Selain menjadi adu taktik antara Lionel Scaloni dan Nestor Lorenzo, laga ini akan menjadi duel akbar "fantasista terakhir" Amerika Selatan. Sama-sama bernomor punggung 10, sama-sama sebagai kapten, Leo Messi dan James akan saling unjuk kebolehan.
Fantasista adalah sebuah peran dalam sepakbola yang ngetren di era 1980 hingga 2000-an. Mereka adalah pemain dengan role-playmaker, biasanya bernomor punggung 10. Berdiri di belakang penyerang, mereka mengatur benar alur serangan timnya.
Di Eropa terdapat fantasista yang terkenal seperti Michel Plattini, Roberto Baggio, Francesco Totti, Manuel Rui Costa, Zinedine Zidane dan Guti Hernandez.Â
Sedangkan di Amerika Selatan adalah gudangnya pemain visioner ini. Argentina mempunyai Maradona, Pablo Aimar, Juan Riquelme, hingga Lionel Messi. Sedangkan Kolombia pernah mempunyai Carlos Valderamma hingga dilanjutkan James Rodriguez.
Di era sepakbola yang semakin rigid seperti robot, di mana Marcelo Bielsa secara terang-terangan menyebut "sudah tidak menarik lagi", harapan sebuah partai seru akan tersaji di pundak Messi dan James.
Dari kaki kiri mereka berdualah keindahan di laga ini akan bermuara. Kita akan menyaksikan skill individu berpadu kerjasama cepat antara Messi-De Paul-Julian Alvarez melawan James-Luis Diaz-Jhon Cordoba.
Satu kedipan mata, bola bisa tiba-tiba di pertahanan lawan. Satu pelanggaran, bola bisa bersarang ke gawang karena tendangan bebas mereka berdua. Inilah yang saya rindukan dari sepakbola era 90' an itu.
James Rodriguez juga baru saja memecahkan rekor Copa America, dengan mencetak total 6 assist kala melawan Uruguay di semifinal. Angka ini melewati rekor sebelumnya yang dicatat Leo Messi pada Copa America 2021 (5 assist).Â
Siapapun yang menang, besar kemungkinan satu diantara mereka yang jadi pemain terbaik sepanjang turnamen.
Prediksi Jalannya Laga
Namun apakah harapan saya akan tersajinya laga indah bisa terwujud dengan nyata? Bisa iya dan bisa tidak. Pasalnya, karena ini final, target hanya ada satu, menang!
Apapun akan ditempuh oleh kedua pelatih untuk membawa pulang Copa America ke negaranya masing-masing. Lionel Scaloni tentu paham jika permainan Argentina yang mulai Messi-dependencia sudah terbaca banyak lawan.