Dua bigmatch akan tersaji di matchday ke-2 Champions League musim 2024/2025. Arsenal menjamu raksasa Prancis, Paris Saint Germain (PSG) di Emirates. Sementara di Bay Arena, juara bertahan Bundesliga, Bayer Leverkusen punya kesempatan menjamu AC Milan yang perlahan mulai bangkit.
Kedua laga ini dijadwalkan kick-off pada hari Rabu (2/10/2024) pukul 02.00 dini hari WIB. Kedua tuan rumah, Arsenal dan Bayer Leverkusen, akan dihadapkan pada ujian mental di kompetisi terbesar klub Eropa ini.
Bagi Arsenal, masih dengan ketiadaan Martin Odegaard plus tudingan bermain "dark arts" dari pemain Manchester City, menjadi atensi mereka pekan lalu. Kendati setelahnya bisa menang 4-2 atas Leicester City, The Gunners membutuhkan dua gol di injury time untuk menebus tiga angka.
Sementara lawannya, juara bertahan Ligue 1, datang dengan sedikit masalah internal. Penampilan cukup apik Les Parisiens musim ini ternoda oleh masalah indisipliner Ousmane Dembele yang membuatnya dikeluarkan dari skuad Liga Champions. Diketahui, Luis Enrique dan Dembele terlibat adu mulut seusai pertandingan PSG vs Rennes akhir pekan lalu.
Di Bay Arena, Bayer Leverkusen baru saja mengamankan satu poin penting di kandang Bayern Munchen. Die Werkself sangat membutuhkan asupan bagi mental mereka, sebab yang datang melawat adalah salah satu tim legendaris Eropa, AC Milan.
Berbekal pengalaman panjang di Liga Champions plus dua hasil positif terkini, Rossoneri asuhan Paulo Fonseca menatap laga ini dengan percaya diri. Mengomentari kesuksesan Atalanta membungkam Leverkusen di Final Europa League musim lalu, pelatih asal Portugal ini tidak mengamini untuk meniru strategi La Dea.
"Mengubah susunan tim untuk bermain melawan tim yang bermain man-to-man selalu sulit. Namun, kami tidak seperti Atalanta. Besok, menonton Milan tidak akan sama dengan menonton Atalanta saat mereka bermain melawan mereka (Leverkusen),"Â ucapnya dikutip dari sempremilan.com.
Arsenal vs PSG, Adu Hebat Bukayo Saka dan Bradley Barcola
The Gunners hanya berhasil meraih 1 poin di kandang Atalanta pada matchday 1 lalu. Ketiadaan Martin Odegaard mulai terasa di laga tersebut, terlihat dari Arsenal menjadi minim kreativitas dan sulit keluar dari pressing man-to-man La Dea.
Lalu setelahnya datanglah laga sarat intrik melawan Manchester City. Kartu merah Leandro Trossard membuat Mikel Arteta harus berhitung dengan poin mereka, dan memilih untuk parkir bus kendati hasil akhir menjadi imbang 2-2. Pelatih asal Spanyol tersebut sepertinya lebih memilih timnya punya winning mentality dibandingkan terus memaksakan bermain cantik.