Satu yang bisa menjadi perhatian, adalah strategi menyerang yang cukup unik dari Arne Slot. Formasinya memang sama 4-3-3 dengan gegenpressing ala Jurgen Klopp, tetapi arah bola ketika menyerang sedikit berbeda.
Jika pada era Klopp The Reds sering melakukan direct attack menggunakan lebar lapangan melalui tusukan Salah-Luis Diaz ataupun progersi Trent Laexander-Arnold dan Andrew Robertson. Tetapi pada era Arne Slot ini serangan lebih banyak dibangun dari tengah.
Mohammed Salah dan Diogo Jota tidak segera melakukan tusukan dari sisi sayap ketika menerima bola. Mereka lebih sering menitipkan bola ke tengah dahulu kepada Szoboszlai maupun Elliott, baru melakukan pergerakan tanpa bola dengan kecepatannya.
Posisi penyerang tengah juga tidak dimanfaatkan untuk melakukan wall-pass. Fabio Carvalho dan Diogo Jota yang bergantian mengisi pos tersebut, menantikan sebuah umpan terobosan maupun bola kombinasi untuk menembus tengah pertahanan Arsenal.
Ini mengingatkan saya pada pola permainan AC Milan di era Rui Costa-Filippo Inzaghi, yang lebih simpel dalam mengkreasikan peluang. Titik penting adalah pada akurasi dan saling pengertian di antara para pemain.
Berikutnya, Liverpool akan melanjutkan laga pramusimnya melawan Manchester United di South Carolina (4/8/2024). Sementara itu Arsenal sudah harus pulang ke London, mempersiapkan diri menghadapi lawan kuat di laga persahabatan pada 8 Agustus, yakni Bayer Leverkusen.
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H