Mohon tunggu...
A.S. Adam
A.S. Adam Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sajalah...

1+1=11

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penulis Jangan Mau Dihargai Murah

15 April 2017   12:47 Diperbarui: 20 September 2023   02:06 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johnny Depp berperan sebagai penulis dalam film Secret Window (Sumber gambar filmsandcoke.com)

JANGAN mau dibayar murah untuk tulisan-tulisan mahal Anda.

Banyak orang menganggap remeh tulisan. Padahal untuk menghasilkan sebuah tulisan membutuhkan pemikiran serius.

Kasus seperti ini masih kerap terjadi. Misalnya sejumlah website yang menyediakan tempat transaksi bagi pemberi kerja, pengguna jasa dan pekerja lepas yang saling menawarkan dan mencari pekerjaan secara online.

Namun, sangat disayangkan, untuk satu tulisan dihargai sangat murah. Per judul tulisan sebanyak 1500-3500 kata dihargai tak kurang dari 20 ribu. Tentu saja ini merendahkan penulis.

Setahu saya, per judul tulisan sebanyak 350 kata upahnya antara 150-250 ribu rupiah. Ini kerap saya alami di sejumlah media massa.

Mungkin bagi penulis yang tulisannya sering dimuat di media massa secara halus akan menolak tawaran menulis 1.500 kata per judul dengan upah 20 ribu rupiah. 

Perlu diketahui, tulisan yang dimuat di surat kabar atau majalah upahnya bisa lebih dari 20 ribu rupiah untuk satu artikel.

Bahkan satu judul bisa dihargai 150 ribu – 1.5 juta rupiah. Tentu tidak semua tulisan dimuat karena pihak redaksi akan memilih yang sesuai.

Saya pernah ngobrol ngalor-ngidul dengan teman-teman mantan editor surat kabar dan majalah, mereka juga merasa prihatin terhadap sejumlah agensi tulisan yang terlalu murah memberi upah.

Tentu saja saya berharap banyak penulis yang lebih dihargai—diuwongke (dimanusiakan)—karena untuk menyelesaikan satu tulisa butuh proses panjang. 

Menulis juga butuh riset (meski hanya riset kecil) agar tulisannya bisa dipertanggungjawabkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun