Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran dari Keblinger-an Enzo Fernandez

18 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 18 Juli 2024   12:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enzo Fernandez menerima penghargaan pemain muda terbaik Piala Dunia 2022  (Photo by FRANCK FIFE / AFP via kompas.com)

Belajar dari pengalaman gagal Piala Dunia 2014, Argentina mengawali rentetan gelar di era Lionel Messi pada Copa America 2022. Memiliki rekan seangkatan di usia emas seperti Angel Di Maria dan Kun Aguero, Messi mendapat bantuan dari angkatan "tukang pukul" seperti Leandro Paredes, Cristian Romero, Emiliano Martinez dan Rodrigo De Paul.

Lalu muncullah generasi ajaib yang dipimpin oleh "trophy-killer" Julian Alvarez bersama Enzo Fernandez, Lisandro Martinez dan Alexis Mac Allister. Maka semakin lengkap kepingan puzzle Scaloni, hingga mereka sukses mengangkat Piala Dunia 2022 di Qatar.

Gelar back-to-back yang semakin membuat Argentina tersohor sebagai tim terbaik di dunia, apalagi dengan Lionel Messi sebagai pemimpin di lapangan. 

Hingga akhirnya, Senin (15/7/2024) pagi WIB lalu, Albiceleste meraih kembali gelar Copa America 2024 dan menyamai raihan Timnas Spanyol dalam merengkuh dua trofi kontinental dan satu trofi Piala Dunia beruntun. La Roja melakukannya pada periode 2008 sampai 2012.

Inilah yang membuat beberapa pemain Argentina merasa di atas angin, dan kerap menunjukkan momen "sangat-super-bahagia" ketika dipanggil untuk pemusatan latihan Timnas.

Bermain di Timnas Argentina, melebihi kebanggaan bermain di klub yang menggajinya. Tidak salah memang, karena ini berdasarkan prinsip bela negara. Tetapi kalau sudah over-exclusive dan merasa keblinger, chant Enzo Fernandez adalah gambarannya.

Tidak ada angin, harusnya mereka fokus merayakan keberhasilan di Copa America. Bukan menghina Kylian Mbappe dan skuad Timnas Prancis.

Bola Salju yang Semakin Membesar

Seusai tindakan Enzo tersebut, tentu aliran protes kepadanya menjadi bola salju yang kian membesar. 

Pertama adalah PSSI-nya Prancis (FFF) yang berjanji akan mengambil langkah hukum terhadap Timnas Argentina dan Enzo Fernandez. Mereka juga telah membuat protes keras kepada FIFA selaku induk tertinggi sepakbola, dan berharap bisa menghukum tindakan rasis tersebut.

Langkah ini diikuti oleh sejumlah punggawa Chelsea, yang mayoritas adalah pemain Prancis, untuk meng-unfollow semua akun media sosial rekan setimnya itu.

Secara terang-terangan, Wesley Fofama, pemain yang musim lalu berkutat terus dengan cedera memberikan cuitan "Sepakbola di 2024: rasisme tanpa hambatan" usai tindakan Enzo Fernandez.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun