Di pusat Kota Bogor, masih terdapat masyarakat yang berjuang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Menurut hasil wawancara dengan Ketua RW setempat, banyak remaja di Kampung Mongol terpaksa putus sekolah untuk membantu perekonomian keluarga. Lingkungan yang buruk dan kurangnya dukungan dari keluarga dapat menurunkan keyakinan remaja pada kemampuan mereka sendiri (self-efficacy) (Laksmi et al., 2018). Kampung Mongol, sebuah pemukiman kumuh di Jalan Ciheuleut Pakuan, menjadi saksi bisu kegigihan para remaja dalam meraih mimpi mereka.
Didasari dari keprihatinan terhadap kondisi remaja di Kampung Mongol, Tim PKM-PM GRIT MISSION IPB University tergerak untuk membantu mereka meningkatkan potensi dan keterampilan. Melalui program kreatifitas, tim ini memberdayakan remaja Kampung Mongol dengan mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memanfaatkan barang bekas.
"Kampung Mongol identik dengan kemiskinan dan stigma negatif. Kami ingin mengubah itu," ungkap ketua Tim PKM-PM GRIT MISSION IPB University, [Nanda]. "Melalui program ini, kami ingin menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian para remaja, serta membuka peluang ekonomi baru bagi mereka."
Program ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga membekali para remaja dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran. Tim GRIT MISSION juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu memasarkan produk-produk UKM ini.
Salah satu produk unggulan UKM Kampung Mongol adalah kerajinan tangan yang terbuat dari bahan plastik. Kreativitas dan ketekunan para remaja dalam mengolah barang bekas menjadi produk bernilai ekonomi patut diacungi jempol.
Remaja Kampung Mongol ini menjadi bukti bahwa mimpi tidak mengenal batas. Dengan tekad dan kerja keras, semua orang berhak untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
"Kami berharap, program ini bisa terus berkelanjutan dan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa. Kami ingin menciptakan model pemberdayaan yang efektif dan bisa diterapkan di mana saja," tutup Nanda dengan optimis.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan akan lebih banyak remaja yang memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Kampung Mongol, yang dulu identik dengan kemiskinan, diharapkan di masa mendatang akan bertransformasi menjadi pusat kreativitas dan inovasi berkat usaha keras para remaja dan dukungan dari berbagai pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H