Dalam pandangan media SkySports, hal ini (pelucutan trofi) memang menjadi salah satu atensi klub Big Six lainnya, namun mereka juga paham akan kerancuan yang timbul jika vonis tersebut diberikan. Ini terkait dengan penerima trofi sampai posisi akhir tim terdegradasi yang terdampak.
Berkaca dari kasus Everton dan Forest, para pesaing yang akhirnya terdegradasi di periode dakwaan mereka seperti Leeds United, nyatanya tidak pernah benar-benar melakukan upaya hukum untuk mengklaim pembebasan degradasi mereka.
Pengurangan poin menjadi win-win bagi pihak netral, bukan pengusiran dari Premier League secara langsung ataupun pelucutan trofi.
Lalu bagaimana dengan klub Manchester City sendiri? Mereka tentu dengan percaya diri masih mengatakan tidak merasa melakukan pelanggaran satupun atas 115 dakwaan tersebut. Masalahnya ini 115 loh, bukan 1 atau 2...
Peta Persaingan Liga Inggris (Bisa Saja) Akan Berubah
Lalu bagaimana peta persaingan Premier League selanjutnya jika vonis maksimal, misalnya 80 poin, akan diberikan kepada Manchester City? City mungkin bisa saja lepas dari jerat degradasi, namun nasib Pep Guarrdiola dan para pemainnya yang tidak dapat dipastikan.
Mereka adalah bagian dari klub yang tidak berhubungan dengan celah-celah keuangan ini. Prestasi mereka di atas lapangan, tentu akan ternodai oleh pihak dalam klub jika memang ini terbukti. Dan, tentu sebagai manusia, rasa marah pasti ada.
Juventus bisa menjadi rujukan apabila pengurangan poin maksimal ini seandainya terjadi. Apabila Si Nyonya Tua bisa mempertahankan beberapa pemain lokal yang loyal, seperti Alessandro Del Piero, Ciro Ferrara, dan Gianluigi Buffon, maka City bisa berharap dari lulusan asli akademi klub seperti Phil Foden dan Rico Lewis.
Rasa memiliki mereka berdua tentu lebih besar dibandingkan pemain-pemain mahal yang ditransfer oleh klub. Eksodus besar-besaran mungkin tidak akan terjadi, namun para bintang lawas seperti Ederson, Kyle Walker, Kevin De Bruyne, dan Bernanrdo Silva akan satu kaki berada di pintu keluar.
Rebuild masif dari Manchester City, yang tidak pernah dilakukan oleh Pep sebab ia selalu melakukannya secara bertahap, terpaksa harus dilakukan. Itupun kalau Pep masih memutuskan bertahan, lho...
Kalau dilakukan oleh pelatih lain, tentu tingkat kesuksesannya akan jauh lebih mengecil. Ujung-ujungnya, dua tim yang sedang naik daun yakni Arsenal dan Liverpool akan tersenyum dengan keadaan ini. Peta persaingan dengan tim yang empat kali menjadi juara beruntun tengah dilucuti, tentu akan berubah secara drastis.
Mari kita lihat tiga bulan ke depan, sejauh apa vonis yang berani diberikan oleh panel independen ini melawan klub besar Manchester City?