Mohon tunggu...
Gresia Ledy Sinaga
Gresia Ledy Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Pendidikan Fisika Universitas HKBP Nommensen Medan

Create happiness with your own version

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kekayaan Budaya Indonesia di Padepokan Giri Harja

6 Desember 2022   13:46 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:59 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wayang merupakan kebudayaan Indonesia yang dapat dinikmati masyarakat. Pementasan wayang pun kerap dilakukan di berbagai tempat dalam banyak kegiatan. Wayang memiliki banyak jenis salah satunya adalah wayang golek.  

Wayang golek merupakan sebuah pertunjukan wayang dari boneka kayu.Padepokan Giri Harja merupakan tempat pelestarian wayang golek yang terletak di kota Bandung dengan alamat Jl. Dayeuh Kolot Ciparay, Manggahang, Kec. Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Padepokan ini didirikan 10 tahun yang lalu.

Padepokan ini dipelopori oleh Almarhum Abah Asep Sunandar Sunarya selaku pakar wayang golek. Melestarikan wayang golek merupakan tugas wajib yang dilakukan keluarga besar Padepokan Giri Harja. 

Anak-anak dari Abah Asep Sunandar Sunarya memiliki peran yang berbeda peran yang berbeda dalam melestarikan budaya dan seni wayang golek diantaranya ada yang menjadi dalang, melukis wajah dan tubuh wayang, membuat baju wayang, pengiring lagu atau bertugas membantu menggerakkan tubuh wayang saat pentas

Wayang golek sendiri sering disalahartikan oleh masyarakat. Banyak yang berpikir bahwa wayang golek itu untuk disembah padahal yang sebenarnya wayang golek itu merupakan suatu kebudayaan yang dihargai bukan untuk disembah.Yang perlu diingat bahwa Wayang Golek untuk diperankan bukan untuk disembah.  

Wayang golek itu merupakan pencarian jati diri. Selain Wayang Golek sebagai sarana hiburan, Wayang Golek juga berfungsi sebagai upacara ritual penolak bala, upacara tersebut Ngaruat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun