Jika saja 100 Juta Euro diterima oleh Barcelona, mungkin permasalahan finansial mereka akan segera teratasi. Namun, ada kalanya kehilangan uang 100 Juta Euro, bukan merugi yang didapat, tetapi sebuah pertunjukan kesetiaan dan dedikasi. Sebab, 100 Juta Euro itu adalah Raphael Dias Belloli, alias Raphinha.
Sejak cedera lutut serius yang dialami Marc Andre ter Stegen, Raphinha naik pangkat menjadi kapten Barcelona di atas lapangan. Rabu (2/10/2024), winger Brasil ini menginspirasi kemenangan timnya 5-0 atas Young Boys dalam lanjutan matchday 2 UEFA Champions League.
Raphinha didapuk menjadi Man of The Match di laga ini, usai performa briliannya menghasilkan sebuah gol dan sebuah assist kepada Robert Lewandowski. Performa ini meneruskan kiprah gemilangnya musim ini, karena secara total ia sudah hasilkan 6 gol dan 4 assist dalam 10 laga.
Seusai laga, Hansi Flick memuji performa kaptennya tersebut, meski mengingatkan juga bahwa hasil ini adalah buah kolektivitas tim. Terutama, mereka baru meraih tiga poin usai kalah melawan AS Monaco di matchday perdana.
"Saya senang dengan Raphinha yang bermain sangat bagus tapi kita tidak bisa membicarakan satu pemain saja, yang terpenting adalah bermain sebagai tim. Raphinha hanya dapat bermain sebaik ini jika rekan-rekannya juga bermain dengan baik." ujarnya dikutip dari tempo.com.
Manajer asal Jerman tersebut juga layak dapat kredit atas performa gemilang Raphinha, sebab dialah salah satu sebab Barcelona menolak tawaran 100 Juta Euro dari salah satu klub Saudi Pro League!
Kronologis Penolakan Tawaran 100 Juta Euro untuk Raphinha
Pada bursa transfer musim panas lalu, ada spekulasi seputar masa depan Raphinha bersama klub Catalan tersebut. Pergantian manajer dari Xavi Hernandez ke Hansi Flick, membuat banyak yang bertanya apakah dirinya fitted atau cocok masuk ke dalam racikan baru Barcelona.
Kedua, tentu adalah masalah finansial Barcelona. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Barcelona kerap "menarik tuas keuangan" hanya agar cash-flow juara Liga Champions lima kali tersebut dapat membayar pengeluarannya. Salah satu deal dengan Hansi Flick, adalah pemanfaatan pemain La Masia sebagai alternatif, alih-alih membeli pemain baru.
Marc Guiu, Mikayil Faye, Julian Araujo, dan Chadi Riyad dijual dengan harga "ala kadarnya", pun juga Ilkay Gundogan meninggalkan klub secara gratis untuk menemukan keseimbangan keuangan.
Sebenarnya semua itu bisa tertutupi jika tawaran 100 Juta Euro untuk Raphinha, yang dirumorkan berasal dari Al Hilal, disepakati oleh Raphinha dan Barcelona.
Dikutip dari tribunnews, Al-Hilal menawari Raphinha gaji bersih 100 juta (84,5 juta) selama empat tahun, sementara Barcelona akan menerima biaya transfer 100 juta (84,5 juta) untuk mantan penyerang Leeds United itu.
Tawaran ini begitu menggiurkannya, karena selain bisa menyelamatkan keuangan Barcelona, Raphinha juga "hampir dipastikan" tetap bergelimang gelar dengan Al Hilal yang musim lalu menjadi penguasa Saudi Pro League. Apalagi, di sana ada Neymar Jr dan Malcom, kompatriot sesama orang Brasil.
Namun, kecintaan Raphinha kepada Barcelona dan kepercayaan Hansi Flick kepada sang pemain, membuat tawaran jumbo tersebut ditolak! Raphinha tetap berseragam biru-merah, dan sisanya sampai sekarang adalah sejarah. Tak dapat disangkal musim ini adalah salah satu musim terbaik Raphinha dalam karier sepak bolanya.
Jalannya Laga Barcelona vs Young Boys
Pada laga di Estadio Lluis Companys semalam, Hansi Flick harus memutar otak lagi karena hukuman kartu merah Eric Garcia di laga melawan AS Monaco. Ia memilih strategi ofensif, dengan meletakkan Raphinha di tengah lapangan pada skema 4-2-3-1.Â
Inaki Pena dipercaya di bawah gawang, mendapatkan sorotan langsung dari Wojciech Szczesny dari tribun penonton. Melengkapi lini belakang, ada kuartet Jules Kounde, Inigo Martinez, Pau Cubarsi, dan Alejandro Balde.
Marc Casado berduet dengan Pedri di posisi pivot, sementara Lamine Yamal dan Ferran Torres menyisir sisi sayap. Raphinha, menjadi trequertista tepat di belakang Robert Lewandowski.
Laga baru berjalan 8' menit, Raphinha sudah sukses andil atas gol pertama Lewandowski! Menerima umpan dari Lamine Yamal di sisi kanan, Raphinha lakukan cut-back dengan kaki kanannya. Bola mendatar langsung dicocor Lewandowski di tiang jauh.
Raphinha juga bisa memasukkan namanya ke papan skor menit 34'! Berawal dari operan-operan pendek di sisi kanan, Pedri melepaskan tembakan yang masih membentur kepala pemain Young Boys. Raphinha mengincar bola muntah tersebut dan melesakkan gol jarak dekat ke gawang Marvin Keller.
Inigo Martinez mencetak gol ketiga Blaugrana di menit 37'. Tendangan bebas Pedri di sisi kanan mampu ditanduk mantan pemain Athletic Bilbao tersebut dengan akurat ke sisi kanan.
Di babak kedua, Robert Lewandowski melengkapi brace-nya di menit 51'! Raphinha mempunyai andil lewat tendangan sudutnya di momen ini. Bola kirimannya disundul balik oleh Inigo Martinez di tiang jauh, dan tinggal dilanjutkan Lewandowski menjadi gol keempat Blaugrana di laga ini.
Menit 81' gol bunuh diri Mohamed Ali Camara menjadi pelengkap derita wakil Swiss tersebut. Alejandro Balde berniat kirimkan bola silang mendatar kepada Pau Victor. Namun bek Young Boys salah mengantisipasi dan malah membuat sudut bola berbelok ke jala Marvin Keller.
Hasil ini mengembalikan Barcelona ke jalur kemenangan lagi, paska kekalahan 2-4 dari Osasuna di La Liga. Sesuai klasemen sementara UCL, dengan 3 poin perdana ini, Blaugrana berada di peringkat 10 meski pasti akan berubah usai laga lainnya malam nanti.
Pada akhirnya, Raphinha hingga momen ini telah menunjukkan bagaimana cinta lebih berharga daripada uang 100 Juta Euro. Kesetiannya berbalas komitmen dari klub Catalan, dan mungkin saja berbuah trofi lain baginya di akhir musim.
Bravo Raphinha! Vamos, Barcelona!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI