Di tengah banyaknya kejutan yang terjadi di hari kedua matchday 2 Champions League, terselip sebuah laga jempolan di Red Bull Arena, Leipzig. Dua pemain penting Juventus cedera di awal laga, sebuah kartu merah untuk sang kiper, namun itu tak menghentikan Bianconeri untuk menang 3-2 lewat sebuah moment of magic Francisco Conceicao.
Kamis (3/10/2024) dini hari WIB, tuan rumah RB Leipzig benar-benar dibuat gigit jari oleh kegigihan skuad asuhan Thiago Motta. Benjamin Sesko dua kali membuat mereka unggul lewat gol di menit 30' dan 65'. Tetapi dua kali pula Dusan Vlahovic menyamakan skor di menit 49' dan 68'.
Menutup laga jempolan ini, Francisco Conceicao, winger Portugal yang juga anak kandung dari Sergio Conceicao, mampu menghipnotis barisan pertahanan Die Roten Bullen menit 82' dan lesakkan gol pamungkas ke jala kiper senior Peter Gulacsi.
Dengan hasil ini, Juventus meraih 6 poin berkat dua kemenangan beruntunnya. Mereka sementara bertengger di urutan ke-7 klasemen Liga Champions. Sedangkan RB Leipzig, berada di rank 29 karena sama sekali belum bisa mengumpulkan poin.
Comeback dramatis yang dilakukan anak asuhnya, tentu membuat Thiago Motta bangga terhadap perjuangan timnya, apalagi bermain dengan 10 pemain paska kiper Michele Di Gregorio diusir wasit menit 58'.
"Kami juga bermain bagus di babak pertama, meskipun ada beberapa kesalahan teknis, tetapi kami bermain lebih baik saat bermain dengan 10 orang,"Â kata Motta dikutip dari bola.net.
"Saya pikir perbedaan di babak kedua adalah kami lebih percaya diri dan ingin membuktikan keunggulan kami di lapangan. Babak pertama berjalan dengan baik, namun di babak kedua kami harus membuktikan bahwa kami lebih unggul dari lawan kami dan karena itu kami pantas meraih kemenangan."
Meskipun Francisco Conceicao mampu melakukan aksi magis individual untuk memenangkan timnya, gelar Man of The Match sangat layak jatuh kepada Dusan Vlahovic atas kerja kerasnya sepanjang laga. Brace (dua gol) striker asal Serbia dini hari tadi merupakan back-to-back, usai ia melakukan hal yang sama ke gawang Genoa akhir pekan lalu.
Jalannya Laga RB Leipzig vs Juventus
Laga di Red Bull Arena mendadak tampak sulit bagi Juventus, usai Bremer dan Nicolas Gonzalez harus ditarik di 11' menit awal karena cedera. Menggantikan mereka, Thiago Motta memasukkan Federico Gatti dan Francisco Conceicao.
Conceicao sedikit terlambat start awal musim ini, usai alami cedera hampir di sepanjang bulan September. Namun torehan sebuah gol di ke gawang Genoa (28/9/2024) menjadi bekal bagus di laga ini.
Benjamin Sesko membuka keunggulan tuan rumah di menit 30'! Berawal dari serangan Juventus yang bisa ditepis oleh Peter Gulacsi, serangan balik langsung diinisiasi oleh Lois Openda di sisi kiri. Penyerang Belgia tersebut tak menunda waktu untuk memberikan umpan terobosan kepada Sesko yang berlari ke kotak penalti.
Melalui skill tingkat tingginya, Sesko berhasil mengontrol bola dengan baik, dan sejurus kemudian menendang bola dengan keras via kaki kirinya. Bola sempat membentur mistar, dan menghujam masuk jala Di Gregorio.
Dusan Vlahovic mampu menyamakan kedudukan di menit 49'! Dari sisi kiri, Andrea Cambiaso melepaskan crossing rendah tepat di muka gawang Gulacsi. Dusan Vlahovic unggul satu langkah dibanding penjagaan Willi Orban, dan bisa menyontek bola masuk ke jala RB Leipzig.
Petaka sempat menghinggapi Bianconeri di menit 56'. Tusukan Lois Openda di depan kotak penalti dihentikan oleh kiper Michele Di Gregorio. Laga sempat berlanjut, namun wasit Francois Letexier, yang juga memimpin laga play-off Olimpiade antara Timnas Indonesia U-23 versus Guniea U-23, mendapat panggilan VAR.
Dari monitor, Letexier melihat Di Gregorio ternyata menggunakan tangan di depan kotak penalti untuk menggagalkan upaya Openda tersebut. Tidak pakai lama, kartu merah langsung melayang dari sang pengadil!
Sial kedua bagi Juventus, tendangan bebas usai pelanggaran Di Gregorio ini, selanjutnya berbuah penalti. Xavi Simons lakukan tendangan bebas keras ke tiang jauh, namun mengenai sikut dari Douglas Luiz.Â
VAR kembali melakukan check, dan penalti diberikan untuk RB Leipzig! Benjamin Sesko tak menyia-nyiakan peluang ini untuk membawa RB Leipzig unggul lagi menit 65'. Tembakannya gagal dibaca oleh kiper pengganti, Mattia Perin.
Hanya butuh tiga menit, bermain dengan 10 orang Juve bisa samakan kedudukan lewat aksi Vlahovic! Memanfaatkan kesalahan Xavi Simons yang terlalu lama mengolah bola di area sendiri, Francisco Conceicao langsung berikan assist pendek kepada Dusan Vlahovic. Striker Serbia lantas tembakkan bola melengkung nan indah ke jala Peter Gulacsi dari luar kotak penalti.
Tak mau hanya bermain imbang, 10 pemain Juventus pantas dapatkan gol pamungkas Francisco Conceicao menit 82'! Moment of magic ini dimulai usai Conceicao menerima sodoran Nicolo Fagioli di sisi kiri kotak penalti tuan rumah. Sempat melakukan delaying, dalam sekejap ia menghipnotis David Raum dengan sekali gerak kecoh.
Berhadapan dengan Castello Lukeba yang siap lakukan tackle, Conceicao dengan cermat memperhitungkan arah jatuh bek asal Prancis tersebut, dan mengirimkan tendangan mendatar pelan ke belakang punggungnya. Praktis Gulacsi yang tertutup arah pandangnya, tak bereaksi atas gol ini. Cerdik!
Seperti kata Thiago Motta, kemenangan di Red Bull Arena Leipzig memang pantas mereka dapatkan. Semua personel Bianconeri menunjukkan kegigihan luar biasa untuk bisa membawa pulang tiga poin.
Winning Mentality Juventus Tak Terbantahkan
Satu momen yang menggambarkan winning-mentality dari Juventus, adalah ketika Dusan Vlahovic usai mencetak gol penyama kedudukan menit 68'. Dengan 10 orang, klub lain mungkin akan melakukan time wasting setelah bisa menyamakan kedudukan.
Serangan dari RB Leipzig juga sangat gencar ke gawang Mattia Perin, terbukti dari dua tembakan Lios Openda yang sempat menerpa tiang gawang.
Tetapi punggawa Bianconeri tidak puas dengan hasil seri. Bola yang masuk ke jala Gulacsi langsung dibawa ke tengah lapangan untuk memulai laga kembali, mengincar gol berikutnya untuk membawa kemenangan ke Turin.
Akhirnya, upaya tersebut berbalaskan sebuah moment of magic Francisco Conceicao. Hanya memiliki Fagioli, Vlahovic, dan Conceicao yang tersisa di lini serang, tim asuhan Thiago Motta mampu menghukum ketidakmampuan tuan rumah manfaatkan keunggulan pemain.
Sebuah winning mentality yang sudah mendarah daging di tubuh pemain Juventus. Bravo! Forza Juve!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H