Ucapan syukur ia panjatkan usai meraih juara pertama di Le Bourget, dengan tak lupa menyebut pihak-pihak yang sangat berkontribusi pada keberhasilannya.Â
"Senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru, tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini," kata Veddriq usai perlombaan dikutip dari viva.co.id.
"Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79," imbuhnya.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga tak lupa menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Veddriq Leonardo menyumbang medali emas Olimpiade 2024 Paris Cabor Panjat Tebing nomor Speed Pria.
"Olimpiade Paris 2024 membawa kebanggaan baru bagi Indonesia berkat Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing kebanggaan bangsa, yang meraih medali emas Indonesia pertama di Olimpiade Paris 2024,"Â tulis Presiden Jokowi pada akun Instagram pribadinya.
Perjalanan Veddriq Leonardo di Olimpiade 2024 Paris
Veddriq Leonardo sebenarnya bukanlah satu-satunya atlit panjat tebing Indonesia di nomor speed ini. Kompatriotnya Rahmad Adi Mulyono sangat disayangkan harus kalah di fase eliminasi usai berduel dengan Veddriq.
Pot pertemuan Veddriq versus Rahmad Adi tak dapat dihindari, usai di fase awal untuk setting nomor, Veddriq dan Rahmad punya hasil saling bertolak belakang.Â
Veddriq sukses catatkan waktu tercepat sekaligus menyamai rekor dunia 4,79 detik milik Sam Watson pada April 2024. Sementara itu Rahmad Adi mengalami false start dan terundi sebagai lawan Veddriq di fase eliminasi. Hal ini disebabkan Veddriq berada di seeding position pertama dan Rahmad Adi di seeding position 14
Perang senegara ini akhirnya dimenangkan oleh Veddriq dengan catatan waktu 4,98 detik, sedangkan Rahmad Adi di waktu 5.13 detik.
Sempat ada harapan bagi Rahmad Adi untuk bisa lolos perempatfinal bersama Veddriq di satu seat lucky looser. Namun sayang ia hanya kalah 0,01 detik dari atlet Iran Reza Alipour yang berhak menjadi atlet terbaik ke delapan.