Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus vs PSV 3-1, Kenan Yildiz Cetak Rekor di Laga Debut UCL-nya!

18 September 2024   01:40 Diperbarui: 18 September 2024   01:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah musim lalu absen dari gelaran Champions League, Juventus membuka kompetisi antarklub terbesar di Eropa itu dengan kemenangan telak 3-1 atas PSV Eindhoven. Berlaga di Juventus Stadium, Selasa (17/9/2024) malam WIB, Kenan Yildiz menjadi salah satu protagonis sekaligus memecahkan rekor milik legenda klub, Alessandro Del Piero!

Di usia 19 tahun 136 hari, Yildiz sebenarnya sudah mencatatkan namanya sebagai pemain termuda kedua Juventus yang mentas di ajang Champions League. Namun itu masih kurang baginya, sebuah gol pembuka menit 20' membuat namanya tercatat sebagai pencetak gol termuda Bianconeri di ajang ini.

Weston McKennie menambah keunggulan tuan rumah di menit 27', kemudian Nico Gonalez melengkapi derita PSV dengan golnya di menit 52'. Tim tamu mencetak gol telat yang memperkecil kekalahan, lewat sepakan Ismael Saibari menit 90+3'.

Laga ini juga menjadi spesial bagi Thiago Motta, sang allenatore, yang menunaikan laga perdananya di UCL sebagai seorang pelatih. Mantan pelatih Bologna tersebut mampu menaikkan kembali wibawa Juventus di Eropa melalui permainan atraktif di atas lapangan.

Lini depan Juventus tampil tajam meski Dusan Vlahovic kurang beruntung di laga ini. Pertahanan mereka sebenarnya juga tampil cukup bagus, namun sayang gol di menit terakhir memecah keperawanan jala Michele Di Gregorio awal musim ini.

Sementara PSV, juara bertahan Eredivisie, sebenarnya bukan lawan sembarangan. Mereka sejauh ini masih sempurna di liga dalam asuhan Peter Bosz. Dua kehilangan yang cukup signifikan bagi Rood-witten di laga ini, adalah cedera yang menimpa Hirving Lozano serta kiper Walter Bentitez.

Meski demikian, kekalahan ini wajar terjadi sebab PSV punya handicap buruk di laga tandang UCL. Mereka hanya menang sekali dalam 17 laga tandang terakhirnya. 

Trofi Liga Champions 2024/2025, yang finalnya akan dliangsungkan di Stade de France, Paris. Sumber : Getty Image via www.espn.co.uk
Trofi Liga Champions 2024/2025, yang finalnya akan dliangsungkan di Stade de France, Paris. Sumber : Getty Image via www.espn.co.uk

Susunan Pemain Kedua Tim

Thiago Motta kembali menggunakan formasi 4-2-3-1 yang dikembangkannya untuk lebih vertikal. Michele Di Gregorio yang belum kebobolan di Serie A mengawal gawang ditemani kuarter bek Pierre Kalulu, Federico Gatti, Bremer, dan Andrea Cambiaso.

Manuel Locatelli tetap menjadi andalan sebagai salah satu pivot, kali ini bersama pemain USA, Weston McKennie. Tiga pemain kreatif Nico Gonzalez, Teun Koopmeiners, serta Kenan Yildiz berada di belakang Dusan Vlahovic.

Sementara itu tim tamu ternyata harus kehilangan jasa kiper Walter Benitez yang alami cedera lutut. Dalam skema 4-3-3 arahan Peter Bosz, Joel Drommel harus bertugas menjaga gawang dengan bantuan bek Richard Ledezma, Ryan Flamingo, Olivier Boscagli, dan Matteo Dams.

Tiga gelandang kaliber Timnas Belanda, Guus Til, Jerdy Schouten, serta Joey Veerman menjadi motor di lini tengah. Mereka mendukung pergerakan Johan Bakayoko dan Malik Tillman di sisi sayap. Striker gaek sekaligus kapten tim, Luuk De Jong sangat diandalkan menjadi pendobrak utama Rood-Witten.

Wasit Alejandro Hernandez asal Spanyol bertugas untuk memimpin laga ini.

Poster laga Juventus vs PSV Eindhoven. Sumber : tribunnews.com
Poster laga Juventus vs PSV Eindhoven. Sumber : tribunnews.com

Jalannya Laga Juventus vs PSV Eindhoven

Kedua tim tampil dengan tempo cukup cepat di awal laga. Peluang pertama dimiliki oleh Joey Veermen di menit ke-7'. Sepakannya memanfaatkan umpan tarik Bakayoko masih dengan sigap ditangkap oleh Di Gregorio.

Johan Bakayoko menjadi pemain yang paling mengancam hingga 18' menit laga. Dua tembakannya masih mampu dibendung oleh Bremer dan Cambiaso sehingga tidak sampai menuju gawang Di Gregorio.

Kenan Yildiz cetak gol cantik bagi Juventus menit 20'! Pemain Timnas Turki ini menerima bola di sisi kiri. Melakukan peneterasi masuk kotak penalti PSV, Yildiz melepaskan tembakan melengkung yang menghujam sisi kiri atas gawang Joel Drommel.

Nama Kenan Yildiz kini masuk sebagai pemain termuda yang mencetak gol bagi Juventus di ajang Champions League, menggeser legenda klub Alessandro Del Piero di usia 19 tahun 136 hari.

Juventus mulai mendapatkan ritmenya, hingga hasilkan dua peluang beruntun di menit 24'. Umpan tarik Koopmeiners dari sisi kiri berhasil disontek oleh Weston McKennie, namun bisa dibendung oleh kaki Drommel. Serangan berikutnya datang, umpan lambung Kalulu sudah mengenai kaki Koopmeiners, tetapi bola masih sedikit menyamping.

Juventus berhasil gandakan kedudukan melalui Westin McKennie menit 27'! Nico Gonzalez menunjukkan aksi individunya dengan memperdaya Matteo Dams di sisi kanan. Ia memberikan sodoran kepada Vlahovic, tetapi masih bisa diganggu oleh bek PSV. Bola liar menggelinding ke depan gawang dan McKennie tanpa ampun menaklukkan Joel Drommel.

Peter Bosz mulai sedikit melakukan perubahan dalam menyerang. Johan Bakayoko dan Guus Tilman lebih banyak memberikan umpan lambung kepada Luuk De Jong di depan gawang. Meski sukses menangi duel, bola kedua De Jong belum ada yang sampai kepada pemain PSV.

Koopmeiners menutup babak pertama dengan peluang emasnya. Umpan Kenan Yildiz di sisi kiri gagal dikontrol oleh Dusan Vlahovic. Bola muntah langsung disambar oleh Koopmeiners, namun sayang masih membentur sisi luar sebelah kiri gawng dari PSV. Thiago Motta punya strategi cukup oke di babak pertama, terlebih kekuatan pertahanannya.

Nico Gonzalez menambah gol Bianconeri menit 52'! Dusan Vlahovic menang duel dengan Joey Veerman di lini tengah, lalu membawa bola mendekati kotak penalti. Striker Serbia ini lantas memberikan umpan terobosan kepada Gonzalez yang terbebas di sisi kanannya, dan pemain Argentina itu bisa taklukkan Drommel dengan mudah.

Vlahovic masih belum menemukan harinya, usai peluangnya di menit 85' digagalkan Drommel. Koopmeiners melakukan sprint cepat ke pertahanan PSV, sejurus kemudian ia memberikan umpan mendatar pada Vlahovic di depan gawang. Malang bagi striker Bianconeri tersebut, sentuhannya masih membentur kaki kiper lawan.

Satu lagi peluang didapatkan Vlahovic semenit berselang. Tembakannya memanfaatkan umpan tarik di sisi kiri masih melayang di atas mistar.

Ismael Saibari memperkecil kedudukan di menit 90+3'! Menerima umpan dari Bakayoko, Saibari melakukan tembakan keras kaki kiri yang menjadi penanda gawang Di Gregorio bobol pertama kalinya musim ini. Laga pun berakhir usai gol tersebut.

Kenan Yildiz, Suksesor Alessandro Del Piero

Nama Alessandro Del Piero tentu masuk sebagai salah satu legenda terbaik Juventus sepanjang masa. Mengenai sosok Kenan Yildiz, Alex (sapaan Del Piero) pernah mengeluarkan statement bahwa ia malakukan approved atas dipakainya nomor punggung 10 yang menjadi trademarknya.

"Yildiz tentu saja merupakan salah satu pemain muda yang paling saya sukai, dia telah menunjukkan beberapa kemampuannya," kata Del Piero kepada Radio Serie A via bola.com.

"Saya akan memberinya kaos nomor 10. Musim lalu, Nicol Fagioli dan Fabio Miretti telah melakukan hal-hal hebat, dan mengingat mereka adalah orang Italia, hal ini bagus untuk Juventus dan Timnas Italia."

Ini merupakan sebuah bentuk pengakuan yang besar kepada pemain Turki lulusan primavera Juventus tersebut. Sebuah laga debut di UCL, ia warnai dengan memecahkan rekor milik idolanya tersebut.

Kelebihan utama dari seorang Kenan Yildiz, adalah ketenangannya dalam menentukan setiap pergerakan. Ia memiliki kontrol bola yang sempurna dan memiliki timing yang tepat dalam memilih manuver cepat ataupun melakukan delaying.

Di usia 19 tahun, tentu ini menunjukkan besarnya kedewasaan dalam bermainnya. Bola hampir tidak pernah hilang darinya, sebab ia paham memitigasi resiko dalam menyerang.

Sekalinya mempunyai ruang tembak, kaki kanannya mirip tajamnya dengan sang legenda, Alessandro Del Piero. Sebuah finishing yang hampir mirip dengan Alex ia tunjukkan di laga ini, Yildiz melakukan plesing bola melengkung dengan mantap ke sudut gawang.

Kesempatan besar di musim ini tentu merupakan sebuah kepercayaan dari Thiago Motta, yang memilih "membuang" Federico Chiesa ke Liverpool untuk memberikan ruang tim utama padanya.

Juventini, siap melihat aksi-aksi magic berikutnya dari Kenan Yildiz? 

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun