Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Lolos ke Final AFF Cup U-19 Usai Tundukkan Malaysia, Siji Maneh Rek!

28 Juli 2024   08:23 Diperbarui: 28 Juli 2024   08:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Alfharezzi Buffon merayakan gol bersama rekan-rekannya dalam laga semifinal, Sabtu (27/7/2024).(KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Tembakan ke arah gawang Malaysia akhirnya bisa diberikan oleh Riski Afrisal menit ke-55'. Namun dengan sigap usaha pemain Madura United ini masih bisa diantisipasi oleh Haziq Aiman.

Kemudian ada peluang emas didapatkan kapten Dony Tri yang mendapat sudut tembak menit 64'. Sayang sekali tendangannya masih bisa diblok barisan pertahanan Harimau Muda yang dikawal Muhammad Zachary dkk.

Welber Jardim, dan Toni Firmansyah yang baru dimasukkan, sempat mengancam jala Haziq Aiman beberapa menit berselang. Penyelesaian akhir masih menjadi kendala Garuda Muda untuk menembus jala lawan

Dan akhirnya, gol yang ditunggu datang melalui Alfharezzi Buffon di menit 78'! Dalam sebuah kemelut, Buffon bisa mengarahkan bola ke gawang Malaysia. Bola sempat membentur tiang kiri, namun membentur badan Haziq Aiman dan masuk ke dalam gawang layaknya pin-ball.

Skuad asuhan Juan Torres tentu segera membuka permainan dan mencari gol penyama kedudukan. Tak ingin tinggal diam, Coach Indra memasukkan beberapa tenaga fresh untuk menjaga intensitas permainan Indonesia, dan sukses mempertahankan skor hingga peluit akhir dibunyikan.

Keunggulan Fisik dan Pecah Telur Coach Indra Sjafri

Secara teknis permainan, terlihat jelas Garuda Muda memanfaatkan keunggulan fisik yang mempunyai waktu istirahat lebih panjang dua hari dibanding Malaysia.

Memanfaatkan pula banyak opsi pemain yang bisa dipakai, Coach Indra tinggal mensubstitusi tergantung kebutuhan strategi yang hendak ia mainkan.

Terbukti di babak pertama Arkhan Kaka dan Jens Raven ditugaskan menekan defensive-line Malaysia. Baru di babak kedua, serangan sayap Arly-Riski Afrisal menjadi opsi berikutnya. 

Senjata andalan set-piece yang terbukti menyumbang tujuh gol di fase grup, juga menjadi ancaman bagi lini pertahanan Malaysia. Disinilah terlihat Harimau Muda sedikit kelewat khawatir sehingga melupakan cara mencetak gol yang jadi keunggulan mereka di fase grup (17 gol).

Saat Indonesia sudah unggul dan berinisiatif bertahan, Malaysia sudah kehabisan bensin untuk membongkar pertahanan. Inilah yang di evaluasi oleh Juan Torres seusai pertandingan.

"Kami mendikte Indonesia di sebagian besar pertandingan, tetapi kami tidak bisa mengawalnya karena mereka bermain bagus di sepertiga akhir," kata pelatih berkebangsaan Spanyol itu dikutip dari viva.co.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun