Seiring dengan berjalannya waktu, lingkungan dalam sebuah bisnis ataupun ekosistem dalam sebuah bidang bisnis pastinya akan berubah dan menyesuaikan diri mereka dengan perubahan yang terjadi. Berikut ini adalah perubahan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.
Beberapa perubahan yang saling terkait diharapkan terjadi dalam cara banyak organisasi berfungsi. Dasar teoritis untuk perubahan dapat ditemukan dalam literatur tentang desain organisasi. Ide dasarnya adalah bahwa bentuk organisasi yang paling efektif akan bergantung pada lingkungan, strategi, atau teknologi organisasi. Sebuah analogi adalah bahwa mamalia dengan bulu tebal akan tumbuh lebih baik di iklim dingin. Menurut beberapa ahli teori, jika lingkungan bisnis sederhana dan stabil, bentuk organisasi birokrasi paling efektif. Namun, lingkungan yang kompleks membutuhkan otoritas yang terdesentralisasi, dan lingkungan yang dinamis membutuhkan lebih sedikit aturan dan peraturan tertulis yang mendukung tanggapan yang lebih fleksibel dan cepat (lihat Wexley & Yukl, 1984, hlm. 271--301). Argumen serupa telah dibuat untuk teknologi (Cascio & Montealegre, 2016; Davis, 1995). Teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan dan batasan organisasi.
Organisasi telah mengadopsi prinsip-prinsip dari gerakan total quality management (TQM), kontrol inventaris just-in-time (JIT), dan lean manufacturing (Parker, 2003; Wall & Jackson, 1995). TQM mendorong layanan pelanggan dan kontrol kualitas ke bagian atas daftar nilai organisasi. Langkah-langkah diambil selama proses produksi dari awal hingga akhir untuk memastikan bahwa pelanggan menerima produk dan layanan dengan kualitas terbaik. Fokus pada keseluruhan sistem merupakan bagian integral dari gerakan ini. JIT berfokus pada penghilangan tumpukan persediaan sehingga potongan-potongan diproduksi sesuai kebutuhan untuk langkah selanjutnya dari proses produksi. Lean Manufacture berusaha untuk mentransfer jumlah maksimum tugas dan tanggung jawab kepada pekerja yang menambah nilai dan yang dapat dengan cepat menentukan akar penyebab masalah yang dialami. Ini biasanya membutuhkan pekerja yang sangat terampil yang diorganisir ke dalam tim-tim kecil. Seiring dengan teknologi manufaktur maju TQM, JIT, dan lean manufacturing memberikan inti dari apa yang disebut "manufaktur terintegrasi" (Dean & Snell, 1991). Bersama-sama, AMT, TQM, JIT, dan lean manufacturing membantu organisasi menanggapi dengan cepat perubahan permintaan pelanggan, untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan untuk mengurangi biaya produksi (Wall & Jackson, 1995).
Tekanan untuk menciptakan produk yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih murah telah meningkat, sebagian karena globalisasi ekonomi, deregulasi pasar, dan pengenalan teknologi informasi yang telah menghilangkan hambatan persaingan tradisional (Friedman, 2005; Harvey & Novicevic, 2002). Persaingan global telah meningkat secara radikal selama 30 tahun terakhir karena negara berkembang telah menjadi saingan baru bagi pemain mapan (Dobbs, Koller, & Ramaswamy, 2015; Porter & Rivkin, 2012). Pada 1960-an, sekitar 7% ekonomi AS menjadi sasaran persaingan global. Pada 1980-an, angka itu meningkat menjadi sekitar 70%, dan diperkirakan akan terus meningkat (Gwynne, 1992), yang menurut kami telah terjadi. Tampak jelas bahwa globalisasi telah menciptakan lanskap persaingan baru yang akan bertahan. Beberapa telah melangkah lebih jauh dengan menyarankan bahwa ini mewakili perubahan revolusioner (sebagai lawan dari evolusi) (Ireland & Hitt, 1999). Lingkungan persaingan baru adalah lingkungan di mana banyak organisasi berjuang untuk bersaing.
Itulah inti dari perubahab perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda semua.
Salam,
Grinaldy Rafael
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H