang terkandung dari Iduladha ini sebagai pemimpin dan masyarakat harus mampu melaksanakan semua kewajiban bersama, sama-sama berkorban untuk kemajuan ke depan, dan menyukseskan program-program pembangunan guna menjadikan 'Medan Rumah Kita' sebagai kota masa depan yang religius.

Ustad Edi Mustofa juga menyampaikan, jumlah hewan kurban yang telah dihimpun di Masjid Al-Iklash Perumahan Griya tahun 1438 H/ 2018 M total sebanyak 20 ekor, dan hewan tersebut akan didistribusikan ke masing-masing lingkungan RT di perumahan dan sekitarnya dan  dibagikan kepada masyarakat. Jumlah hewan kurban dari masyarakat Griya yaitu, sapi sebanyak 2 ekor, kambing 18 ekor.

Tampak hadir pada Salat Iduladha tersebut, Perwakilan staf Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kabupaten Karawang, BPD Desa Duren, para ulama dan tokoh masyarakat. (swat/grym)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun