Sesaat diri melirik kebuasan di balik senja
Diri hanya mampu menorek delangu hidayah
Kepastiannya yang tak lagi senja separuh baya
Mata ini usahakannya, tapi sulit jika tidak akrab dan penuh tangis
Ya, diri hanya sebatang laba daun
Laba daun yang membentuk rumah kecil
Rumah kulit dari api matahari, dan tangis hujan
Berharap mereka tak melihat rumah ini
Rumah yang dibalut dengan lantunan musik mozaik
Tempat ibadah?
Ya, bisa terbilang
Tempat pelepas nafsu?
Ya, bisa terbilang
LALU PASTINYA?
Ya, diri juga enggan berkata
Coba engkau tanyakan itu pada rumah itu
Coba engkau lantunkan irama ini tuk buka kode
Coba engkau berjamu ke dalam birahinya
Coba engkau, coba engkau, coba lagi dan lagi coba!