Sementara itu pemain Timnas Irak, Zidane Iqbal mengawal lini tengah bersama Toornstra dan Engwanda. Okkels, David Min dan Voctor Jensen menjadi trisula lini depan.
Di kubu I Leoni Venezia, Di Francesco memainkan Bang Jay sebagai pemain inti selama 90' menit di pos bek tengah. Pemain baru Issa Doumbia dan Oristanio juga menjadi starter bersama striker yang menjadi pahlawan tim musim lalu, Joel Pohjanpalo.
Di babak kpertama, kedua tim relatif bermain dalam tempo sedang dan tidak ada gol yang tercipta. Pemahaman taktik masih menjadi atribut yang diutamakan di fase ini.
Memasuki babak kedua, Venezia unggul lebih dahulu melalui pemain anyarnya Issa Doumbia menit 67'.
Pelatih Utrecht, Ron Jans lalu memasukkan beberapa nama pemain pengganti seperti Ole Romeny untuk meningkatkan intensitas penyerangan. Hasilnya langsung nyata, saat Romeny menyamakan kedudukan di menit 82'.Â
Namun pada masa injury time, Venezia berhasil unggul kembali sekaligus mengakhiri laga dengan skor 2-1. Adalah pemain pengganti Nunzio Lella yang sukses bobol gawang Utrecht di menit 90+1'!
Progres Jay Idzes, Ivar Jenner dan Ole Romeny
Di laga ini, mata para pecinta Timnas Indonesia pasti tertuju kepada tiga nama di atas. Jay Idzes yang di empat laga persahabatan sebelumnya melawan Real Vicenza, Genoa, Vis Pesaro an Istra 1961 tak dapat menit main banyak akhirnya menjadi pemain inti secara full time.
Ini tentu menambah kepercayaan diri Bang Jay di hadapan pelatih baru, Di Francesco. Semoga persiapannya bersama Venezia bisa meningkat lagi, sehingga akan berdampak baik pada performanya di Timnas Indonesia yang akan melangsungkan Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, September nanti.
Di kubu tim Belanda, FC Utrecht, Ivar Jenner harus bisa menujukkan kemampuannya untuk bersanding dengan Zidane Iqbal di tim utama. Berstatus pemain asli Utrecht, cita-citanya bertanding di Eredivisie harus dipupuk dan disiram dengan baik. Menginjak usia 20 tahun, gelandang tengah ini harus manfaatkan betul musim ini untuk menggembleng potensinya.
Terakhir adalah Ole Romeny, di mana masih belum ada kabar kepastian sang pemain akan dinaturalisasi oleh PSSI. Secara wajar, ia mungkin masih memendam keinginan memperkuat Timnas Belanda senior. Tetapi dengan Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah di depan mata, bisa saja ia akhirnya mau untuk menjadi bagian dari Timnas Garuda.
Musim lalu Romeny hanya mencetak satu gol dari 15 kali kesempatan berlaga di Eredivisie. Semoga di musim depan ia segera bisa tune-in dan menjadi penyerang andalan FC Utrecht.