Keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama. Sepertinya pepatah itu mengejek Manchester United yang justru gemar jatuh pada kesalahan yang sama.Â
Bertamu ke markas Wolverhampton pada Boxing Day, Kamis (26/12/2024) malam WIB, Matheus Cunha menjadi aktor utama yang menelanjangi lemahnya pertahanan Setan Merah. Wolves menang mutlak dengan skor 2-0.
 Tidak belajar atau memang hanya sebatas itu saja, Amorim?
Di Molineux, sosok Vitor Pereira benar-benar membuat Ruben Amorim hanya menjadi bayangannya. Dua laga perdana berhasil dimenanginya dengan agregat 5-0, setelah kemenangan 3-0 sebelumnya diraih di markas Leicester.
Tiga angka ini mengantar Wolves keluar dari zona degradasi lewat perolehan 15 poin, unggul satu angka dari The Foxes yang berhasil dilewatinya.
Sementara Manchester United bakal melalui paruh musim terburuk dalam sejarah mereka sejak 1989. Setan Merah sementara ini hanya bisa mengoleksi 22 poin dan terlempar di posisi ke-14.
Catatan negatif juga menghantui Ruben Amorim karena ia menjadi pelatih pengganti terburuk sejak era Sir Alex Ferguson. Di tujuh laga Premier League yang sudah ia jalani, Bruno Fernandes dkk hanya hasilkan dua kemenangan, sekali imbang, dan empat kekalahan!
Langsung saja melihat deretan laga berikutnya melawan Newcastle (30/12/2024) dan Liverpool (5/1/2025), sepertinya fans Emyu harus menyiapkan diri melihat tim mereka semakin terperosok.
Lubang Sama yang Belum Diperbaiki Ruben Amorim
Menangani tim di tengah jalan, memang menjadi tantangan besar bagi seorang pelatih. Apalagi Ruben Amorim yang harus menangani kapal besar bernama Manchester United.
Kebesaran hati harus diletakkan sebagai tonggak untuk mengevaluasi setiap kesalahan yang diperbuat timnya. Namun di Molineux, hal itu belum sukses dilakukan oleh Amorim.
Gagal mencetak gol saat menguasai babak pertama, Setan Merah terhukum oleh Matheus Cunha di babak kedua. Pemain yang dirumorkan menarik minat manajemen MU ini melesakkan gol pertama menit 58', melalui sepak pojok langsung!
Ya, ini dalah dua kalinya gawang United bobol lewat korner langsung setelah sebelumnya Son Heung-min melakukannya di quarter final Carabao Cup. Bukan Altay Bayindir yang menjaga gawang malam tadi, tetapi Andre Onana yang lakukan kesalahan sama.
Dari ekspresi pemain Wolves saat seleberasi, terlihat mereka sudah merencanakan momen ini dengan matang. Para pemain MU terpaku pada formasi di depan Andre Onana saat sepak pojok dilakukan.Â
Justru di momen ini, dua pemain Wolves menginvasi tiang jauh Onana agar sang kiper tidak bisa bergerak leluasa ke sisi kiri. Bola melengkung Cunha pun dipersilakan masuk.
Merevisi tanggapan banyak pengamat yang menyalahkan Altay Bayindir di momen sama saat Carabao Cup, ternyata kesalahan ini murni merupakan salah antisipasi strategi pertahanan set-piece. Bola mati masih menjadi kryptonite bagi Amorim, sebab secara beruntun tujuh laga beruntun mereka bobol melalui proses ini!
Lubang menganga di pertahanan set-piece masih belum diperbaiki Ruben Amorim dengan baik. Ini menyisakan tanya, karena pelatih 39 tahun memang jago dalam strategi menyerang, namun belum terbukti memiliki pakem pertahanan yang rapi.
Bruno... Oh, Bruno
Satu lagi sosok yang jatuh di lubang sama, bahkan untuk ketiga kalinya. Dia adalah sang kapten Bruno Fernandes. Rasa frustasi yang sering dipertunjukkannya di laga sulit malah melecut dirinya sendiri membuat pelanggaran tidak perlu.
Di menit 47', saat babak kedua baru saja dimulai, Bruno gagal mengontrol emosinya dengan menerjang kaki Nelson Semedo. Wasit pun memberinya kartu kuning kedua, sebab ia sudah mendapatkan yang pertama di menit 18'.
Bermain dengan sepuluh pemain, akhirnya United bobol via korner Matheus Cunha tadi, dan dihukum telak saat Hwang Hee-chan menuntaskan assist Matheus Cunha menit 90+8'. Kekurangan seorang pemain membuat pos pertahanan lowong saat Wolves lakukan serangan balik kilat di akhir laga.
Bruno Fernandes sepertinya belum belajar pada dua kartu merah yang pernah diterima sebelumya. Satu memang direvisi ketika melawan Tottenham Hotspur (29/9/2024), namun satu lagi ketika melawan FC Porto (4/10/2024) adalah valid.
Hingga pertengahan musim ini hanya satu pemain United yang sudah menerima kartu merah, dan itu justru diboyong seluruhnya oleh sang kapten Bruno Fernandes.
Bruno dipastikan tidak bisa ikut bermain di laga selanjutnya melawan Newcastle. Pada titik itulah Ruben Amorim harus mengevaluasi, apakah peran Bruno memang diperlukan dalam strategi 3-4-2-1 nya.
Ketika menukangi Sporting CP, Ruben Amorim tidak mempunyai playmaker. Double-pivot Morten Hjulmand dan Hidemasa Morita menjadi andalan sebagai motor permainan. Kretivitas justru keluar dari sisi sayap yang bergantian diisi oleh Francisco Trincao, Marcus Edwards, Maxi Araujo, dan Pedro Goncalves.
Jika ternyata memberikan dampak positif, ketiadaan Bruno Fernandes bakal menjadi permanen di sisa musim ini.
Bagaimana fans Emyu? Kangen Erik ten Hag?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H