Mohon tunggu...
Greta ManuelaGusanto
Greta ManuelaGusanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

8 Februari 2022   16:06 Diperbarui: 8 Februari 2022   16:14 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implementasi Strategi Perdagangan Kerajaaan Sriwijaya di Era Perdagangan Bebas

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar pada jaman dahulu.  Berdasarkan kondisi geografis yang strategis, kerajaan Sriwijaya mampu menempatkan diri untuk menguasai perdagangan di Asia Tenggara dan sekitarnya.

Rute perdagangan pada masa itu adalah Cina – Laut Cina Selatan – Selat Malaka – Bandar-bandar dagang Sriwijaya – India – Oman dan menuju ke Arab dan sebaliknya.

Oleh karena itu, Sriwijaya menjalin Kerjasama yang baik dengan Cina agar Cina tidak membuka perdagangan secara langsung dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, tanpa melalui bandar-bandar Sriwijaya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perdagangan ke negeri lain.

Berbagai Langkah strategis diambil agar posisinya semakin kuat.  Antara lain dengan memperkuat armada laut sehingga bisa menguasai perairan sehingga transaksi perdagangan bisa dilakukan dengan lancar tanpa ada gangguan.

Kerajaan Sriwijaya menguasai perdagangan mulai dari hulu sampai hilir.  Dari awal barang-barang yang diperdagangkan dikirim ke Pelabuhan Antara yang berfungsi sebagai bandar perantara antara produsen dan pedagang dari Cina dan India.

Pusat kerajaan Sriwijaya berkembang menjadi sebuah bandar yang ramai dikunjungi saudagar dari berbagai tempat.  Kemajuannya didukung oleh faktor keadaan setempat dan peranan dari Kawasan pedalaman sebagai penghasil barang-barang komoditi perdagangan.  Bandar kerajaan sriwijaya dibangun menurut sebuah “ perencanaan” yang matang.

Hal lain yang bisa kita pelajari dari perekonomian Sriwijaya adalah adanya keseimbangan pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan yaitu penguasa, produsen dan pelaut.

Bagaimana kita menerapkan strategi perekonomian negara kita di era perdagangan bebas yang akan datang? Sudah siapkan sumber daya yang ada menghadapi era perdaganan bebas tersebut?  Apakah kita bisa menerapkan strategi perekonomian kerajaan Sriwijaya di Era perdagangan bebas?

Banyak sekali pertanyaan yang muncul dan kekhawatiran kita dalam menghadapi era perdagangan bebas.

Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor.  Perdagangan bebas dicontohkan oleh Area Ekonomi Eropa/ Uni Eropa dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang telah mendirikan pasar terbuka dengan sangat sedikit pembatasan perdagangan.  Namun, Sebagian besar pemerintah masih memberlakukakan beberapa kebijakan proteksionis yang dimaksudkan untuk kerja lokal, seperti tarif impor atau subsidi untuk ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun