Mampukah Argentina raih gelar back-to-back Copa America, seperti Spanyol saat periode 2008-2012? Atau justru Kolombia yang lanjutkan rekor tak terkalahkan dan angkat trofi sejak 23 tahun silam? Mari kita bahas.
Perjalanan Kedua Tim Menuju Final
Sebagai juara bertahan, Argentina mendapat grup mudah yang berisikan Kanada, Chile dan Peru. Tanpa kesulitan skuad asuhan Lionel Scaloni menang di setiap partainya dan menjadi juara Grup A.
Di perempatfinal, keberuntungan masih berpihak di kubu Albiceleste. Bertanding melawan Ekuador dengan duo Chelsea Kendry Paez-Moises Caicedo, Messi dkk menang via adu penalti. Momen kegagalan panenka Messi pada adu penalti menjadi sorotan.
Lalu jadwal "enak" mempertemukan lagi mereka dengan Kanada yang diluar dugaan singkirkan Venezuela. Sama persis seperti di fase grup, Argentina mampu menang mudah 2-0 dan melenggang hingga babak final.
Sebenarnya terjadi penurunan performa dari Albiceleste sejak fase knockout bergulir. Mereka memang selalu unggul duluan di babak pertama, tetapi Ekuador dan Kanada berhasil mengurung mereka di 45' menit terakhir. Sayang, kualitas individu jadi pembeda.
Sementara itu Kolombia berada di grup sulit bersama Brasil, Kosta Rika dan Paraguay. Dua kemenangan beruntun atas Paraguay dan Kosta Rika, memudahkan mereka untuk lolos hingga akhirnya menahan imbang Brasil di matchday ke-3.
Jadilah mereka menjadi juara Grup D dan "hanya" melawan Panama di babak perempatfinal. Hasilnya tentu mudah ditebak, Luis Diaz dkk berpesta lima gol tanpa balas!
Kemudian laga berat menanti di semifinal, melawan Uruguay yang singkirkan Brasil. Unggul lebih dahulu melalui Jefferson Lerma, kartu merah Daniel Munoz hampir menjadi bumerang. Hebatnya, mereka mampu bertahan hingga akhir dan menang 1-0.Â
Kemenangan sulit tersebut membuka jalan ke final, melawan juara bertahan Argentina. Kapten James Rodriguez tak bisa menyembunyikan perasaan harunya selepas laga melawan Uruguay.
"Kami bermain dengan hebat. Rekan-rekan di lini belakang tampil perkasa. Pertandingan ini sangat rumit, menghadapi lawan yang sangat sulit, tetapi kami memenangkan tempat di final dengan sangat layak. Saya sudah di sini selama 13 tahun, memimpikan ini. Kami bahagia." ucapnya dikutip dari goal.com.