Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview Belanda Vs Inggris, Felix Zwayer di Antara Dua Negara "Maniak" Sepak Bola

9 Juli 2024   20:59 Diperbarui: 9 Juli 2024   21:12 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya, performa The Three Lions sejak pertandingan pertama selalu mendapat atensi dan sorotan negatif. Terutamanya, pemilihan pemain dan strategi permainan dari pelatih Gareth Southgate.

Ada tiga hal yang membuat Southgate cukup "dipertanyakan" oleh fans Inggris, terkait materi pemain yang dibawa. Pertama, ia meninggalkan Jack Grealish dan Marcus Rashford untuk Erebechi Eze dan Anthony Gordon. Kedua, ia membawa Luke Shaw yang sedang cedera dan baru akan pulih di fase 16 besar. Ketiga, ia masih mencari sosok seperti Kalvin Philips.

Perihal ketiga, yakni mencari "Kalvin Philips", tengah menjadi olok-olok di lini masa. Sebab, pernyataan itu keluar sendiri dari mulut Southgate, kala mencoba Trent Alexander-Arnold yang notabene seorang fullback, mengisi posisi nomor 8 dari Kalvin Phillips.

Beruntung, justru pemuda 17 tahun Kobbie Mainoo mampu tampil impresif kala diberi kesempatan memainkan posisi "Kalvin Philips" tersebut. Berduet dengan Declan Rice sebagai duo gelandang, Mainoo terlihat tak canggung kendati memainkan turnamen besar pertamanya.

Pe-er besar berikutnya bagi Southgate, yang masih saja dikritik kendati sudah sampai semifinal, adalah strategi menyerangnya. Ini terlihat dari mandeknya raihan gol Harry Kane yang hanya cetak dua gol, padahal dikelilingi talenta-talenta super seperti Bellingham, Bukayo Saka, Phil Foden dan Cole Palmer.

Namun pada perempatfinal kontra Swiss lalu (6/7/2024), Southgate sudah menunjukkan perubahan formasi yang lumayan menjanjikan. Ia meninggalkan patron 4-2-3-1 dan menggantinya dengan formasi 3-4-2-1 mirip ketika menjadi finalis di Euro 2020 lalu.

Menghadapi Belanda di semifinal, ada satu tenaga yang sudah kembali dan bisa jadi pilihan di pos yang seharusnya menjadi miliknya, yakni Luke Shaw. Kieran Trippier selalu dipasangkan di posisi bek kiri selama ini, dan ia sering memperlambat tempo menyerang karena butuh memindahkan bola ke jalur kaki kanannya.

Dengan adanya Shaw, formasi 3-4-2-1 Southgate akan lebih sempurna. Jordan Pickford tetap ditemani trio Kyle Walker, John Stones dan Marc Guehi. Sementara Declan Rice plus Kobbie Mainoo menjadi dua dinamo tim bersama Bukayo Saka di kanan, serta Luke Shaw di sisi kiri.

Phil Foden serta Jude Bellingham akan bergerak free-role di belakang Harry Kane. Jika menilik laga melawan Swiss, Foden akan beroperasi agak ke kanan untuk bisa dekat dengan Saka. Barulah Harry Kane dan Bellingham siap menunggu umpan mereka di dalam kotak penalti.

Maka dari itu, laga semifinal ini akan menjadi penghakiman terbesar bagi Gareth Southgate karena ia sudah mempunyai full-team dengan adanya Luke Shaw. Teriakan "Football is coming home", mungkin baru akan terdengar jika ia berhasil taklukkan Belanda.

Jika kalah, lemparan gelas kosong dan teriakan "Southgate Out" mungkin akan menggema, lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun