Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Harry Kane, Singa "Terkutuk" yang Menjajal Final Lagi

12 Juli 2024   15:22 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:09 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane, dan pelatih Gareth Southgate pada laga perempat final Piala Eropa 2024 kontra Swiss (6/7/2024).(AFP/INA FASSBENDER via kompas.com)

Ya, Harry Kane dan Dani Olmo dari Spanyol akan head-to-head langsung menentukan siapa peraih sepatu emas di laga final nanti. Keduanya sudah mencetak tiga gol sejauh ini, dan sangat decisive mengantar masing-masing negara ke partai puncak.

Harry Kane mencetak gol perdana saat Inggris bermain imbang 1-1 melawan Denmark di fase Grup (20/6/24). Kemudian gol kedua adalah sundulan di extra-time yang mengantar Inggris kalahkan Slovakia 2-1 di babak 16 Besar. 

Gol ketiga, adalah penalti "kontroversial"nya yang membuka keran kemenangan 2-1 Inggris atas Belanda di partai semifinal, Kamis (11/7/24) dinihari lalu.

Kendati demikian, secara peringkat kumulatif, Kane masih berada di bawah Dani Olmo. Sama-sama cetak 3 gol, Olmo lebih unggul karena sudah memproduksi 2 assist, sedangkan Kane masih kosong.

Jadi, partai final EURO 2024 nanti akan menjadi kesempatan turning-point yang sangat besar bagi seorang Harry Kane. Jika sukses menggondol Trofi Henry Delaunay plus gelar topskorer, kesialan musim lalu bersama Die Roten akan bisa hilang dengan sendirinya.

Kane yang Rela Bermain untuk Tim

Sudah membuktikan kapasitasnya bertengger sebagai salah satu kandidat top skorer, nyatanya permainan Harry Kane di EURO 2024 jauh dari kesan oportunis. Sebagai pemimpin tim, ia jadi contoh terbaik dalam mengutamakan kepentingan timnya!

Laga melawan Swiss dan Belanda, kita sering melihat seorang Kane berjibaku hingga posisi gelandang bertahan saat timnya diserang. Ini sangat menyusahkan para lawan, sebab Inggris berarti surplus pemain di lini tengah.

Tetapi satu hal menjadi ganjarannya, ketahanan fisik Kane yang sudah 30 tahun kerap tak bisa dipaksakan hingga akhir laga. Di pertandingan melawan Swiss, Kane hampir saja sudahi dengan cedera usai insiden benturan di dekat bench pemain. Akhirnya Ivan Toney diperintahkan Gareth Southgate masuk menggantikannya menit 109'.

Di semifinal melawan "Timnas Pusat" Belanda, Harry Kane digantikan oleh penyerang lainnya, yakni Ollie Watkins yang menjadi match-winner pada menit 80'.

Satu yang menjadi perhatian utama, ia tidak pernah marah atau mengeluh saat diganti! Sepertinya ia sadar, bahwa Timnas Inggris mempunyai banyak pemain bintang dan dirinya hanyalah satu elemen dari kesolidan skuadnya.

Inikah Kesempatan Terakhir Kane untuk Timnas Inggris? 

Bagi penonton netral yang tidak mendukung siapapun di final nanti, saya mengajak sedikit saja kirimkan doanya untuk seorang Harry Kane, ya. hehehe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun