Mohon tunggu...
Greg Vincent Ryan
Greg Vincent Ryan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa kelas 12 di PENABUR Secondary Kelapa Gading

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Membuat Kita Antisosial

2 Desember 2024   07:58 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:23 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi simbolis dan artistik yang menggambarkan konsep bagaimana ponsel mengambil alih interaksi sosial. Sumber: Mesin AI

Belum lagi, kesenjangan ekonomi yang makin kelihatan juga bikin beberapa orang susah ikut kegiatan sosial. Hal-hal kayak makan bareng teman, ikut kelas hobi, atau liburan butuh biaya yang nggak kecil. Akhirnya, banyak orang, terutama yang penghasilannya pas-pasan, jadi merasa nggak bisa sosialisasi seperti dulu lagi.

Masalah kesehatan mental yang makin banyak juga bikin orang-orang jadi jarang sosialisasi. Rasa cemas saat ketemu orang, depresi, atau kurang percaya diri bikin banyak orang susah buat mulai atau jaga hubungan dengan orang lain. Ditambah lagi, teknologi dan tekanan hidup zaman sekarang malah bikin orang makin merasa terisolasi.

Generasi muda yang tumbuh di era digital juga punya tantangan sendiri. Mereka sering lebih nyaman ngobrol lewat teks atau media sosial daripada ketemu langsung. Masalahnya, kalau jarang ketemu langsung, mereka jadi makin sulit ngembangin skill buat ngobrol dan bergaul. Ujung-ujungnya, ini malah bikin kecemasan sosial mereka tambah parah.

Akhir-akhir ini, cara orang ngeliat kesendirian mulai berubah. Kalau dulu kesendirian sering dibilang tanda kesepian, sekarang malah dianggap pilihan hidup yang oke, bahkan kelihatan keren. Fenomena yang sering disebut "introvert culture" ini nge-highlight hal-hal kayak pentingnya self-care dan jaga batasan diri.

Memang sih, gerakan ini ada bagusnya, kayak bikin orang lebih paham soal kesehatan mental dan bebas memilih cara hidup. Tapi di sisi lain, ini juga bikin orang makin jarang sosialisasi. Banyak yang ngerasa nggak ngumpul atau ngobrol sama orang itu wajar-wajar aja, padahal bisa aja lama-lama berpengaruh ke kesehatan emosional mereka.

Illustrasi tentang bagaimana ponsel genggam membuat orang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sumber: Mesin AI
Illustrasi tentang bagaimana ponsel genggam membuat orang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sumber: Mesin AI
Menuju Solusi: Membangun Kembali Koneksi Meskipun orang-orang sekarang makin jarang sosialisasi, sebenarnya masih ada cara buat ngebalikin keadaan ini. Tapi pastinya butuh usaha bareng-bareng, dari masyarakat sampai tiap orang.

Pemerintah dan komunitas bisa bikin tempat-tempat yang asyik buat kumpul, kayak taman, perpustakaan, atau tempat kegiatan warga. Program yang bikin orang bisa kenal dan kumpul lagi juga bisa bantu bikin suasana lebih akrab.

Kita juga harus lebih pintar pakai teknologi. Coba deh, kurangi waktu main HP atau gadget, terus lebih sering ngobrol langsung sama orang daripada cuma lewat chat atau media sosial.

Perusahaan juga bisa ikut bantu, misalnya bikin aturan kerja yang lebih santai biar karyawan punya waktu lebih banyak buat santai atau kumpul sama teman dan keluarga.

Anak-anak juga perlu diajari dari kecil soal gimana caranya ngerti orang lain, ngobrol yang asik, dan kerja sama. Hal-hal ini bakal bikin mereka lebih gampang bangun hubungan yang berarti di masa depan.

Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang jadi makin jarang sosialisasi, dan itu karena banyak faktor, seperti teknologi, budaya, ekonomi, dan perubahan cara hidup. Tapi ini bukan hal yang nggak bisa diubah. Kalau kita semua sadar dan berusaha bareng, kita masih bisa bikin masyarakat kita lebih terhubung dan saling mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun