Belajar dari pengalaman gagal Piala Dunia 2014, Argentina mengawali rentetan gelar di era Lionel Messi pada Copa America 2022. Memiliki rekan seangkatan di usia emas seperti Angel Di Maria dan Kun Aguero, Messi mendapat bantuan dari angkatan "tukang pukul" seperti Leandro Paredes, Cristian Romero, Emiliano Martinez dan Rodrigo De Paul.
Lalu muncullah generasi ajaib yang dipimpin oleh "trophy-killer" Julian Alvarez bersama Enzo Fernandez, Lisandro Martinez dan Alexis Mac Allister. Maka semakin lengkap kepingan puzzle Scaloni, hingga mereka sukses mengangkat Piala Dunia 2022 di Qatar.
Gelar back-to-back yang semakin membuat Argentina tersohor sebagai tim terbaik di dunia, apalagi dengan Lionel Messi sebagai pemimpin di lapangan.Â
Hingga akhirnya, Senin (15/7/2024) pagi WIB lalu, Albiceleste meraih kembali gelar Copa America 2024 dan menyamai raihan Timnas Spanyol dalam merengkuh dua trofi kontinental dan satu trofi Piala Dunia beruntun. La Roja melakukannya pada periode 2008 sampai 2012.
Inilah yang membuat beberapa pemain Argentina merasa di atas angin, dan kerap menunjukkan momen "sangat-super-bahagia" ketika dipanggil untuk pemusatan latihan Timnas.
Bermain di Timnas Argentina, melebihi kebanggaan bermain di klub yang menggajinya. Tidak salah memang, karena ini berdasarkan prinsip bela negara. Tetapi kalau sudah over-exclusive dan merasa keblinger, chant Enzo Fernandez adalah gambarannya.
Tidak ada angin, harusnya mereka fokus merayakan keberhasilan di Copa America. Bukan menghina Kylian Mbappe dan skuad Timnas Prancis.
Bola Salju yang Semakin Membesar
Seusai tindakan Enzo tersebut, tentu aliran protes kepadanya menjadi bola salju yang kian membesar.Â
Pertama adalah PSSI-nya Prancis (FFF) yang berjanji akan mengambil langkah hukum terhadap Timnas Argentina dan Enzo Fernandez. Mereka juga telah membuat protes keras kepada FIFA selaku induk tertinggi sepakbola, dan berharap bisa menghukum tindakan rasis tersebut.
Langkah ini diikuti oleh sejumlah punggawa Chelsea, yang mayoritas adalah pemain Prancis, untuk meng-unfollow semua akun media sosial rekan setimnya itu.
Secara terang-terangan, Wesley Fofama, pemain yang musim lalu berkutat terus dengan cedera memberikan cuitan "Sepakbola di 2024: rasisme tanpa hambatan" usai tindakan Enzo Fernandez.