Mohon tunggu...
Gresia Ledy Sinaga
Gresia Ledy Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Pendidikan Fisika Universitas HKBP Nommensen Medan

Create happiness with your own version

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Tempat Bersejarah di Taman Hutan Raya Ir. H. Bandung

6 Desember 2022   10:54 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Hutan Raya DJuanda Bandung atau yang sering disebut dengan Tahura Juanda merupakan tempat wisata untuk mengeksplor alam lebih dekat yang ada di Kota Bandung dengan alamat Jl. Pakar Kulon No.13, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Selain tempat untuk mengeksplor alam seperti Air terjun dan curug, penangkaran rusa, di Tahura Djunda juga memiliki tempat kita belajar untuk sejarah diantara Gua Belanda, Gua Jepang dan Museum Ir. H. Djuanda.

Gua Belanda adalah tempat bersejarah di Tahura Djuanda. Pada awalnya gua ini di bangun pada tahun 1901 ini dipergunakan untuk perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga air. Namun, pada tahun 1918 direnovasi oleh Belanda dengan menambah lorong dan koridor dalam gua . Gua ini memiliki 15 lorong dan 3 koridor diantara nya  Koridor pertama digunakan sebagai saluran air, koridor kedua digunakan untuk lubang ventilasi dan yang ketiga digunakan untuk ruang interogasi. Gua ini juga merupakan tempat saluran radio komunikasi dan tempat menyimpan artileri dan Senjata Belanda. Gua ini merupakan tempat strategis yang dipilih Belanda karena tempatnya yang tinggi dan tersembunyi.

Selain Gua Belanda di Tahura Djunda juga ada tempat yang memiliki sejarah yaitu Gua Jepang. Gua Jepang ini didirikan oleh militer Jepang tahun 1942 dan memiliki 3 lorong. Gua ini dibangun oleh dengan tenaga para pribumi yang menjadi korban Romusha, kerja paksa di zaman Jepang. Gua ini menyimpan sejarah dan misteri dimana tempat tersebut menjadi saksi bisu di mana para masyarakat pribumi diperbudak dan disiksa secara tidak manusiawi. Gua Jepang ini dijadikan oleh tentara Jepang sebagai tempat perlindungan, persembunyian, dan gudang penyimpanan logistik makanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun