(GriyaMedia/swat) SALAT IDUL ADHA: Wakil staf Satuan Kerja Perangkat Daerah(SJKD) Karawang bersama umat Muslim lainnya melaksanakan ibadah Salat Iduladha di Jalan Utama Perumahan DurenKlari Karawang, Senin (12/9). Pelaksanaan ibadah Salat Iduladha 1438 Hijriyah dan pemotongan hewan kurban di Perum Griya Pesona Asri berlangsung aman dan khidmat.
Karawang, (swat).Perwakilan dari Aparatur pemerintah kabupaten Karawang bersama Pengurus Lingkungan dan jama'ah Masjid serta ratusan umat Islam perumaham Griya pesona asri kabupaten Karawang menunaikan salat Iduladha 1438 H di Jalan Utama Perumahan, Jumat (1/9).
Bertindak sebagai imam dan Khatib Ust. KH Lamri Spd, dari Rengasdengklok Karawang.Â
Dalam kesempatan itu, Ust. KH. Lamri mengajak seluruh masyarakat memahami dan memaknai Iduladha  dan menjadikan semangat berkurban sebagai kebiasaan berbagi dan menolong orang lain tidak hanya di Iduladha.
"Hari ini seluruh umat Islam di seluruh dunia, melaksanakan salat Ied dan berkurban. Makna yang paling mendalam adalah melaksanakan kurban yang dimaknai dengan berbagi kepada orang yang membutuhkan rezeki. Kita sangat menginginkan semangat berkurban dan berbagi diteruskan bukan hanya pada saat Hariraya," jelas Ust. Lamri usai salat Ied.
"Saya melihat masyarakat Desa Duren dan sekitarnya memenuhi lapangan jalan dan masjid. Semangat berkurban, semangat memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan ini baik sekali. Semangat memberi ini hendaknya jangan hanya pada hari ini, namun dapat menjadi sikap keseharian kita," katanya.
Menurut Ust. Lamri, menjadi hal yang menggembirakan semangat berkurban hewan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dia mengharapkan, kurban hewan ini dapat menanamkan semangat kepedulian sosial pada diri para pekurban. Semangat berkurban hendaknya tidak berhenti, melainkan diperluas kepada bentuk kepedulian sosial yang lain.
Salat Ied berlangsung khusyuk dan khidmat yang dilaksanakan di jalan utama Perumahan  di tengah cuaca cerah. Dalam khutbahnya, Khatib menjelaskan, dalam Idul adha ada dua kegiatan pokok yang disyariatkan kepada umat Islam yang sebelumnya disyariatkan dari Nabi Ibrahim dan keluarganya. Keduanya adalah haji dan menyembelih hewan kurban.
"Bagi yang tidak mendapat kesempatan pergi haji, bersabarlah, berdoa, bekerja keras mencari rezeki. Dan bagi yang mempunyai kelapangan, menyembelih kurbanlah sebaik mungkin," ujarnya.
Dia mengingatkan, ibadah dalam Islam diisyaratkan dua hal, yaitu niat ikhlas mengerjakan semata-mata mencari rida Allah. Hal kedua adalah bahwa amal atau ibadah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat, jangan diakal-akali.
Ustad Lamri juga menceritakan kisah ketika Nabi  Muhammad SAW mewakilkan menyembelih kurban kepada Ali, Nabi Muhammad SAW berpesan agar Ali tidak memberikan kulit kurban itu kepada tukang sembelih (sebagai upah). "Menjual kulit kurban atau bagian apa saja dari kurban hewan tidak boleh. Demikian juga menjadikannya sebagai upah atau bagian dari upah tidak boleh," ungkapnya.