Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Live the Moment" Menjadi Quotes Cristiano Ronaldo di Podcast Terbarunya

29 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   22:46 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenai masa adaptasinya di Saudi, Cristiano jujur mengatakan bahwa ia tidak mempunyai masalah sama sekali. Ia sudah terbiasa berpindah-pindah tempat sejak usia 11 tahun. Dari Madeira, Lisbon, Manchester, Madrid, dan Turin telah ia jalani dalam hampir 30 tahun karier sepak bolanya.

Mengenai Saudi Pro League, Cristiano juga tidak menutup mata bahwa "tawaran gaji besar" merupakan poin yang utama. Tetapi pertimbangan lainnya memilih Saudi, adalah kultur sepakbola yang sangat baik di sana. Ia mendapatkan informasi itu dari rekan sesama pemain maupun pelatih asal Portugal yang lebih dahulu menetap di sana.

"Setiap liga pasti punya isu-nya sendiri-sendiri, dan Saudi Pro League kini sedang berkembang ke arah yang lebih baik," itulah jaabannya ketika membandingkan empat liga di Eropa yang sudah ia jajaki, dengan menambahkan masalah suhu yang panas "mungkin" menjadi satu masalah bagi banyak pemain Eropa untuk menjaga kebugarannya.

Dengan posisinya kini yang menjadi magnet bagi pesepakbola dunia untuk menuju Saudi Pro League, Cristiano merasa tidak ada tekanan sama sekali. Baginya, pressure hanyalah pada momen tentara yang harus bertaruh nyawa di medan perang, dan harus khawatir jika tengah malam ditodong senjata.

Cristiano hanya perlu menjaga levelnya, bekerja secara konsisten, dan mempunyai mindset yang sama tiap saat bahwa "dialah yang terbaik"! The others will follow..

Momen Tangisan dan Kegagalan Portugal di EURO 2024

Pembahasan berikutnya mungkin yang paling ingin didengar banyak pihak dari sisi Cristiano, yakni kegagalan Portugal di EURO 2024 disertai ketidakmampuan CR7 dalam mencetak gol sepanjang turnamen.

Rasa kesal pasti ada karena Portugal gagal melewati momen adu penalti melawan Prancis di babak perempatfinal, tetapi ia sudah terbiasa dengan hal ini karena ia sudah paham, kalah dan menang adalah bagian dari sepak bola itu sendiri.

Menambahkan data yang ada, pada musim lalu beserta EURO 2024, Cristiano sudah tiga kali kalah di momen adu penalti dan berujung pulang tanpa gelar. 

Semua yang terjadi kemarin harus ditinggal dan tidak boleh menjadi beban. Live the Present, Live the Moment. Jalani apa yang ada sekarang, karena hari ini adalah anugerah. Berusaha yang terbaik di hari ini, karena kita tidak tahu apakah besok akan ada bagi kita. Kalimat-kalimat inilah yang menjadi quote terbaik sepanjang podcast Part 1 ini.

Flashback kembali ke momen "menangis" Cristiano saat melawan Slovenia di babak 16 besar, ia mengatakan bahwa hal itu tidak seperti yang banyak orang bayangkan. CR7 tidak menangis karena merasa dirinya gagal membawa beban seluruh rakyat Portugal.

Ia menangis karena momen beban berat yang sudah diberikan sendiri kepada dirinya sejak dahulu, harus gagal di depan keluarga dan orang terdekatnya yang menonton di dalam stadion. Ia menghitung ada 27 penalti sebelumnya selalu berhasil dilesakkan. Tak lupa memuji penyelamatan Jan Oblak, kegagalannya di momen itulah yang membuatnya berpikir "kenapa justru gagal sekarang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun