Hajatan tingkat Nasional yakni Pilkada 2024 yang jatuh pada Rabu (27/11/2024), membuat Pasar Rabu Boawae harus hijrah ke hari Kamis untuk menjalankan aktivitas rutin mingguannya. Tak mengurangi pesonanya, tempat bertemunya ratusan warga ini sangat menarik untuk diperhatikan.
Sesuai dengan namanya, pasar tradisional yang berletak di Lapangan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur memang sedianya hanya buka di hari Rabu saja.
Ratusan pedagang yang campuran antara warlok (warga lokal) maupun pedangang oportunis dari Mbay, Bajawa, Ende, Maumere, dan daerah lain bercampur mengisi lapak-lapak yang tersedia.
Tak jauh berbeda dengan pasar-pasar di Kota lainnya, aneka kebutuhan pokok dan sayur berjentrek memadati lapak-lapak di sana.
Mungkin hanya ada tiga hal yang berbeda dibandingkan Kota besar di Jawa. Pertama, penjualan daging ayam hampir tidak terlihat, sebab ayam dijual dengan kondisi utuh alias masih hidup. Harga per ekor ada pada kisaran Rp. 55.000,- hingga Rp. 60.000,-.
Kedua, ikan yang ada di pasar terlihat merupakan ikan dari hasil laut. Ikan Pe, cakalang, tongkol, dan aneka ikan kering nampak sangat dominan sebagai lauk-pauk utama yang tersedia.
Ketiga, tentu adalah lapak-lapak yang menjual kain khas daerah Boawae, Bajawa, maupun Ende. Bertempat di lapak yang lebih tinggi, para pedagang kain daerah ini dikumpulkan dengan para penjual kebutuhan sandang seperti baju, kaos, maupun daster.
Buka Dari Subuh, Tutup Hingga habis
Banyaknya pedagang yang datang dari daerah lain, membuat persiapan pembukaan Pasar Rabu Boawae sudah mulai dari subuh guna menyiapkan dagangannya. Tampak yang cukup "merepotkan", adalah pedagang bahan pokok yang harus mengatur tampilan etalase lapaknya.