Diwawancarai usai kemenangan bersejarah ini, Diego Simeone langsung berujar bahwa hasil ini merupakan kado yang dikirim mendiang ayahnya yang sudah wafat dua tahun silam.
"Hari ini adalah hari ulang tahun ayah saya, yang meninggal dua tahun lalu, dan ia memberi kami hadiah," ucapnya dikutip dari FootBoom.
Secara permainan El Cholo, julukan Simeone, mengakui bahwa Barcelona unggul di banyak aspek. Namun ketidakmampuan sang lawan memanfaatkan peluang dan perjuangan tak kenal lelah dari timnya, bertaut menjadikan satu momentum kemenangan yang bisa diselesaikan dengan dingin oleh Alexander Sorloth.
"Bara telah kehilangan pertandingan yang tidak mereka layak lewatkan. Melawan Legans (juga), mereka memiliki banyak peluang, hal yang sama berlaku untuk Las Palmas, tetapi sepakbola memiliki situasi seperti ini. Ketika gol tidak datang, itu mulai menjadi masalah."
Dua Belas Kemenangan Beruntun
Hasil di Olimpiade Lluis Companys ini juga menjadi sebuah tonggak superioritas Atletico Madrid di musim ini.Â
Mempunyai pembelian pemain terbaik dalam sedekade terakhir, awal musim tidak terlalu bagus bagi mereka yang masih bongkar pasang mencoba komposisi terbaik.
Hingga akhirnya rentetan kemenangan usai kalah 0-1 di markas Real Betis 28 Oktober silam. Hingga hari ini, mereka sudah catatkan dua belas kemenangan beruntun!
Inilah yang membuat mereka "diam-diam' bisa merusak persaingan Barcelona-Real Madrid dari peringkat teratas La Liga. Momen terpelesetnya dua raksasa besar di bulan Desember, menjadi kesempatan yang tidak mereka sia-siakan.
Kini dengan memimpin klasemen sementara pada Libur Natal dan Tahun Baru, patut ditunggu bagaimana tahun depan Los Colchoneros mempertahankan performanya.
Laga berikutnya bakal dihelat 5 Januari 2025 mendatang, saat mereka mengunjungi markas klub kecil Marbella di babak penyisihan Copa Del Rey.
Vamos Atleti!