Mohon tunggu...
Gres MayanaNagatri
Gres MayanaNagatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Mahasiswa akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Integrasi Tri Sakti Jiwa (Cipta, Rasa, dan Karsa) dalam Soto Ayam Kaki Jangi

14 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:00 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soto Ayam kaki jangi merupakan usaha keluarga yang didirikan oleh ibu Diah beserta 2 anaknya. Usaha yang didirikan kurang lebih 3 tahun lalu tepatnya pada tanggal 17 Januari 2020 di Jl. Pramuka yang kemudian saat ini memiliki 2 cabang dengan berlokasi di Jalan. Maguwo, Wonocatur Banguntapan Bantul untuk cabang pertama dan untuk Cab kedua di Jalan. Damai No.6 Ngaglik Sleman (Timur Cafe Brick).

Soto Ayam kaki jangi, sebuah nama yang sangat berarti bagi usaha soto Ibu Diah. Nama tersebut diambil dari nama kakek buyut keluarga Ibu Diah. Di dalam tradisi masyarakat Jawa Tengah, kaki atau aki merupakan sebutan lain dari eyang atau kakek. Seiring berkembangnya zaman, sebutan kaki atau aki sudah jarang digunakan.

Dengan segala hormat dan rasa sayang Ibu Diah kepada beliau, nama tersebut akhirnya di cetuskan menjadi nama usaha Soto Ayam Kaki Jangi sebagai bentuk apresiasi, untuk meneruskan semangat kakek beliau dalam menjalani kehidupan, memberikan kasih kepada sesama, dan juga dalam hal berdagang dengan jujur.

Soto Ayam Kaki Jangi sendiri mempunya menu utama yaitu Soto Ayam dan Es Tape nya yang sangat segar. Tidak hanya itu pada usaha kuliner keluarga tersebut juga menyediakan banyak pilihan menu pendamping dari mulai goreng-gorengan hingga sate-satean.

Selain memperhatikan cita rasa soto ayam, ibu Diah juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Setiap tahunnya ibu Diah selalu mengadakan kegiatan diluar ruangan  berupa outbound, makan bersama, hingga pemberian materi terkait penunjang kinerja karyawannya yang di bawakan oleh seorang yang ahli dibidang psikologi.

  Berdasarkan ajaran Bapak Ki Hadjar Dewantara sendiri usaha ibu Diah dapat diintegrasikan pada ajaran Tri Sakti Jiwa - Cipta, Rasa, dan Karsa. Cipta atau kekuatan untuk berpikir adalah suatu bagian di dalam jiwa manusia dalam mengenali, memahami, mengingat dan menyimpulkan berbagai obyek dan fenomena di sekitarnya.

Dengan adanya cipta atau kekuatan untuk berpikir ini maka seseorang dapat menciptakan suatu karya atau ide guna untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Ibu Diah pemilik UMKM Soto Ayam Kaki Jangi, dalam proses pendirian usahanya tentunya memerlukan kekuatan untuk berpikir bagaimana menciptakan suatu usaha yang usahanya dapat terus dikembangkan dan diminati serta tidak kalah saing dengan usaha sejenisnya.

Kekuatan jiwa kedua adalah rasa, yaitu segala gerak dan perubahan hati sehingga manusia dapat merasakan senang, sedih, kecewa, malu, bangga, kasihan, benci, sayang dan lain sebagainya. Olah rasa dalam ajaran ini sangat luas pengertiannya. 

Dengan adanya olah rasa ini seseorang mampu  merasakan sesuatu atas apa yang dilakukan. Seperti yang dilakukan Ibu Diah pemilik UMKM Soto Ayam Kaki Jangi yang menguatkan komponen rasa dari usahanya. Mulai dari rasa akan kepuasannya bisa mendirikan usaha yang cukup berkembang dan maju, selain itu rasa dari masakan yang diproduksinya juga memiliki ciri khas tersendiri yang tentunya menciptakan kepuasan bagi pemiliknya.

Kekuatan ketiga adalah karsa atau kehendak atau kemauan. Kehendak ini merupakan dorongan alami dari dalam diri manusia (Ki Hadjar menyebutnya hawa nafsu kodrati) seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Diah Pemilik UMKM Soto Ayam Kaki Jangi yang telah mengatur kehendak, kemauan serta keputusan secara matang dalam prosesnya menjalankan usaha.

 Dengan diterapkannya ajaran Tri Sakti Jiwa tersebut diharapakan usaha dapat berjalan sesuai dengan tujuan usaha, dan dapat terus berkembang nantinya, bahkan tidak terkikis oleh waktu karena mempunyai ciri khas tersendiri dengan implementasi dari ajaran tersebut. Tidak hanya itu, semoga melalui ajaran tersebut tidak membuat Ibu Diah merasa puas dengan hasil yang di dapatkan, akan tetapi dapat terus membuat Ibu Diah mengembangkan dan menginovasikan usahanya hingga menjadi lebih besar lagi dan tidak kalah saing dengan usaha sejenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun