Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi AS Roma vs Athletic Bilbao dan Tottenham vs Qarabag, Melatih Konsistensi di Eropa

26 September 2024   15:49 Diperbarui: 26 September 2024   15:51 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logo AS Roma vs Athletic Bilbao. Sumber : www.posmetromedan.com

Dibandingkan Champions League, perubahan sistem yang berlaku di Europa League ternyata cukup membawa dampak psikologi dari sisi klasemen. Malam tadi beberapa matchday 1 sudah berlangsung, dan tatanan klasemen sementara mengindikasikan sesuatu yang cukup luar biasa.

Slavia Praha, AZ Alkmaar, dan Bodo/Glimt yang sukses menang, bisa terlihat berada di atas raksasa Eropa semacam Manchester United dan FC Porto. Harga diri ini, mungkin tidak sebegitunya terlihat di klasemen Champions League yang sudah disesaki klub-klub besar.

Untuk itu, sebuah start awal harus dimanfaatkan beberapa klub yang bertanding di Jumat (27/9/2024) dini hari WIB. Kemenangan akan menunjukkan wibawa mereka di klasemen sementara, sekaligus melatih konsistensi di kawasan Eropa.

AS Roma yang minggu lalu berpisah secara mendadak dengan Daniele De Rossi, akan menjamu klub alot Athletic Bilbao di Olimpico. Sementara di London, Tottenham Hotspur punya lawan empuk, Qarabag. Kedua laga ini akan kick off pada pukul 02.00 WIB.

Tiga tim papan atas Eropa, AS Roma, Bilbao, dan Spurs, tentu menganggap kompetisi Europa League ini menjadi dua kesempatan. Pertama, sebagai ajang untuk menaikkan martabat klub di Eropa, dan kedua, sebagai kesempatan (kedua) untuk meraih tiket ke Champions League musim depan.

Ilustrasi logo AS Roma vs Athletic Bilbao. Sumber : www.posmetromedan.com
Ilustrasi logo AS Roma vs Athletic Bilbao. Sumber : www.posmetromedan.com

AS Roma vs Athletic Bilbao, Intel itu Bernama Artem Dovbyk

Sebuah duel yang dipastikan berlangsung seru dan alot, mempertemukan dua kutub klasik antara negara Italia dan Spanyol. Kultur kedua tim yang hampir sama, dengan kebanggaan domestik menjadi tonggaknya, akan saling beradu selama 90' menit di Olimpico, arena Gladiator.

Sebuah pergantian mendadak, yang sebenarnya tidak mengagetkan, terjadi kala salah satu pangeran Roma Daniele De Rossi dipecat oleh manajemen AS Roma. Pemecatan inipun menimbulkan kecaman besar dari suporter garis keras Giallorossi, hingga merembet mundurnya Lina Souloukou, CEO AS Roma, beberapa hari berselang.

Kinerja manajemen ini seperti mengulang peristiwa pemecatan Jose Mourinho musim lalu. Di klub AS Roma, seharusnya suara suporter sangatlah kuat kepada klub, layaknya di Manchester United. Namun dua tindakan "semena-mena" manajemen dalam durasi tidak sampai satu tahun ini membuat fans Serigala Roma gerah juga.

Akhirnya, ditunjuklah mantan pelatih Torino, Ivan Juric untuk menjadi penggantinya. Secara luar biasa, pada laga debut melatihnya Minggu (22/9/2024) dini hari lalu, Juric mempersembahkan kemenangan telak 3-0 atas pemuncak klasemen Udinese di Olimpico.

Gol dari Artem Dovbyk, Paulo Dybala, dan Tommaso Baldanzi membawa angin sejuk dalam situasi tim yang sempat panas. Beberapa pemain AS Roma, sebelumnya diketahui sempat marah mengetahui pemecatan De Rossi.

Dalam menangani AS Roma, Ivan Juric langsung memaksakan pakemnya 3-5-2 sebagai skema permainan tim. Giallorossi sebenarnya tidak asing juga, sebab di era Mourinho juga sering memakai jasa tiga bek.

Menghadapi Athletic Bilbao, ada satu nama yang bisa berperan sebagai intel dalam memberikan informasi tentang lawan. Dia adalah topskorer La Liga musim lalu, Artem Dovbyk.

Musim lalu Dovbyk begitu merajalela dengan 24 gol di La Liga, meski tidak ada satu golpun yang ia lesakkan ke gawang Unai Simon. Tentu pengetahuannya seputar sepakbola Spanyol bisa diaplikasikan dalam serangan yang akan ia bangun bersama trequartista Paulo Dybala.

Hanya saja pada laga ini, Juric kemungkinan besar tidak bisa memainkan sang kapten Lorenzo Pellegrini di sentral lapangan. Ia terkendala cedera ketika melawan Udinese, sehingga Baldanzi bisa turun kembali sebagai penggantinya.

Di area belakang, dua pemain baru sarat pengalaman, Mario Hermoso dan Mats Hummels dapat disiagakan untuk menangkal serangan Inaki Williams. Terutama pengalaman Hummels, yang musim lalu menjadi finalis UCL, sangat dibutuhkan guna merubah mindset tim menjadi klub kelas Eropa.

Di kubu lawan, Ernesto Valverde harus gigit jari karena kehilangan Unai Simon dan Nico Williams karena cedera. Tetapi tim ini tidak boleh diremehkan AS Roma, sebab ternyata Athletic mampu emnang tiga laga beruntun di liga dan membuat mereka kini bertengger di urutan ketiga.

Hasil imbang sangat layak diperoleh kedua tim, meskipun jika berkaca pengalaman di kompetisi Eropa, Valverde dan timnya masih sedikit di atas Ivan Juric.

Perkiraan Formasi :
AS Roma (3-4-2-1) : Ryan; Mancini, Hermoso, Ndicka; Celik, Kone, Cristante, El Shaarawy; Soule, Baldanzi; Dovbyk
Athletic Bilbao (4-2-3-1) : Agirrezabala; Gorosabel, Vivian, Paredes, Yuri; Ruiz de Galarreta, Vesga; I. Williams, Sancet, Berenguer; Guruzeta

Prediksi AS Roma vs Athletic Bilbao : 50 - 50

Poster laga Spurs vs Qarabag. Sumber : www.theanalyst.com
Poster laga Spurs vs Qarabag. Sumber : www.theanalyst.com

Tottenham Hotspur vs Qarabag, Awas Nasib Buruk dari Ucapan Son Heung-min

Salah satu kalimat viral yang keluar dari Ange Postecoglu musim ini adalah, "saya selalu memenangkan sesuatu di tahun kedua saya. Tidak ada yang berubah." 

Ucapan ini terlontar kala Spurs dikalahkan Arsenal pada 15 September lalu dengan skor 0-1. Memang catatan pribadi yang dibawanya cukup relevan, namun jika berkaca pada lemari trofi Spurs yang lama kosong, ini menjadi tatangan besar baginya.

Peluang masih terbuka di Premier League yang baru jalankan lima laga. Namun jika ingin membuktikan ucapannya, Postecoglu wajib melirik kompetisi lain sebagai opsi untuk menelurkan trofi bagi Spurs. Salah satunya adalah Europa League.

Mumpung lawan yang dihadapi di matchday 1 ini levelnya masih di bawah mereka, yakni Qarabag. Klub asal Azerbaijan ini lebih banyak pengalaman di Eropa dalam lima tahun terakhir dibanding Spurs, tetapi membandingkan skuad yang dimiliki tentu bak langit dan bumi.

Untuk itu diperlukan kesungguhan hati Son Heung-min dkk menatap laga ini secara serius, guna segera memastikan kelolosan ke babak 16 besar.

Sebelum laga digelar, kapten Son membahas masalah jadwal pertandingan sebagai jawab atas pertanyaan wartawan tentang aspirasi dari Rodri. Ia mengatakan bahwa pemain bukan robot yang bisa dipaksa terus tampil apik di jumlah pertandingan yang banyak. Kerugian akan ada di sisi penonton, jika tidak mendapatkan laga berkualitas.

"Pemain bersuara soal dan ini jelas terlalu banyak pertandingan. Sebagai fans sepakbola, Anda ingin melihat pertandingan yang berkualitas, bukan pertandingan sebanyak mungkin, dan Anda tidak ingin melihat pemain berjuang melawan cedera, yang tidak diinginkan siapapun," ujar Son dikutip detikSport dari Sky Sports.

"Banyak pertandingan, banyak perjalanan [jadi] kami harus menjaga diri sendiri yang terkadang sangat sulit, dan terkadang secara mental dan fisik Anda tidak siap dan ketika Anda masuk ke lapangan, risiko cedera sangat besar."

Son Heung-min tentu sangat dibutuhkan Postecoglu di laga melawan Qarabag nanti. Tetapi ia juga harus waspada dengan "nasib buruk" yang bisa menimpa seperti apa yang dialami oleh Rodri.

Rodri menjadi pemain paling vokal, yang mengisyaratkan bahwa pemain sepakbola tengah di ujung jalan untuk melakukan mogok main karena jadwal padat FIFA dan UEFA. Namun malang baginya, di laga bigmatch City vs Arsenal lalu, ia malah cedera ACL dan harus absen minimal selama enam bulan.

Tentu ini bukan jadi jalan "istirahat" yang baik bagi pemain sepakbola. Maka dari itu Son harus bisa terus profesional dan menunjukkan performanya di lapangan Spurs Arena.

Prestasi terbaik yang bisa diberikan padanya kepada fans Spurs, adalah final Liga Champions tahun 2019 saat timnya dikalahkan Liverpool di partai final. Sebagai kapten, tentu ia ingin mengulangi prestasi itu lagi, dengan langkah pertama mengalahkan Qarabag.

Perkiraan Formasi :
Tottenham Hotspur (4-3-3) : Forster; Gray, Dragusin, Davies, Spence; Sarr, Bentancur, Bergvall; Johnson, Solanke, Son Heung-min
Qarabag (4-2-3-1) : Kochalski; Matheus da Silva, Mustafazada, B Huseynov, Cafarquliyev; Romao, Patrick Andrade; Leandro Andrade, Benzia, Zoubir; Juninho

Prediksi Tottenham Hotspur vs Qarabag : 55 - 45

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun