Puja-puji kepada Erling Haaland yang dianugerahi Man of the Match pada laga pekan pembuka Premie League 24/25 datang dari sang pelatih Pep Guardiola. Pada laga lawan Chelsea yang digelar di Stamford Bridge, Minggu (18/8/2024) tersebut, Haaland mencetak gol pembuka bagi Citizens.
"Haaland punya statistik seperti Messi dan Cristiano Ronaldo, yang berkuasa selama satu dekade atau 15 tahun terakhir, benar-benar semuanya," ucap Guardiola seusai laga melawan Chelsea yang berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi timnya, seperti dikutip bola.com.Â
"Dalam urusan statistik, levelnya seperti itu. Jadi, saya tidak tahu bagaimana dia melakukannya, tetapi dalam 100 laga mencetak 91 gol di Premier League, di negara ini, luar biasa."Â
Data yang dipaparkan Pep memang sangat akurat. Hingga laga melawan Chelsea kemarin, statistik Erling Haaland ketika berseragam Manchester City memang sangat outstanding. Dari 100 penampilan, ia membukukan 91 gol, 15 assist dan menggenggam 6 trofi!
Harus diperhatikan juga bahwa ia meraih hal ini di usia baru 24 tahun dan bermain di Liga Inggris yang terkenal sulit ditaklukkan pemain-pemain besar dunia.
Di klub-klub sebelumnya, pemain Timnas Norwegia ini juga mencatatkan deretan angka-angka spektakuler dalam urusan mencetak gol. Di Molde, Haaland mencetak 20 gol dari 50 laga. Ketika membela RB Salzburg, ia mencetak 29 gol dari 27 laga. Kemudian di Dortmund, angkanya menunjukkan 86 gol dari 89 laga.
Tak hanya moncer di level klub, di Timnas Norwegia Erling Haaland juga hampir mencetak satu gol per laga dengan catatan 31 gol dari 33 penampilan. Hanya memang di level ini, tidak bisa membandingkan Haaland dengan Messi-Ronaldo secara apple-to-apple.Â
Sebab, Timnas Norwegia untuk lolos ke EURO 2024 saja terbukti tidak bisa.
Hanya berbicara mengenai rataan gol per pertandingan, Haaland secara total sudah mencetak 257 gol dari 299 laga atau setara 0,86 gol per pertandingan.
Jika membandingkan dengan Lionel Messi yang mempunyai rataan 0,78 (838 gol / 1.069 laga) dan Cristiano Ronaldo 0,73 (897 gol/ 1.227 laga), Erling Haaland memang masih terlihat lebih baik. Tetapi yang harus menjadi syarat angka ini terus bertahan, adalah konsistensinya yang masih harus dibuktikan sedekade lebih berada di lapangan hijau.
Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, sudah terbukti hingga 15 tahun berada di puncak dunia. Mampukah Haaland?
Libur Panjang yang Menyegarkan Haaland
Kegagalan tampil di EURO 2024 menjadi blessing in disguise bagi Haaland untuk musim 24/25 ini. Jelas bahwa patokannya adalah waktu istirahat yang panjang.
Pemilik tinggi badan 1.95 meter ini juga dengan gamblang mengaku istirahat panjang yang didapatinya usia menutup musim lalu, membuat fisiknya berada pada level terbaik untuk memulai musim. Bahkan ia menyebut inilah yang layak didapatkan semua pemain sepakbola, liburan yang panjang.
"Ini adalah pramusim yang bagus bagi saya. Saya tidak pernah merasa lebih baik dari ini. Secara umum, saya tidak merasakan sakit di tubuh saya, yang merupakan pertama kalinya dalam waktu yang lama."
"Saya sudah berlibur selama lima minggu, dan saya tidak bermain di Piala Eropa, jika Anda melihatnya dari sudut pandang itu, itu benar-benar hal yang positif karena saya memiliki lebih banyak waktu istirahat,... Sebagai pemain sepak bola, Anda butuh liburan, dan Anda perlu menenangkan pikiran." ucapnya dikutip dari tribunnews.
Ini merupakan sebuah psywar bagi Arsenal, Liverpool dan para pesaing Manchester City lainnya di semua kompetisi musim ini. Satu gol di partai pembuka Premier League menjadi bukti bahwa Haaland siap menambah pundi-pundi golnya.
Kemungkinan Raih Ballon d'Or
Berbicara mengenai gelar individu, disinilah prestasi Tim Nasional menjadi kendala bagi Haaland. Untuk tahun 2024, sepertinya para pemenang EURO 2024 dan Copa America 2024 mendapatkan surplus penilaian khusus.Â
Nama rekan setim Haaland di City, Rodri, bisa mencuat ke permukaan dengan "nama yang harus ada" Lionel Messi sebagai kandidat terkuatnya. Bersama mereka berdua serta Kylian Mbappe, Vinicius Jr, dan Jude Bellingham, Erling Haaland akan bersaing di ajang Ballon d'Or tahun ini.
Erling Haaland tahun lalu memperoleh Gerd Muller Trophy, atau pencetak gol terbanyak dalam ajang Ballon d'Or. Namun pada musim lalu plus dengan tambahan EURO 2024, angkanya (45 gol) masih kalah dari Cristiano Ronaldo (51 gol).Â
Dari data di atas, akan sulit bagi Erling Haaland untuk meraih Ballon d'Or 2024. Berada dalam tiga besar sudah menjadi pencapaian hebat baginya nanti.
Butuh Pemain Pelapis di Manchester City
Musim ini sudah dinyatakan sebagai musim dengan persiapan terbaik sepanjang kariernya. Tentu ada hal di luar kendali yang harus dimitigasi, yakni cedera.Â
Bersama Manchester City, Haaland pernah menderita cedera terpanjang sepanjang dua bulan pada musim lalu. Sebabnya adalah bone stress injury, atau tekanan berlebih pada tulang. Cedera ini merupakan implikasi dari jumlah pertandingan yang overload.
Musim lalu dengan adanya Julian Alvarez saja Haaland bisa menderita cedera itu, lalu bagaimana dengan musim ini jika ia belum juga memiliki pelapis? Memaksakan Haaland untuk tampil di tiap laga tentu akan memperbesar resiko cederanya.
Untuk itu diharapkan Pep Guardiola dan Manchester City bisa segera mendapatkan pemain pelapis untuk posisi penyerang tengah. Mendatangkan Ilkay Gundogan adalah hal berbeda, karena terbukti bermain dengan false-nine tiga musim lalu (sebelum Haaland dan Alvarez masuk), permainan City menjadi mudah terbaca.
Jadi, patut dinantikan seberapa banyak gol yang akan tercipta dari kaki dan kepala Erling Braut Haaland musim ini?Â
Salam olahraga
