Siapa bilang La Liga hanya merupakan medan tempur pemain muda terbaik dunia? Kylian Mbappe, Jude Bellingham, Endrick, Julian Alvarez, Nico Williams, maupun Lamine Yamal boleh saling berlomba mendapat atensi. Tetapi Robert Lewandowski dan Iago Aspas dapat dilabeli tua-tua keladi, anggur tua yang makin lezat dan menawan!
Kedua pemain ini, Lewandowski (36 tahun) dan Iago Aspas (37 tahun), menjadi motor bari Barcelona dan Celta Vigo untuk menguasai klasemen sementara La Liga musim 2024/2025 dengan dua kemenangan.Â
Hanya kedua tim ini yang mampu meraih enam poin, yakni melalui hasil Barcelona mengalahkan Valencia 2-1 (18/8/2024) dan mengandaskan Athletic Bilbao 2-1 (25/8/2024), sementara Celta Vigo menaklukkan Alaves 21 (17/8/2024) dan menumbangkan Valencia 3-1 (24/8/2024).
Dengan hasil di atas, menjadi kejutan di awal musim bahwa Celta Vigo yang dilatih Claudio Giraldez bisa memimpin klasemen sementara La Liga bersanding dengan tim asuhan Hansi Flick, Barcelona.
Memang kompetisi masih panjang, tetapi dari cara Lewandowski dan Iago Aspas menjalankan perannya sebagai serdadu veteran, performa keduanya sangat eksepsional.
Reuni Spesial Robert Lewandowski-Hansi Flick
Datangnya Hansi Flick untuk menggantikan Xavi Hernandez sebagai entrenador Blaugrana awal musim ini, awalnya menimbulkan banyak keraguan. Sebab, selain harus memangkas skuad karena masalah finansial, Hansi Flick yang asal Jerman, dipertanyakan proses adaptasinya ke depan bersama Barcelona.
Mempunyai tiga pemain yang bisa menjadi "penyambung lidah"nya di dalam tim, Lewandowski, Marc-Andre ter Stegen, dan Ilkay Gundogan, Hansi Flick harus meratapi bahwa Gundogan kudu pergi untuk kepentingan kestabilan finansial klub.Â
Meski ter Stegen mempunyai peran sebagai kapten tim musim ini, Lewandowski menunjukkan ia sebenarnya mempunyai peran "beyond jabatan kapten" bagi Flick.
Robert Lewandowski mampu menjadi pengayom lini serang Barcelona yang berisikan para pemain muda, seperti Ferrran Torres, Lamine Yamal, Pau Victor, serta Raphinha yang berada di usia matang.
Kinerjanya di lapangan, mayoritas menggunakan otak atau visi dalam bermain. Pemain asal Polandia ini terlihat sangat matang dalam menerima, melindungi, dan mengambil keputusan terhadap bola.