Skor identik antara Argentina vs Kanada terjadi lagi di Semifinal Copa America 2024. Albiceleste melibas Canuks dengan skor 2-0, sama persis dengan laga pembuka Grup A bulan lalu. Dengan hasil ini, Lionel Messi dkk dipastikan menjejak Final dan berpeluang mempertahankan gelar secara back-to-back!
Tapi, ada momen di laga ini yang terulang seperti saat Argentina menghadapi Ekuador di Perempatfinal. Mulai menit 70'an, pertahanan Albiceleste digempur habis oleh lawan hingga akhir laga!
Beruntung lini depan Kanada tidak bisa efektif memanfaatkan peluang yang didapatkan. Namun jika ini terulang lagi di partai Final melawan Uruguay atau Kolombia, kemungkinan gawang Emiliano Martinez bobol akan lebih besar.
Bermain di MetLife Stadium, Rabu (10/7/2024) pagi WIB, Julian Alvarez membuka skor dengan sontekan cantiknya di menit 22'. Kemudian sebuah gol Lionel Messi di menit 51' semakin mempersulit usaha Kanada untuk mengimbangi Argentina.
Usai gol dari Messi, Kanada mengurung habis pertahanan Sang Juara Dunia. Pelatih Lionel Scaloni tetap mempertahankan Messi, namun mengganti beberapa tenaga yang mulai kelelahan seperti Alvarez, Angel Di Maria dan Alexis Mac Allister.
Beruntung pula, kapten Kanada Alphonso Davies alami cedera sehingga diganti dan mengurangi daya ledak Canuks di sisa laga.Â
Argentina lolos ke Final, dan kini akan menantikan siapa lawan di partai puncak antara Uruguay dan Kolombia yang akan bertanding sehari berselang.
Jalannya Pertandingan Argentina vs Kanada
Baik Argentina maupun Kanada sama-sama menurunkan formasi 4-4-2 pada laga ini.
Lionel Scaloni "menggantung" Messi di depan bersama Julian Alvarez yang lebih mobile dalam merebut bola. Sementara Angel Di Maria menjadi kejutan yang disiapkannya untuk merepotkan Alphonso Davies di sisi kiri Kanada.
Pelatih Kanada Jesse Marsch, sudah terbiasa dengan absennya Tajon Buchanan yang cedera parah sebelum laga perempatfinal. Di laga ini ia menduetkan Cyle Larin dan Jonathan David di lini depan.Â
Ismael Kone menjadi sosok yang paling menonjol di lapangan tengah Kanada. Pemain Marseille ini mampu tampil dominan dan  secara dingin mendistribusikan bola ke setiap penjuru lapangan.
Argentina mendapatkan gol pertamanya melalui Julian Alvarez di menit 22'! Rodrigo De Paul mampu berikan umpan visioner ke tengah pertahanan Kanada. Julian Alvarez dengan cermat mengontrol bola tanpa bisa dihentikan Moise Bombito. Kemudian penyerang Manchester City ini mengarahkan bola masuk di antara dua kaki kiper Crepeau.
Lionel Messi hampir memperbesar kedudukan di akhir babak pertama. Menerima umpan di dalam kotak, ia memindahkan ke jalur kaki kanannya. Sayang tembakannya masih melebar di sisi kanan gawang Crepeau.
Akhirnya Messi bisa cetak golnya di menit 51'! Kerjasama Messi dan De Paul di sisi kanan masih bisa dihalau Ismael Kone. Bola liar tepat mengarah pada Enzo Fernandez yang langsung lepaskan tembakan mendatar. Bola ke arah dirinya, Messi-pun memberikan sentuhan untuk bisa mengecoh Crepeau.
Ada peluang Messi terjebak offside pada gol ini. Namun setelah wasit melakukan pengecekan, posisi Derek Cornelius masih dirasa berada di belakang Messi.
Kanada segera mengurung pertahanan Argentina, terlebih dengan masuknya Liam Millar untuk gantikan Jacob Shaffelburg. Sayngnya cedera Alphonse Davies menit 70' mengurangi intensitas serangan tim asuhan Jesse Marsch.
Dalam perebutan bola di samping kotak penalti Argentina, bek kanan Argentina Gonazalo Montiel melakukan tackle yang mengenai bola, namun setelahnya menjepiit kaki kanan Davies dengan kedua kakinya. Beruntung Montiel tidak didakwa apapun, bahkan tidak ada panggilan dari wasit VAR.
Ini mengingatkan momen di perempatfinal melawan Ekuador lalu, saat Cristian Romero menerjang lutut Moises Caicedo dengan pull sepatunya usai lakukan sapuan bola. Memang kedua pemain mengenai bola terlebih dahulu. Tetapi gerakan setelahnya terbukti sangat membahayakan lawan.Â
Mau dibilang wasit membela Argentina? Bisa jadi sih. hehehe
Jesse Marsch pun protes di tepi lapangan, namun ia hanya bisa meratapi mendapat kartu kuning dari sang pengadil.Â
Dari banyak momen penyerangan Kanada, hanya sebuah tendangan Tani Oluwaseyi yang membahayakan Emiliano Martinez menit 88'. Mendapatkan umpan Cyle Larin, sayang tembakan pemain pengganti ini masih bisa diselamatkan oleh "Dibu" Martinez.
Keunggulan Kualitas Pemain Albiceleste
Harus diakui, bahwa skuad Argentina memang yang terbaik di Copa America 2024 ini. Lionel Scaloni selalu memanfaatkan lima kali jatah pergantian pemain, yang tidak merubah kualitas permainan secara keseluruhan.
Misalnya Julian Alvarez diganti Lautaro Martinez, itu adalah pergantian dua topskorer sementara turnamen ini. Alvarez sudah buikukan 3 gol usai laga ini, sementara Lautaro masih memimpin dengan 4 golnya.
Begitu pula kedalaman lini tengah. Exequiel Palacios, Giovanni Lo Celso dan Leandro Paredes mampu bertukar peran dengan Mac Allister, Enzo dan De Paul. Belum lagi dua starlet Valentin Carboni serta Alejandro Garnacho selalu siap sedia menunggu kesempatan bermain.
Hanya perlu dicatat oleh Argentina, keunggulan kualitas ini belum teruji melawan tim dengan kualitas yang selevel. Di Grup A mereka bertemu Kanada, Chile dan Peru, kemudian bersua Ekuador dan Kanada kembali di babak gugur.
Sedangkan di sisi yang lain, bercokol Brasil, Uruguay dan Kolombia yang harus "saling bunuh" di perempatfinal, hingga hasilkan kemenangan Uruguay dan Kolombia untuk berlaga di semifinal. Dua negara ini sudah sangat panas dengan persaingan Grup C dan D, lantas pasti bisa menjadi lawan lebih sulit bagi Albiceleste.
Mari kita nantikan, siapa lawan Lionel Messi dkk di Partai Final? Dan apakah mereka bisa meraih back-to-back champions untuk mengapit gelar Piala Dunia 2022.
Vamos, Argentina!
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H