Posisi penjaga gawang yang mungkin dapat dikhawtirkan oleh fans The Gunners. Pasalnya, sang provokator "dark arts" David Raya berpotensi menepi untuk diberikan waktu menyembuhkan cedera ringan pada ototnya. Kiper pinjaman dari Bournemouth, Neto, besar kemungkinan akan menjadi starter.
Kendati kerap tampil tengil, David Raya tak bisa disangkal adalah salah satu tonggak pertahanan Arsenal tampil apik sejauh ini. Kiper terbaik Premier League musim lalu itu, juga bisa memerankan ball-playing goalkeeper secara sempurna.
Dengan adanya Neto, maka yang ditakutkan adalah aliran bola belakang ke depan tidak selancar sebelumnya. Jika mereka tersendat di wilayah sendiri, maka pemain-pemain cepat Leicester siap menerkam secepat kilat.
The Foxes masih akan kehilangan Patson Daka sebagai penyerang utama karena cedera. Maka dari itu, Steve Cooper sangat berharap performa striker veteran Jamie Vardy bisa mengkilap di laga ini.
Kecepatan Vardy didukung oleh tenaga kuda Wilfried Ndidi, Jordan Ayew, dan Stephy Mavididi tepat di belakangnya. Guna mengatur tempo, kecerdasan duo mantan Spurs Oliver Skipp serta Harry Winks sangat dibutuhkan.
Perubahan pola dari permainan bola pendek Enzo Maresca ke permainan konservatif Steve Cooper tampaknya membuat skuad lama Leicester "kagok". Jika sebelumnya mengandalkan build-up play dari lini belakang, kini mereka kembali ke habitat sebelumnya sebagai tim yang memainkan direct football.
Kemenangan tidak akan sulit didapatkan oleh The Gunners, yang bisa saja menampilkan kembali Ethan Nwaneri di akhir-akhir laga. Sosok muda ini bisa menjadi pengganti yang lebih bagus dari pada Eddie Nketiah jika terus-menerus diberi kesempatan bermain.
Perkiraan Formasi :
Arsenal (4-3-3) : Neto; White, Saliba, Gabriel, Timber; Rice, Partey, Trossard; Saka, Martinelli, Havertz
Leicester City (4-2-3-1) : Hermansen; Justin, Faes, Okoli, Kristiansen; Skipp, Winks; Ayew, Ndidi, Mavididi; Vardy
Prediksi Arsenal vs Leicester City : 60 - 40
Wolverhampton vs Liverpool, Kunci Ada di Lini Tengah Liverpool
Menganalisa kekalahan Liverpool saat melawan Nottingham Forest, pelatih Nuno Espirito Santo menerapkan "jeruji" kepada lini tengah Liverpool, dan melempar bola serangan ke sisi sayap. Strategi ini bisa ditiru oleh Gary O'Neil yang mempunyai skuad serupa Forest.