Tali pusar dan plasenta bayi yang baru lahir yang langsung dibekukan di laboratorium atau disimpan di bank sel punca yang dapat digunakan pengobatan apabila anak terkena kanker dan kelainan darah. Itulah yang disebut sel punca perinatal atau juga disebut sel punca dari tali pusar. Keempat, sel 'iPS'.Sel yang tidak diambil dari pasien maupun dari embrio, tetapi memiliki sifat yang mirip dengan sel punca embrionik.
Mengapa kesulitan dalam kultur sel punca? Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr Indah Yulianto mengatakan tentang kultur sel punca, "kultur Stem Cells sangat rumit dan membutuhkan waktu yang lama serta harus dikerjakan oleh tenaga yang mempunyai kompetensi serta membutuhkan berbagai bahan kultur yang mahal dengan alat yang mahal pula."Â
Dari yang dokter Indah sampaikan, saya menjadi mengerti mengapa untuk melakukan prosedur terapi sel punca itu memerlukan biaya yang sangat besar. Ditambah adanya kontroversi asal muasal sel jika akan menggunakan sel punca jenis sel punca embriotik. Apakah asal muasal sel punja embriotik tidak masalah masih menjadi krontroversi. Saya akan mencoba berpendapat tentang hal tersebut.
Sel punca embriotik didapat dengan menghancurkan embrio dini. Padahal di dalam embrio terdapat potensi hidup menjadi manusia. Tetapi disamping hal itu seiring perkembangan penelitian tentang sel punca embriotik, teknologi pengobatan terapi sel punca embriotik juga ikut berkembang. Dengan adanya perkembangan dalam bidang pengobatan tersebut berarti semakin besar kemungkinan dapat meringankan penderitaan banyak orang.Â
Para pemuka agama-agama di Indonesia yang berkumpul dalam diskusi panel yang diselenggarakan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) yang mengangkat topik tentang perkembangan terapi sel punca embriotik serempak berpendapat bahwa penerapan terapi sel punca (stem cell) embrionik untuk pengobatan penyakit tidak diperbolehkan oleh agama karena embrio terbentuk setelah konsepsi yang artinya kehidupan telah ada di dalamnya, dan jika menghancurkannya sama saja dengan melakukan aborsi.Â
Saya sependapat dengan para pemuka agama untuk tidak memperbolehkan penggunaan sel punca embriotik untuk pengobatan, apalagi jika penggunaan sel ini bukan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk pengobatan tersebut. Lagipula tetap tidak terasa manusiawi apabila menghilangkan kemungkinan hidup manusia satu untuk memberi manusia lain waktu yang lebih lama untuk hidup.Â
Walaupun sel punca embriotik memiliki sifat-sifat yang mendukung apabila digunakan untuk pengobatan, dalam penelitian baru tentang sel punca didapat kabar adanya perkembangan dalam penelitian sel punca lain selain sel punca embriotik, seperti sel punca yang didapat dari jaringan lemak, tali pusat dan darah tali pusat. Perkembangan penelitian ini mendapat lebih banyak dukungan daripada penelitian sel punca embriotik. Karena dalam menghasilkan sel punca lain selain sel punca embriotik tersebut tidak perlu menghancurkan kesempatan hidup siapa-siapa.
Daftar pustaka :
- Dra. Irnaningtyas, M.Pd. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Â Jakarta: Erlangga.
- http://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/12/15/teknologi-sel-punca-di-indonesia-masih-kontroversi-di-jepang-dikembangkan
- http://prostem.co.id/articles/view/mengapa-penggunaan-sel-punca-embrionik-kontroversial-1
- https://gravitime.net/2017/10/apa-itu-stem-cell-pengertian-jenis-stem-cell-cara-memperoleh-manfaat.html
- https://www.republika.co.id/berita/koran/medika/15/09/02/nu1i3c10-pemrosesan-sel-punca
- https://sains.kompas.com/read/2017/10/12/160700523/bagaimana-perkembangan-terapi-sel-punca-di-indonesia-
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/apa-itu-sel-punca/
- https://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca
- https://www.pinterpandai.com/stem-cell-sel-punca/
- https://kliksma.com/2015/03/proses-spesialisasi-sel-genetik.html
- https://hisham.id/2015/07/jelaskan-yang-dimaksud-dengan-spesialisasi.html
- https://nasional.kompas.com/read/2008/07/26/22151682/sel.punca.embrionik.untuk.pengobatan.dilarang.agama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI