Mohon tunggu...
Gricelin Tristeny Letik
Gricelin Tristeny Letik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi S1 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menjalani Rebound Relationship Cara Terbaik Move On, Benarkah?

19 Juni 2022   04:28 Diperbarui: 19 Juni 2022   05:00 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini terdapat lagu berjudul Glimpse of Us oleh Joji yang sedang menjadi perbincangan di ranah publik. Lagu ini sendiri bercerita mengenai seseorang yang gagal  move on dari mantan meskipun sudah memiliki pasangan baru. Hubungan yang sedang dijalani oleh “seseorang” dalam lagu tersebut disebut sebagai rebound relationship

Dalam menjalin sebuah hubungan memang tidak selamanya berjalan dengan mulus, salah satunya adalah ketika hubungan tersebut harus kandas di tengah jalan. Setelah putus, kita harus menghadapi fase melupakan mantan, atau biasa disebut fase move on. Banyak orang bilang fase move on merupakan hal yang paling susah untuk dilalui. Move on mengharuskan kita melupakan segala kenangan yang pernah ada, baik ataupun buruk. Hal ini tentunya tidak mudah, membutuhkan proses yang lama, dan setiap orang memiliki cara masing-masing untuk bisa melakukannya. Sama seperti kisah dibalik lagu Joji berjudul glimpse of us, salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan menjalani rebound relationship. Lalu, apakah hal ini merupakan hal yang tepat untuk dilakukan? 

Rebound relationship adalah suatu keadaan di mana seseorang belum sepenuhnya move on dari hubungan sebelumnya tetapi berusaha menjalin hubungan baru sebagai pelampiasan terhadap kisah cinta yang baru saja usai. Mencari pasangan baru memang sering dianggap sebagai hal yang paling cepat dalam membantu seseorang untuk move on. Hal ini dikarenakan, dengan mendapatkan sosok baru mereka dapat melupakan hubungan lamanya dan melanjutkan hidup. 

Melihat alasan tersebut, memang terdengar masuk akal, tetapi akan menjadi salah jika dalam menjalani hubungan baru, kita masih terbayang-bayang dan belum sepenuhnya move on dari hubungan sebelumnya. Hal inilah yang disebut sebagai Rebound Relationship. Pada umumnya, hubungan ini tidak dijalankan atas dasar cinta, tetapi sebagai bentuk dari pelampiasan saja. Akan tetapi, terkadang bahkan pasangan yang menjalani tidak sadar bahwa hubungan mereka merupakan rebound relationship. Oleh karena itu, kita harus mengetahui dulu ciri-ciri dari rebound relationship, yaitu sebagai berikut : 

Merasa jauh secara emosional dengan pasangan. Salah satu pihak yang belum move on atau biasa disebut rebounder akan mengalami kesusahan dalam membuka diri dengan pasangan barunya. Hal ini bisa dikarenakan ia masih terbayang-bayang oleh kepercayaan yang telah dirusak di hubungan sebelumnya. 

Pasangan banyak membicarakan soal mantan. Apa yang sedang dilakukan oleh si mantan akan menjadi pertanyaan yang sering muncul di benak rebounder. Dengan pikiran yang masih berkutat pada sang mantan, ia akan secara gamblang membicarakan soal mantan juga. 

Hubungan berjalan stagnan. Orang yang menjalani rebound relationship biasanya tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga hubungannya pun menjadi stagnan. Mereka tidak menaruh keseriusan dalam menjalani hubungan tersebut sehingga tidak ada niatan untuk menuju ke stage yang lebih tinggi, seperti bertemu keluarga atau teman.

Menyukai hubungan karena atensi yang didapatkan. Terkadang, orang yang menjalani rebound relationship akan menginginkan banyak afeksi dari pasangan baru mereka. Hal ini akhirnya dijadikan sebagai salah satu obat untuk mengatasi sakit hati dari hubungan sebelumnya. 

Menghubungi pasangan saat sedih saja. Salah satu tanda rebound relationship adalah saat pasangan datang saat ia sedang merasa sedih dan melupakan kita saat sedang merasa senang. 

Oleh karena hal inilah, rebound relationship bukanlah pilihan yang tepat untuk dapat move on dari hubungan sebelumnya karena selain menyakiti diri sendiri, kita juga akan berakhir menyakiti orang lain. Daripada ingin memulihkan patah hati secara instan dan menjalani hubungan yang sebenarnya tidak benar-benar kita jalani dengan sepenuh hati, akan lebih baik untuk mencari cara move on dengan cara yang lebih sehat. Berikut merupakan beberapa tips yang dapat membantu kita  move on  dengan cara yang sehat :

  1. Validasi rasa sedih : mengakhiri suatu hubungan bukanlah hal yang mudah sehingga tidak perlu berpura-pura untuk baik-baik saja. Terima segala perasaan sedih, marah, dan kecewa secara terbuka.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Love Selengkapnya
    Lihat Love Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun