Mohon tunggu...
Grishelda The
Grishelda The Mohon Tunggu... Lainnya - .

hayu baca yuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahanan UMKM Bangkit di Masa Pandemi

11 Juni 2022   05:51 Diperbarui: 11 Juni 2022   06:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: (Pikiran Rakyat)

Situasi Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap segala sektor kehidupan khususnya pada sektor ekonomi. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi salah satu saksi nyata yang menerima kepahitan untuk tetap bertahan di tengah ancaman keberlangsungan usaha UMKM. Berdasarkan survei pada Juni tahun 2020 sebanyak 56,8% UMKM berada pada kondisi buruk dan hanya 14,1% yang masih berada pada kondisi baik yang artinya sebanyak 63,9% dari UMKM mengalami penurunan omset lebih dari 30% (katadata.co.id, 2020).  Melihat situasi yang sedang terjadi, UMKM melakukan sejumlah usaha untuk mempertahankan usahanya dengan berusaha beradaptasi melalui langkah-langkah yang dianggap efektif dalam mengoptimalkan keuntungan serta tetap mensejahterakan antar satu sama lain. Untuk membangkitkan secara perlahan kondisi krisis ekonomi terhadap UMKM diperlukan adanya pemanfaatan inovasi dan teknologi melalui platform digital (online) yang dapat menunjang peningkatan keuntungan dan menjadi celah atau solusi dalam beradaptasi dengan situasi pandemi.   

Pasar Kuliner Tradisional Belik Sonto Gamplong menjadi salah satu UMKM yang harus menelan pil pahit dari  situasi pandemi Covid-19. Pasar yang akrab disapa sebagai Pasar Belik Sonto ini berdiri tepat pada bulan Maret 2021 untuk menunjang kehidupan masyarakat setempat agar tetap mendapatkan keuntungan di tengah krisis ekonomi yang terjadi. Pasar Belik Sonto terletak pada Desa Wisata Gamplong, Yogyakarta yang fokus utamanya dijadikan sebagai desa wisata terutama pada kerajinan tenun dan anyaman. Namun, melihat situasi pandemi yang berdampak pada perekonomian masyarakat menimbulkan inisiatif  dari ketua desa untuk membentuk jenis atau ragam baru pada Desa Wisata Gamplong di bidang kuliner. Bantuan dari pemerintah berupa fasilitas balai di tengah hutan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berdagang para pedagang. Maka dari itu, ketua desa setempat membentuk pasar kuliner dengan ciri khas tradisional yang menggunakan koin dari kayu untuk melakukan transaksi dalam membeli makanan yang dijual. Ciri khas ini diharapkan dapat menjadi keunikan yang mampu menarik minat masyarakat untuk mengunjungi pasar tersebut.

Permasalahan yang dihadapi bermula ketika letak pasar berada di sebelah Studio Alam Gamplong yang biasanya digunakan sebagai lokasi syuting, melihat bahwa pemilik dari studio tersebut adalah sutradara kondang, Hanung Bramantyo. Awalnya hal tersebut dijadikan sebagai peluang karena jumlah pengunjung Studio Alam Gamplong yang cukup banyak diharapkan dapat berimbas pada pengunjung Pasar Belik Sonto. Namun pada kenyataannya, keberadaan Studio Alam Gamplong tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan terlebih karena penunjuk lokasi yang masih sangat minim membuat masyarakat luas masih belum mengetahui keberadaan Pasar Belik Sonto. Terlebih situasi pandemi yang semakin memburuk berpengaruh terhadap pemasukan pasar dan berdampak pada berkurangnya jumlah pedagang yang menjual makanan. Pada awalnya terdapat 36 pedagang hingga pada tahun 2022 berkurang menjadi 12 pedagang melihat jumlah wisatawan yang semakin menurun serta perbedaan pengunjung yang tidak sepadan dengan pengunjung Studio Alam Gamplong membuat para pedagang semakin tidak memiliki niat untuk tetap berjualan. Hal ini tentunya sangat berdampak pada pemasukan masyarakat setempat. 

Tantangan yang dialami UMKM pada era saat ini adalah beradaptasi dengan era digital. Tentunya, pemahaman mengenai teknologi serta strategi yang tepat dalam mempromosikan produk menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, Pasar Belik Sonto masih belum dapat beradaptasi dengan baik terkait digitalisasi teknologi sehingga dalam pemanfaatannya dapat dikatakan belum optimal. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat luas belum cukup mengenal Pasar Belik Sonto, padahal pasar tersebut memiliki potensi karena letaknya yang berada pada Desa Wisata sehingga dapat dengan mudah diketahui oleh para wisatawan yang berkunjung ke Desa Gamplong. Apabila tidak ada wisatawan yang berkunjung, maka akan sulit bagi Pasar Belik Sonto untuk diketahui oleh masyarakat. Selain penggunaan media sosial, langkah yang dilakukan dari pihak pasar agar dapat diketahui oleh masyarakat sekitar yaitu dengan melakukan kegiatan atau event yang dapat memeriahkan pasar, seperti kegiatan senam dan lomba mewarnai. Langkah tersebut dipilih dan digunakan karena melihat upaya tersebut dapat menjadi cara efektif dalam meningkatkan jumlah pengunjung serta melihat sumber daya manusia yang masih terbatas dalam pemanfaat media sosial sehingga langkah tersebut yang masih digunakan hingga saat ini.

Melihat permasalahan yang ada, dapat dikaitkan dengan model komunikasi Lasswell yang menjelaskan "Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?" (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?). Pernyataan tersebut menjelaskan bagaimana seharusnya komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila telah memenuhi unsur-unsur komunikasi sebagai berikut: Pertama, sumber (source) merupakan individu, kelompok, atau organisasi yang menjadi pengirim pesan untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan agar dapat mengubah pola pikir atau perasaan penerima pesan melalui komunikasi verbal maupun nonverbal. Kedua, pesan (message) merupakan isi yang akan disampaikan oleh sumber kepada penerima pesan. Ketiga, saluran (channel) merupakan media atau alat yang digunakan oleh sumber dalam menyampaikan pesan. Keempat, penerima (receiver) merupakan penerima pesan yang bertugas untuk menerima serta menafsirkan maksud dari pesan yang disampaikan. Kelima, umpan balik (feedback) merupakan perubahan atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan ketika sudah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator atau sumber. Apabila dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi pada digitalisasi Pasar Belik Sonto dapat disimpulkan bahwa akun Instagram yang telah dibentuk oleh pasar menjadi sumber atau pengirim pesan yang menyampaikan informasi berupa konten-konten yang telah dipublikasikan agar masyarakat luas dapat mengenal lebih jauh terkait pasar kuliner tradisional. Pesan yang disampaikan berupa jenis makanan yang dijual serta dokumentasi lokasi dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan ketika pasar sedang beroperasi. Saluran yang digunakan tentunya melalui media sosial Instagram yang dianggap efektif pada saat ini melihat banyaknya pengguna aplikasi Instagram. Untuk penerima pesan tentunya ditujukan untuk para pengikut akun Pasar Belik Sonto, namun tidak menutup kemungkinan untuk dapat dilihat selain dari para pengikut akun, Umpan balik yang diharapkan berupa respon berupa komentar dari masyarakat serta kunjungan secara langsung ke Pasar Belik Sonto yang tentunya untuk meningkatkan jumlah keuntungan bagi pasar. Jika dilihat pada kenyataannya, akun Instagram yang dimiliki oleh Pasar Belik Sonto masih belum berjalan dengan baik karena melihat sumber daya manusia yang dimiliki masih kurang memadai dan minim ilmu terkait dengan penggunaan media sosial, sehingga dokumentasi dan publikasi yang dilakukan masih sangat minim. Tidak jarang, masyarakat mengira bahwa akun tersebut sedang hiatus atau bahkan menganggap bahwa pasar sudah tidak lagi beroperasi.

Melihat peristiwa di atas, pentingnya edukasi terkait ilmu strategi pemasaran digital serta pemanfaatan media sosial terhadap sumber daya manusia yang tersedia dapat dijadikan sebagai peluang yang nantinya dapat berdampak positif pada eksistensi dan keberlangsungan Pasar Belik Sonto. Pemasaran digital menjadi perwujudan dari penggunaan atau pemanfaatan teknologi pada proses pemasaran untuk mempromosikan sebuah usaha dan membentuk preferensi masyarakat terhadap usaha yang dijual (Rapitasari, 2016). Melalui strategi pemasaran, para pelaku usaha dapat mengevaluasi dan menganalisis produk dengan mudah melalui perkembangan teknologi yang ada (Indrawati, 2020, h. 12). Dengan memahami strategi pemasaran digital dapat membantu untuk memperluas jangkauan pasar sehingga dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas. Jika dilihat dari Pasar Belik Sonto, jenis yang digunakan untuk mempromosikan pasar menggunakan social media marketing yang dimana dalam mempromosikan pasar kuliner tradisional ini melalui situs media sosial untuk meningkatkan visibilitas pada internet. Namun pada kenyataannya, sumber daya manusia yang terdapat pada Pasar Belik Sonto masih terbatas akan pengetahuan terkait strategi pemasaran digital yang padahal dengan mengetahui strategi ini akun Instagram pasar dapat menjadi sarana dalam berdiskusi atau berhubungan dengan masyarakat luas sehingga konten-konten yang dihasilkan bersifat interaktif dan dapat menambah minat masyarakat sehingga mampu meningkatkan jumlah pengunjung.

Berdasarkan atas analisis dari permasalahan yang terjadi pada Pasar Belik Sonto yaitu bagaimana jumlah pengunjung yang masih sedikit melihat bahwa lokasi pasar yang masih belum dapat ditemukan dengan mudah serta dokumentasi dan publikasi yang dilakukan pada akun Instagram masih belum digunakan secara optimal melihat bahwa sumber daya manusia yang dimiliki masih terbatas. Maka dari itu, solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mendapatkan edukasi terkait penggunaan teknologi khususnya media sosial Instagram agar dapat menjangkau masyarakat secara luas dan mampu menciptakan sebuah konten yang menarik dan interaktif sehingga dapat membentuk pola pikir atau preferensi masyarakat untuk mengunjungi Pasar Belik Sonto. 

DAFTAR PUSTAKA 

Buku

Indrawati, A., Martha, J., & Wati, A. (2020). Digital Marketing. Semarang: Edulitera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun