Apabila kemudian jumlah pendukung gerakan Islam "konservatif" yang kemarin terlibat aktif dan pasif dalam aksi 212 dan 112 yang sangat jelas menyatakan pandangan politisnya untuk "MENOLAK AHOK" hanya 50% dari DPT yang ada, dan itupun terbelah pada pasangan nomor 1 dan nomor 3, maka harus ada kerja keras yang dilakukan untuk menarik dukungan dari 50% sisanya yang terdiri dari berbagai varian ideologi dan tipelogi. Jika kekuatan 50% "kelompok pro 212-112" dibagi rata, maka pasangan Anies dan Agus masing-masing hanya mendapatkan 25% suara. Survey Poltracking dan Charta Politika memperlihat kemampuan kedua pasangan ini untuk menarik 50% sisa di luar kelompok "anti ahok" hanya pada kisaran 10-15%.Â
Bagaimana caranya agar salah satu pasangan nomor 1 atau nomor 3 ini bisa menang??? Berdasarkan survey Poltracking dan Charta, rasanya kelompok "Anti Ahok" lebih baik mengalihkan suaranya kepada pasangan nomor 3 yang berdasarkan survey lebih punya kans yang besar untuk duel vis a vis dengan Ahok. Jika tidak, apabila optimisme kubu Ahok akan memenangkan Pilgub DKI satu putaran saja, maka kelompok 'Anti Ahok" akan kecele.
Tetapi lagi-lagi survey tidak menentukan segalanya. Karena banyak jurus-jurus maut yang bisa dikeluarkan oleh masing-masing kandidat untuk membalikkan hasil survey di detik-detik menjelang hari pencoblosan.
Referensi:
- https://news.detik.com/berita/d-3420109/survei-poltracking-agus-233-ahok-373-anies-351