Dua tim yang menjadi finalis Europa League musim lalu, Atalanta dan Bayer Leverkusen akan melanjutkan lagi kiprahnya di matchday 3 Champions League 2024/2025. Kedua tim sejauh ini bisa mempertahankan sepak bola khas dan indah untuk dilihat. La Dea dengan patron 3-4-3 attacking, sedangkan Die Werkself dengan "strategi kurungan"-nya.
Atalanta akan menjamu wakil Skotlandia, Glasgow Celtic di Gewiss Stadium, sedangkan Bayer Leverkusen menantang tim kejutan Brest. Kedua laga ini akan kick off pada Rabu (23/10/2024) pukul 23.45 malam WIB.Â
Atalanta asuhan Gian Piero Gasperini untuk sementara sudah mengumpulkan empat poin hasil imbang tanpa gol melawan Arsenal, dan menang 3-0 atas Shakhtar Donetsk. Racikan Gasp sudah diakui oleh pelatih lain, karena terbilang berani menerapkan taktik man-to-man marking.
Lawannya, Glasgow Celtic asuhan Brendan Rodgers, sempat mengejutkan dengan melumat Slovan Bratislava 5-1. Namun tampaknya konsistensi bermain menyerang menjadi bumerang bagi the Boys, sebab di matchday ke-2 giliran mereka dipermak Borussia Dortmund 1-7!
Laga seru juga akan terjadi di Prancis, kala tim kejutan yang sejauh ini selalu menang, Brest, akan menjamu juara Bundesliga Bayer Leverkusen. Brest lewat permainan counter attacknya mampu melukai Sturm Graz dan RB Salzburg. Kini mereka mendapat lawan berat, sebab tim asuhan Xabi Alonso sama-sama selalu menang di dua laga pembuka, yakni melawan Feyenoord dan AC Milan.
Atalanta vs Glasgow Celtic, Skor Besar Bisa Tercipta Lagi
Keindahan sepak bola secara subyektif bisa dinilai dari cara sebuah tim dalam menyerang. Maka dari itu, jika dua tim yang punya patron menyerang bertemu, skor besar tentu bisa memanjakan mata penontonnya. Itulah yang mungkin terjadi di laga Atalanta vs Celtic di Gewiss Stadium.
Atalanta gagal membobol jala Arsenal karena David Raya bermain dengan sangat heroik, terutama momen menggagalkan penalti Mateo Retegui. Namun kemenangan 3-0 di Veltins-Arena atas Shakhtar Donetsk membuktikan lagi bahwa magis Gian Piero Gasperini tak ada habisnya.
Allenatore La Dea ini bisa menyeimbangkan rotasi skuad dengan formasi 3-4-3 yang menjadi khas sepak bola Italia sedekade terakhir. Bukannya malah terkesan bertahan seperti Juventus ataupun Inter Milan, Atalanta lebih fokus dalam menyerang sebagai pertahanan terbaiknya.
Bekal cukup baik sebelum menjamu Celtic mereka dapatkan dari Serie A, usai megandaskan Venezia 2-0 (20/10/2024). Gol dari Mario Pasalic dan Mateo Retegui memulangkan klub Jay Idzes tanpa satupun poin. Retegui, masih bertahan dalam peak performa lewat lesakkan total 8 gol di Serie A.