Gelora Bung Tomo Surabaya menjadi saksi gol tunggal Jens Raven sukses mengantar Garuda Muda mengalahkan Thailand di Final AFF Cup U-19 2024, Senin (29/7/2024).
Indonesia menang 1-0, melanjutkan rekor kemenangan sempurna di turnamen ini dengan membanggakan. Terimakasih Garuda Muda!
Menghadapi Thailand di Final ini merupakan deja vu bagi Coach Indra Sjafri setelah sebelumnya meraih medali emas SEA Games 2023. Beliau memang menjadi nemesis bagi Tim Gajah Perang, usai mempertajam rekornya menjadi tujuh kemenangan paska laga ini.
Gol Jens Raven di menit 17' melalui momen set piece, menandakan peningkatan performa Garuda Muda yang melakukan persiapan sejak bulan Desember 2023.
Gagal total di Turnamen Toulon 2024, dibalik dengan gemilang lewat gelar AFF Cup kedua bagi Indonesia ini. Target panjang adalah Piala Dunia U-20 2025, dan hasil ini merupakan proses yang masih harus dikawal hingga mimpi tersebut menjadi nyata.
Coach Indra Sjafri menurunkan formasi 3-4-2-1 attacking. Kiper Ikram Algiffari seperti biasa ditemani Alfharezzi Buffon, Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge di lini belakang.
Mufli Hidayat dan kapten Dony Tri Pamungkas bergerak di sektor sayap, sementara Welber Jardim kali ini ditemani Muhammad Kafiatur di lini tengah.Â
Riski Afrisal dan Arluyansyah Abdulmanan yang diturunkan di babak kedua ketika semifinal, kali ini menjadi starter bersama ujung tombak Jens Raven.
Di kubu Thailand, pelatih Emerson Pereira Da Silva memainkan formasi 3-4-2-1 dengan tujuan wall pass kepada striker jangkung Caelan Tanadon Ryan.Â
Kreator serangan Tim Gajah Perang Muda diemban oleh Thanawut Phocai dan Thanakrit Chotmuangpak di lini tengah dan Siradanai Phosri serta Phongsakon Sangkasopha di sektor sayap. Kapten sekaligus kiper Kittipong Bunmak akan menjadi pemimpin dari lini belakang.
Wasit yang bertugas adalah Faisal Sulaiman Albalawi asal Arab Saudi yang memimpin laga dengan cukup tegas dan lugas di hadapan 35 ribu penonton Gelora Bung Tomo.Â
Jalannya Pertandingan Thailand vs Indonesia
Garuda Muda berinisiatif untuk menyerang di awal laga, namun Thailand perlahan bisa menguasai bola setelah 10 menit berjalan. Kesulitan Timnas Indonesia merebut bola karena hanya memiliki Welber Jardim sebagai pemain bertipe bertahan di lini tengah.
Peluang didapatkan Arlyansyah di menit 13'. Dony Tri yang lakukan peneterasi di sisi kiri memberikan bola kepada Raven di depan kotak penalti. Berikutnya striker FC Dordrecht ini segera memberi umpan pendek pada Arly, namun sayang tembakannya digagalkan oleh bek Thailand Jhetsaphat Khuantanom.
Menit 15' hampir saja Tim Gajah Perang Muda membuka kedudukan. Dapatkan bola di dalam kotak penalti, Thanawut Phocai mengirimkan tembakan first time yang beruntung menerpa tiang kiri Ikram Algiffari dengan kencang.
Jens Raven mencetak gol menit 17'! Lagi-lagi sepak pojok menjadi senjata Garuda Muda. Kafiatur mengirim bola melengkung yang disambut sundulan Kadek Arel di tiang dekat. Bola kemudian mengarah ke depan gawang, dan Jens Raven muncul untuk mencocor bola ke gawang Kittipong Bunmak.
Ini adalah gol keempat Jens Raven di AFF Cup U-19 2024. Striker naturalisasi ini sudah semakin menyatu ke dalam tim dan menjadi ujung tombak andalan skuad Coach Indra Sjafri.
Jens Raven kembali mengancam gawang Kittipong Bunmak menit 28'. Mendapat bola di kotak penalti, Raven yang dijaga dua pemain lepaskan tembakan keras. Sayang bola kurang bisa terarah dan melayang di atas gawang Thailand.
Menit ke 31' Kafiatur mengalami cedera lutut usai ia melakukan manuver di tengah lapangan. Playmaker andalan Indonesia ini lalu digantikan arek Suroboyo, Toni Firmasyah, yang pasti punya motivasi ekstra bermain di Gelora Bung Tomo.
Tembakan bebas hampir membuat Thailand samakan kedudukan di menit 36'. Piyawat Petra mengeksekusi tembakan di depan kotak penalti dengan kaki kirinya. Beruntung bola hanya menerpa tiang kanan gawang Ikram Algiffari.
Peluang dihasilkan Thailand di menit 43' melalui Thanawut Phochai. Umpan dari sisi kiri menemui pemain bernomor punggung 7 ini di kotak penalti. Dua kali menyentuh bola, tembakannya masih tepat di pelukan Ikram Algiffari.
Pada akhir babak pertama, tembakan bebas Toni Firmansyah sudah berhasil menembus bagian bawah pagar betis. Sayang sekali arahnya masih ke tengah dan bisa ditangkap dengan sempurna oleh Bunmak. Babak pertama-pun ditutup dengan keunggulan sementara bagi Timnas Indonesia U-19.
Tidak ada pergantian di babak kedua di kubu Indonesia, nampak bahwa Coach Indra Sjafri hendak bermain reaktif terhadap Thailand yang harus mencetak gol penyama kedudukan.
Kembali pemain Garuda Muda mengalami cedera, kali ini menerpa Welber Jardim di menit 51'. Terpaksa ia ditarik dan diganti oleh Figo Denis. Alarm bagi Coach Indra, stok gelandang tengahnya sudah habis usai di babak pertama Kafiatur juga alami cedera.
Thailand menguasai ball-possesion di fase ini karena berburu gol. Akibatnya, defensive line Indonesia menjadi sangat mundur dan hanya mengandalkan serangan balik sporadis.
Meski demikian, Tim Gajah Perang Muda tampak kesulitan membobol gawang Indonesia yang sejauh ini hanya berhasil dibobol oleh Timor Leste. Peluang di menit 66' dihasilkan Paripan yang gantikan Caelan, hanya tembakannya dari luar kotak penalti masih lemah di pelukan Ikram Algiffari.
Tiga pergantian langsung dilakukan Coach Indra di menit 70'. Mufli Hidayat, Riski Afrisal dan Jens Raven digantikan oleh Meshaal Hamzah, Mufdi Iskandar dan Arkhan Kaka. Karena inilah periode terakhir mengganti pemain, memasukkan semua pemain pengganti ketiga hingga kelima adalah opsi terbaik menjaga intensitas permainan.
Semakin terkurung oleh pemain Thailand di area sendiri, Garuda Muda memperkokoh lini pertahanannya. Cukup sukses sebenarnya, karena peluang Thailand berikutnya hanya lewat tembakan spekulasi Paripan yang kembali bisa diredam oleh Ikram.
Peluang Thailand di menit 90+3' melalui sundulan kepala manfaatkan sepak pojok masih sangat melebar dari gawang Indonesia.
Akhirnya, wasit Faisal Sulaiman meniup peluit panjangnya. Indonesia meraih gelar AFF Cup keduanya setelah 11 tahun silam di Sidoarjo.
Coach Indra Sjafri menjadi sosok pahlawan karena dua gelar tersebut merupakan hasil jerih payahnya menangani Garuda Muda. Bravo Indonesia!
Kunci Kemenangan Indonesia dan Event Selanjutnya
Sama-sama mengalami kelelahan hebat usai semifinal yang hanya berjarak dua hari, harus diakui bahwa skuad Indonesia dianugerahi talenta yang cukup merata di semua lini. Pilihan pemain dari Coach Indra jauh lebih banyak dibandingkan Emerson Pereira.
Tantangan terbesar adalah cedera yang dialami Kafiatur dan Welber Jardim di tengah laga. Praktis, opsi duet Figo Denis dan Toni Firmansyah harus bertahan hingga akhir laga.
Disinilah momen pentingnya mencadangkan Arlyansyah dan Toni Firmansyah di partai semifinal, sehingga tenaga mereka cukup berguna meladeni Thailand yang harus diakui punya team work yang sangat baik.
Akhirnya, Thailand juga harus mengakui kelelahannya. Sepuluh menit terakhir pertandingan mereka terlihat buntu menembus pertahanan berlapis Indonesia, dan akhirnya Indonesia resmi menjadi kampiun AFF Cup U-19 2024.
Ini bukanlah akhir, selanjutnya akhir September 2024, Garuda Muda akan merajut asa menuju Piala Dunia U-20 melalui Kualifikasi AFC Cup U-20. Yaman, Timor Leste dan Maladewa akan menjadi lawan Indonesia di Stadion Madya Jakarta. Bertemu masing-masing sekali, dalam kualifikasi ini juara dan runner up akan langsung menuju Piala Asia U-20.
Pada AFC Cup U-20 yang akan digelar di China, Februari 2025, akan sekaligus menjadi seleksi wakil Asia di Piala Dunia U-20 Chile.
Tidak ada yang tidak mungkin, mimpi besar tersebut harus tetap dikawal seluruh elemen pesepakbolaan Indonesia.
"Bersatulah seperti seluruh masyarakat Indonesia di stadion ini. Saling mendukung."Â inilah pesan Coach Indra Sjafri kala diwawancarai paska laga ini.
Sekali lagi, selamat dan terimakasih Garuda Muda. Kami bangga!
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H