Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hasil Liverpool vs Arsenal dan Menilik Strategi Unik Arne Slot

1 Agustus 2024   08:54 Diperbarui: 1 Agustus 2024   10:47 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lincoln Financial Field, Philadelphia, menggelar friendly match seru antara dua tim papan atas Premier League pada Kamis (1/8/2024) pagi WIB. Liverpool dengan pelatih barunya Arne Slot sukses taklukkan Arsenal asuhan Mikel Arteta dengan skor 2-1. 

Arne Slot merangkai kemenangan keduanya dalam pramusim, menunjukkan sebuah strategi unik ketika menyerang. Memanfaatkan pemain dengan visi tinggi, dalam hal ini Harvey Elliott, strategi ini kerap kita lihat di tahun 2000 an dan sudah terintegerasi dengan formasi 4-3-3 yang modern.

Semua gol tercipta di babak pertama, dengan gol pembuka oleh Mohammed Salah di menit 13'. Pemain yang musim lalu dipinjamkan, Fabio Carvalho, menggandakan kedudukan di menit 34', sebelum Kai Havertz memperkecil kekalahan lewat sontekannya menit 40'. 

Kedua tim sama-sama memainkan laga keduanya untuk pramusim 2024/2025. Arsenal mengawali terlebih dahulu dengan hasil imbang 1-1 melawan Bournemouth (25/7/2024), sedangkan Liverpool menang 1-0 atas Real Betis dua hari berselang.

Beberapa pemain diberikan waktu istirahat ekstra paska gelaran EURO 2024 dan Copa America 2024. Meskipun demikian, ini tidak mengurangi tensi laga yang langsung terbangun sejak awal babak.

Arne Slot menurunkan formasi 4-3-3 versinya, dengan Caoimhin Kelleher berada di bawah mistar. Conor Bradley, Jarel Quansah, Sepp van den Berg serta Kostas Tsimikas menajdi pengawal lini belakang.

Curtis Jones dan Dominik Szoboszlai menjadi gelandang penyeimbang, sementara Harvey Elliott lebih befungsi sebagai playmaker di belakang striker. Tiga di depan diisi oleh Fabio Carvalho, Diogo Jota dan Mohammed Salah.

Di kubu The Gunners, Mikel Arteta masih belum menyertakan rekrutan anyar Riccardo Calafiori di laga ini. Kuartet Ben White, Jakub Kiwior, Gabriel Magalhaes dan Oleksandr Zinchenko menjadi pelindung kiper cadangan Karl Hein.

Thomas Partey, Martin Odegaard serta Kai Havertz menjadi andalan di lini tengah. Lalu trio Reiss Nelson, Gabriel Martinelli dan Gabriel Jesus bertugas menggedor pertahanan The Reds.

Jalannya Laga Liverpool vs Arsenal

Meski hanya bertajuk ujicoba, kedua tim menunjukkan intensitas tinggi sejak dimulainya laga. Dominik Szoboszlai menjadi jenderal di lini tengah Liverpool, sementara Arsenal tentu berharap Martin Odegaard bisa mendikte permainan lawan.

Gol pembuka Liverpool dicetak oleh Mohammed Salah menit ke-13'! Umpan jauh dari kiper Kelleher mampu dikuasai oleh Diogo Jota dan memberikannya kepada Harvey Elliott. Dengan visinya, Elliott segera mengirim umpan terobosan untuk Mohammed Salah bisa taklukkan Karl Hein dari jarak dekat.

Terlihat bahwa skema ini memang menjadi andalan baru dari Liverpool di era Arne Slot. Seperti ketika menangani Feyenoord, Slot menggunakan peran pemain nomor 10 sebagai playmaker untuk membagi bola dengan cepat ke sisi lapangan atau kepada ujung tombak.

The Reds bisa memperbesar keunggulan menit 34' melalui Fabio Carvalho! Lagi-lagi Elliott yang menerima bola dari Szoboszlai segera memberikan umpan flick cerdik di tengah pertahanan Arsenal. Fabio Carvalho tak menyia-nyiakannya dengan sebuah sepakan first time.

Tak ingin terus-terusan di bombardir, Arsenal ambil inisiatif menyerang dan bisa memperkecil kedudukan lewat sontekan Kai Havertz menit 40'. Dalam gol ini, peran Odegaard sangat krusial karena bisa mengelabuhi Tsimikas di sisi kanan, sebelum memberikan umpan mendatar pada Havertz di depan gawang.

Babak pertama pun berakhir. Terlihat koneksi dari para pemain Arsenal masih jauh dari harapan Mikel Arteta. Sementara Liverpool nampak lebih fresh dengan strategi baru Arne Slot yang menyerang lewat tengah lapangan.

Di awal babak kedua, Arne Slot memasukkan Wataru Endo, Luka Stephenson dan Trey Nyoni untuk menggantikan Curtis Jones, Diogo Jota dan Conor Bradley. Sementara Mikel Arteta mengganti Reiss Nelson dan Martinelli dengan Leandro Trossard serta Fabio Vieira.

Dengan pemain inti sudah memenuhi skuad, The Gunners sangat menguasai jalannya babak kedua. 

Fabio Vieira mendapat peluang emas menit 67'. Mendapat sodoran ketika berada di dalam kotak penalti, pemain Portugal ini kirimkan tendangan keras yang masih dapat ditepis oleh Kelleher hingga hasilkan sepak pojok. Dari momen corner ini, sundulan Gabriel Jesus masih melambung di atas gawang Liverpool.

Kedua tim melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah jam terbang pemain juniornya. HAl ini membuat tempo menjadi lebih melambat dan skor akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjangnya.

Strategi Menyerang Unik Arne Slot

Bertajuk friendly match, hasil dari laga ini memang tidak mencerminkan perbedaan gap antara kedua tim. Liverpool hanya terlihat sedikit lebih siap dan termotivasi, sebab tengah dalam masa honey moon pelatih barunya.

Sementara Mikel Arteta masih mengutak-atik beberapa pemain cadangan yang diproyeksikannya menjadi pelapis skuad utama di musim depan. Bahkan tak menutup kemungkinan beberapa di antara yang bermain di laga ini akan dilego ke klub lain.

Satu yang bisa menjadi perhatian, adalah strategi menyerang yang cukup unik dari Arne Slot. Formasinya memang sama 4-3-3 dengan gegenpressing ala Jurgen Klopp, tetapi arah bola ketika menyerang sedikit berbeda.

Jika pada era Klopp The Reds sering melakukan direct attack menggunakan lebar lapangan melalui tusukan Salah-Luis Diaz ataupun progersi Trent Laexander-Arnold dan Andrew Robertson. Tetapi pada era Arne Slot ini serangan lebih banyak dibangun dari tengah.

Mohammed Salah dan Diogo Jota tidak segera melakukan tusukan dari sisi sayap ketika menerima bola. Mereka lebih sering menitipkan bola ke tengah dahulu kepada Szoboszlai maupun Elliott, baru melakukan pergerakan tanpa bola dengan kecepatannya.

Posisi penyerang tengah juga tidak dimanfaatkan untuk melakukan wall-pass. Fabio Carvalho dan Diogo Jota yang bergantian mengisi pos tersebut, menantikan sebuah umpan terobosan maupun bola kombinasi untuk menembus tengah pertahanan Arsenal.

Ini mengingatkan saya pada pola permainan AC Milan di era Rui Costa-Filippo Inzaghi, yang lebih simpel dalam mengkreasikan peluang. Titik penting adalah pada akurasi dan saling pengertian di antara para pemain.

Berikutnya, Liverpool akan melanjutkan laga pramusimnya melawan Manchester United di South Carolina (4/8/2024). Sementara itu Arsenal sudah harus pulang ke London, mempersiapkan diri menghadapi lawan kuat di laga persahabatan pada 8 Agustus, yakni Bayer Leverkusen.

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun