Mohon tunggu...
gresildapalupi
gresildapalupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi saya menulis. saya suka membaca semua buku diwaktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Love

Kekhawatiran dan Kebebasan : Tren "Marriage is Scary" di Era Digital Bagi Generasi Z

23 Desember 2024   09:49 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa bulan terakhir terdapat tren Marriage is Scary dikalangan Gen Z yang menjadi popular. Kejadian ini menggambarkan kekhawatiran yang muncul di kalangan Gen Z. Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1990 hingga 2010. Mereka mengalami tantangan baru dalam hal pernikahan. Banyak dari mereka yang beranggapan pernikahan adalah sebuah beban dengan tanggung jawab besar, apalagi jika tidak didukung oleh pasangan yang seimbang. 

Munculnya tren “Marriage is Scary” yang di unggah di aplikasi tiktok menjadi awal penyebab munculnya berbagai perspektif negatif di kalangan Gen Z, sehingga membuat mereka semakin skeptis terhadap pernikahan, apalagi ada beberapa influencer yang mengalami masalah keluarga hingga kasus Kekerasan Rumah Tangga (KDRT). Kejadian tersebut pastinya menarik berbagai reaksi warganet terutama Gen Z. Memangnya apa yang menyebabkan Gen Z memiliki pandangan baru tentang sebuah pernikahan hingga menyimpulkan bahwa “Marriage is Scary”.

Jika dilihat dari faktor psikologis, beberapa orang bisa takut menikah karena trauma masa lalu, seperti perceraian orang tua, melihat kasus KDRT, dll. Selain itu, ada banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya melalui sosial media. Pada postingan tren “Marriage is Scary” banyak orang membuat konten yang mengungkapkan kejadian-kejadian negarif yang akan dialami ketika menikah contohnya, seperti pada postingan akun @dianasaf21 “gimana kalo dapet suami patriarki”. Lalu, ada juga dari postingan akun @zalfa “bayangin suami lo gabisa belain lo di depan keluarganya”. Komentar dan postingan seperti inilah yang menjadi alasan perempuan terutama Gen Z takut menikah. Mereka dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar. Faktanya, banyak dari mereka yang lebih memilih untuk fokus pada karier dan peningkatan value daripada terburu-buru menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun